CH 22

1.4K 171 13
                                    

Di bawah hamparan bintang, Dia terbaring seorang sendiri, menatap lamat ke atas sana, ada satu bintang yang bersinar terang, seolah menggambarkan hatinya, dari jutaan manusia di bumi ini, hanya sosok pemuda manis itu yang mampu mengisi hatinya, tak ada yang lain.

Katakanlah dia tak normal, karena mencintai sesama pria, namun hanya kepada seorang Jeon Jungkook lah dia merelakan itu, merubah semua kodratnya.

Cinta itu tak dapat ditebak, cinta itu datang dengan sendirinya, tulus dan tak memandang hati siapapun yang disinggahinya, karena baginya mencintai seorang Jeon Jungkook adalah sebuah anugerah bukan kesalahan.

Sekalipun badai menghantam, tapi sedikitpun cintanya untuk pemuda manis itu tak pernah goyah, cintanya tetap sama, meski sekarang mereka harus terpisah tempat, ruang dan waktu, bertemu tak saling bicara bahkan seperti orang asing.

Tak ada yang mencoba mendinginkan suasana agar hubungan kembali baik, mereka sama-sama mementingkan ego, membiarkan hubungan merenggang seperti ini, saling menghindar itu yang mereka lakukan.

Malam ini Taehyung hanya bisa menangisi pemuda itu, terlentang diatas taman kecil dibelakang rumahnya, wajah nya menghadap luasnya langit dengan tatapan yang hancur, bukan hanya itu  jiwa nya pun ikut hancur.

Ia masih kecewa dengan keputusan yang pemuda manis itu ambil, tak ada penyesalan darinya bahkan minta maaf pun tidak.

Taehyung sangat menyesalkan hal itu, padahal jika dengan kepala dingin dan duduk bersama, mereka akan mendapatkan jalan keluar yang terbaik, namun mereka sama-sama saling menjudge dengan hal-hal yang buruk, dan saling merasa diri paling benar.

Beberapa botol wiskey selalu menjadi teman setia untuk Taehyung setiap malam, pria itu akan menenggaknya lebih dari tiga botol hingga mabuk, merancau seperti orang gila, teriak-teriak tak jelas memaki seorang Jeon Jungkook sampai dirinya tak sadarkan diri.

Sejak Jungkook pergi, kehidupan Taehyung sangat kacau, pria itu semakin kurus, pola makan yang tak teratur, yang ia lakukan hanya mabuk-mabukan dan merokok setiap hari.

"DASAR JEON JUNGKOOK SIALAN, KU BUNUH KAU!!! DASAR JALANG!!!"

"AKU MERINDUKAN MU JALANG!!!"

"AKU AKAN MEMPERKOSA MU LALU KU BAKAR HIDUP-HIDUP."

"JEON JUNGKOOK KAU MAMUSIA YANG PALING MUNAFIK!!!"

Seperti biasa Taehyung akan teriak-teriak tak jelas hingga tertidur, dan malam ini Taehyung kembali tidur diatas rumput hijau sintetis di halaman belakang rumahnya, beruntung taman itu tertutup oleh tembok tinggi yang terdapat peredam suara dan beratap kaca, sehingga teriakan nya tak terdengar oleh para tetangga.

Namun Taehyung tak sadar jika ada seseorang yang tak dikenal masuk kedalam apartemen nya dengan mudah, orang itu terlihat tertutup dengan hoodie yang menutup kepala, juga masker yang menutup wajahnya.

Orang asing itu nampak mendekati tubuh Taehyung yang sedang tertidur, mengarahkan sebuah kamera dan menggambil beberapa potret Taehyung yang sangat terlihat kacau. Ia bersmirk menatap layar kamera saat melihat beberapa foto Taehyung yang berhasil ia dapat, setelah itu ia keluar dari apartemen Taehyung.








*****

Sinar mentari berhasil menusuk matanya yang sedang terpejam, rasanya baru saja ia tertidur namun waktu sudah menunjukan tengah hari.

Seperti malam-malam yang lain, Jungkook akan kesulitan tidur karena rasa cemas, jika Taehyung akan mabuk agar tertidur, berbeda dengan Jungkook, anak itu akan menelan obat tidur dan obat penenang.

Akhir-akhir ini kecemasan Jungkook sering terganggu, sepertinya anxiety Jungkook kembali kambuh, apalagi dengan permasalahan nya dengan Taehyung yang tak kunjung usai, tentu membuat mentalnya semakin down.

Affter MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang