Hari yang gelap kini telah berganti menjadi terang, secercah cahaya mentari mengusik seseorang yang tengah terlelap diatas tempat tidur.
Matanya mengerejap pelan saat cahaya itu mulai menyapa pelupuk mata indahnya yang sedari tadi tertutup rapat, perlahan ia membuka mata indah itu dibarengi suara ringisan rasa sakit di kepala juga sakit di sekujur tubuhnya.
Ia masih membiasai cahaya yang masuk ke retina matanya, perlahan pandangan nya yang tadinya buram kini mulai terlihat jelas, ia pindai sekeliling, rupanya ia sedang berada disebuah kamar dan masih berada diatas tempat tidur, ia cek keadaan tubuhnya, rupanya ia sudah berganti pakaian, setelan piyama berwarna biru muda sedang melekat ditubuhnya, lantas siapa yang melakukan ini semua? Apakah Jungkook?
Taehyung masih ingat betul kejadian naas yang menimpa nya semalam, dengan tanpa ampun Jungkook menghajar nya membabi buta hingga tak sadarkan diri. Lalu kemana pria manis itu sekarang? Apa dia sudah meninggalkan nya?
Kekhawatirannya membuat Taehyung segera beranjak dari tempat tidur, meski dalam keadaan masih kesakitan pria itu memaksakan diri untuk bangkit dan mencari keberadaan Jungkook.
Kaki jenjangnya melangkah menyusuri setiap ruangan Villa, dikamar mandi, di dapur, diruang santai, di balkon, dikamar lain, bahkan dimana pun tak ia temui keberadaan Jungkook, kekhawatiran Taehyung semakin mencuat, lantas ia kembali melangkahkan kakinya untuk turun ke lantai satu.
Langkahnya terhenti saat tak sengaja melihat pantulan dirinya di sebuah tembok yang berinterior cermin berukuran besar, ia nampak mematung melihat wajahnya yang terdapat luka lebam disudut bibirnya, ia menatap sendu bayangan wajahnya, mengusap luka itu perlahan. Memory tentang kejadian semalam kembali berputar. Ia teringat betapa murkanya Jungkook hingga ia melihat sisi lain dari pemuda itu.
Hanya halaman Villa yang belum ia susuri, berharap Jungkook ada disana, Taehyung kembali melangkahkan kakinya ke tempat itu, ia dapat bernafas lega, dugaan nya benar. Jungkook berada disana, pria manis itu terlihat duduk seorang diri sembari menikmati secangkir kopi, pandangan nya tertuju ke arah laut.
Lantas Taehyung kembali melangkahkan kaki nya perlahan, mendekati anak itu, walau jantung nya berdetak ribut, ia takut sekali kembali mendapat pukulan dari Jungkook. Meski begitu ia akan menerima, bagaimana pun ini adalah buah dari kesalahannya.
"Jungkookie." Ucap Taehyung dengan lembut dan mulai ikut duduk disamping JungKook.
"Kau sudah bangun? Bagaimana luka mu? apa masih terasa sakit?" Jungkook menatap wajah Taehyung dengan raut yang sedikit khawatir.
"Sudah agak membaik, namun masih terasa sakit." Jawabnya dengan sedikit meringis sembari memegangi perut dan sudut bibirnya.
"Maafkan aku, seharusnya aku tidak berbuat kasar pada mu Hyungie."
"Kau tak perlu meminta maaf, aku pantas mendapatkan nya."
Jungkook tersenyum getir membuang pandangan nya ke arah lain dan kembali menghujani Taehyung dengan pertanyaan. "Lalu siapa nama gadis yang tidur dengan mu? Siapa tau saja aku mengenalnya."
"Kim Daeun." Ujarnya dengan pelan.
"Aku baru mendengar nama itu. Lalu bagaimana? Apa kah meniduri seorang wanita rasanya lebih enak dari pada meniduri seorang pria seperti ku? Kau bahkan bisa menggunakan dua lubang nya sekaligus." Jungkook mendecih, menatap seolah mengejek Taehyung.
"Tutup mulut mu Jeon Jungkook! Itu semua hanya kecelakaan." Taehyung sedikit terpancing emosi mosi.
"Terserah. Tapi hati ku sudah terlanjur sakit Taehyung, aku masih belum bisa menerima kenyataan ini, rasanya sulit sekali." Jungkook kembali terisak, ia meremat dada nya yang terasa begitu sakit, kepercayaan yang selalu ia jaga selama ini, runtuh seketika. Ia merasakan cinta nya telah mati untuk Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affter Married
FantasyDisaat semuanya bangga dengan sebuah pernikahan, namun mati-matian pasangan ini menutupinya dari semua orang demi karier nya di dunia hiburan, semuanya bukan kehendak mereka namun melainkan tuntutan pekerjaan dan ada nama baik yang harus mereka jaga...