Suara bising dari alat-alat medis, menggema disebuah ruangan yang tampak sepi, membuat suasana terasa kian mencekam. Seorang pria masih terbaring kaku di ranjang perawatan rumah sakit, dengan mata yang masih betah memejam. Tak ada pergerakan sama sekali, selain terdengar deru nafas yang masih terdengar sangat berat.
Seseorang dengan erat menggenggam jemari pria itu, tak sedikitpun ia beranjak dari sana, wajahnya masih terlihat sendu dengan mata yang menatap penuh rasa bersalah.
Dia pandangi wajah tampan yang tampak mematung, terlihat sangat pucat. Jemarinya dengan lembut mengusap wajah itu, dan saat itu juga dia kembali menangis, meratapi pria yang ada dihadapannya, berharap Tuhan masih mengizinkan nya untuk tetap hidup dan diberikan kesempatan untuk memperbaiki semuanya.
Sudah terlalu lama ia menunggu, hampir 1 minggu pria itu tak sadarkan diri, semuanya masih tetap sama, tidak ada perubahan yang berarti, namun meski begitu Jungkook masih akan terus bersabar, untuk menanti cintanya kembali. Tuhan sedang menguji nya, semuanya akan kembali seperti semula ketika ujian itu telah selesai, dan Jungkook yakin itu.
Tak ada kata lelah bagi si pemuda manis, juga tak ada kata bosan merawat suami yang dikasihi nya meski mereka hampir saja bercerai. Bahkan surat itu masih tersimpan baik, pria itu belum menyerahkan nya ke pengadilan keluarga, mungkin niatnya sudah urung.
"Hyungie, aku harus membersihkan badan mu, sepertinya sebentar lagi para suster akan membawakan peralatan mandi untuk mu." Cicitnya sembari mengusap lembut tangan Taehyung yang penuh dengan selang medis, senyum nya terpatri dengan manis meski wajahnya masih nampak terlihat murung.
"Selamat pagi Tuan Kim." Sapa seorang suster yang baru saja masuk ke ruangan dan langsung menghampiri Jungkook lalu memberikan peralatan mandi untuk Taehyung. "Kau yakin Tuan ingin memandikan nya sendiri?"
"Tidak masalah Nona, aku akan mengurus nya." Jawab Jungkook dengan yakin, sembari meraih peralatan mandi itu.
"Baiklah, jika anda perlu sesuatu, silahkan tekan tombol yang tertera disana." Suster itu menunjuk ke sebuah dinding disebelah tempat tidur Taehyung.
"Terimakasih Nona, saya mengerti."
Dan ucapan Jungkook dibalas dengan senyuman oleh suster, selanjutnya dia meninggalkan Jungkook berdua saja dengan Taehyung.
"Hyungie, kau harus mandi, aku akan mengelap tubuh mu, ku harap kau terbangun." Jemari Jungkook mulai mengelap satu persatu kancing piyama Taehyung, dia melakukan nya dengan sangat hati-hati, agar tak terkena selang-selang medis yang menempel ditubuh Taehyung.
Jungkook mulai mengelap tubuh itu perlahan, setelah baju yang di kenakan Taehyung berhasil ia tanggalkan semua, ada rasa sesak disana saat melihat tubuh Taehyung yang semakin kurus.
"Sayang bangunlah, aku akan memasak masakan kesukaan mu, kau harus makan banyak setelah ini." Jungkook bergumam dengan air mata yang kian deras mengalir, lagi-lagi dada nya berdenyut sakit, mengingat hal bodoh yang ia lakukan, membuat Taehyung nekat mengakhiri hidupnya.
Jungkook tertegun menatap Taehyung, tak henti-hentinya ia berdoa agar pria yang berbaring dihadapannya ini segera terbangun, bisa kembali menjalani hari-hari indah seperti sebelumnya.
Cukup lama Jungkook membersihkan tubuh Taehyung, meski sedikit sulit namun Jungkook bisa mengatasinya. Tubuh pria itu kini sudah bersih, pakaiannya pun sudah berganti. Jungkook masih betah menatap pria itu, sembari bercerita hal-hal konyol, berharap dia akan merespon ucapannya.
Tiba-tiba saja terdengar derit pintu dibarengi suara langkah kaki yang kian mendekat ke arah mereka berdua, lantas Jungkook segera menoleh dan mendongak ke arah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affter Married
FantasyDisaat semuanya bangga dengan sebuah pernikahan, namun mati-matian pasangan ini menutupinya dari semua orang demi karier nya di dunia hiburan, semuanya bukan kehendak mereka namun melainkan tuntutan pekerjaan dan ada nama baik yang harus mereka jaga...