Beberapa hari setelahnya, echi sudah bisa sedikit tertawa dan tidak terus-terusan merenung. Sedangkan souta... Ya... Tak ada perubahan. Dia masih sering melamun, bahkan tertawa saja tidak pernah. Sepertinya souta sangat terpukul sekali ya..? Dia sering berpikir, jika dulu ia tidak menyuruh papi dan maminya ke UwU untuk menyusulnya, mungkin sekarang ia masih bisa melihat dan merasakan kasih sayang seorang ayah maupun ibu.
Souta terus-terusan menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian waktu itu. Bahkan, souta lebih sering menyendiri di tempat yang sunyi di bandingkan berbincang bersama dengan kakaknya sendiri.
~
Saat ini, semuanya tengah berkumpul di ruang tengah kecuali souta. Ya.. Souta tidak ikut karena ia izin pada gin untuk istirahat saja di kamar.
"Kalian liat ada perubahan dari souta? " tanya gin.
"Engga.. Kayaknya makin parah deh.. " jawab echi.
"Iya, temen souta juga sering bilang kalo souta di kelas itu sering banget ngelamun.. " saut mako.
"Iya cuy.. Sampe gurunya aja juga bilang begitu ke gua" saut riji.
"Em... Echi keatas bentar ya... Mau ambil handphone echi di kamar... Ketinggalan soalnya" ucap echi yang langsung beranjak dari duduknya.
"Jangan lama-lama chi" tegur gin.
"Iya, kita masih ada sesuatu yang perlu di bahas" saut key.
"Okey" jawab singkat echi kemudian berjalan meninggalkan ruang tengah itu.
Ruang itu begitu sunyi setelah echi pergi. Sampai gin langsung memecahkan kesunyian itu dengan ucapannya yang membuat adik-adiknya mengerti tentang hal itu.
"Kalian udah ngerti kenapa echi naik ke atas saat kita bahas souta? " tanya gin.
"Udah" jawab singkat mako.
"Lagi pula echi naik itu bukan mau ambil hp. " ucap riji.
"Tapi mau samperin souta. " saut key.
"Dan... HP echi engga di tinggal di kamar. Tapi ada di sakunya sendiri. " lanjut key.
"Itu cuma jadi sebuah alasan buat dia bisa nyamperin souta. " ucap key yang langsung beranjak dari duduknya.
"Mau kemana key? " tanya gin saat melihat key beranjak dari duduknya.
"Dapur. Ambil minum. " jawab singkat key yang langsung berjalan ke arah
//di sisi echi..
Echi berjalan menaiki tangga dan berjalan menuju kamarnya. Ia mengambil sebuah kotak di dalam laci kemudian langsung keluar dari kamarnya dan menuju kamar souta yang berada di samping kamarnya.
Echi mengetuk pintu kamar itu pelan.
"Ga di kunci. " jawab singkat souta dari dalam kamar dengan suara yang bisa di dengar cukup serak, mungkin saja habis menangis(?)
Setelah mendengar ucapan adiknya, tangan echi bergerak meraih gagang pintu. Echi membuka pintu dengan pelan.
Saat pintu terbuka, echi bisa melihat souta tengah duduk di pinggir kasur membelakangi pintu sambil melihat aquarium ikannya. Ya. Souta sangat menyukai ikan. Karena dengan melihat ikan-ikan yang berenang kesana kemari, itu bisa membuatnya tenang. Itu adalah alasan kenapa rion membuatkan aquarium di kamar souta.
(Ilusi kamar souta)
Echi menutup pintu dan melangkahkan kakinya menuju souta lalu duduk di sampingnya.
"Sou...? " panggil echi lirih.
Souta reflek menengok kearah kakaknya yang memanggilnya itu. Bisa echi lihat, mata souta memerah seperti habis menangis.
Tangan echi bergerak perlahan menuju pipi souta. Di pegangnya pipi yang dulunya tembem menjadi sedikit kurus karena jarang makan. Di elusnya kantung mata yang sedikit menghitam itu. Mata echi mulai berkaca-kaca saat melihat perubahan drastis pada adiknya itu.
Echi langsung menarik souta kedalam dekapannya. Souta membalas dekapan kakaknya dengan lembut.
"Dada kakak sesak melihat keadaanmu sekarang Sou.... Kakak merasa gagal menjadi seorang kakak yang baik buat souta.... Sesak Sou melihat badanmu yang kurus karna kurang makan... Jangan gini Sou... Kakak merasa gagal.... Kakak gagal Sou..... " ucap echi dengan suara yang bergetar menahan isak tangis.
"Kak echi.... Kakak ngga gagal.... Kakak hebat... Kakak kuat... Souta sayang banget sama kakak... Jangan ngomong gitu kak.... Kakak ngga pernah gagal di mata souta... " balas souta.
"Kakak ngga sekuat itu Sou... Kakak lemah... Kakak rapuh... Kakak ngga bisa jagain souta... Kak- " ucapan echi langsung terpotong oleh souta.
"Engga kak! Kakak itu hebat... Jangan pernah ngomong kaya gitu lagi... Hiks-" bantah souta yang langsung menangis di dekapan kakaknya.
"Sou... " lirih echi.
Tangan echi bergerak mengelus lembut surai biru adiknya. Di ciumnya surai itu dan langsung menidurkan tubuh adiknya di kasur.
"Cup.. Cup.. Cup... Udah ya yang nangis... Nanti matanya makin merah loh... " ucap echi dengan lembut.
"Sekarang tidur ya..? " lanjutnya.
"T-temenin.. " lirih souta dengan suara seraknya.
"Iya.. Iya.. " ucap echi yang kemudian meletakkan tubuhnya di kasur.
Souta langsung memeluk erat tubuh kakaknya dan langsung pergi ke alam mimpi. Echi yang melihat itu kemudian ikut menyusul adiknya ke alam mimpi.
~
To be continued..
Yeyyy uppp!!
Mau spoiler dikit. Kebetulan besok itu aku ultah. Jadi aku mau buatin kalian chapter yang sangat spesial besokk!!
Tapi mungkin aku up-nya hari Kamis/jum'at ygy.
Tunggu aja yaa!!
Jangan lupa vote seng~❤
See you..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta? || RionCaine
Teen FictionSeorang mafia dari keluarga Mikazuki yang terkenal sangat kejam dan berhati dingin yaitu Rion Kenzo Mikazuki. Mafia terkejam dan terkaya no. 1 di dunia yang ternyata menyukai seorang laki-laki cantik yaitu Harris Caineville, tentunya dia tidak tau d...