XVI ~ Mithia Bhatford Charlotte.

816 67 7
                                    

Setelah beberapa menit, akhirnya echi dang souta sudah bisa tenang.

Tangan thia bergerak mengelus lembut surai echi dan souta.

"Bentar lagi masuk jam makan siang.. Mau masak bareng buat yang lainnya kah chi..? " tanya thia.

"Boleh aja kak" jawab echi dengan suara serak.

"Okay.. Souta mau ikut masak..? " tanya thia sekali lagi.

"Ngga dulu kak... Souta mau istirahat aja di kamar. " jawab souta lalu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya.

"Ayok chi! " semangat thia lalu beranjak dari duduknya dan berjalan sambil menggandeng tangan echi.

.

Sampai di dapur, thia langsung membuka kulkas untuk melihat apa yang bisa di masak di sana.

Echi yang juga sedang melihat isi kulkas sontak bertanya, "mau masak apa kak? "

"Em.... Woku? Katsu? Bakwan jagung? Spaghetti? Pasta? Sup? Kalian suka yang mana? " tanya balik thia kepada echi.

"Hm... Woku ama bakwan jagung aja kak" jawab echi.

"Okay" jawab thia kemudian mengambil bahan-bahan yang di butuhkan di dalam kulkas.

Setelah semua bahan tersedia, mereka berdua langsung memulai aktivitas memasaknya.

~disisi souta~

Souta tengah duduk di pinggir ranjang sambil memandangi bingkai foto di meja nakas samping ranjang.

Tangannya bergerak meraih bingkai itu. Diambilnya bingkai itu lalu di pandang dengan tatapan sayu. Ibu jarinya bergerak mengelus lembut bingkai yang terdapat foto ia sedang bersama dengan dua orang tersayangnya, yaitu rion dan caine.

Didaratkannya tubuh rapuhnya keatas ranjang. Ia benarkan posisinya lalu menarik selimut dan memejamkan matanya yang sudah lelah terbuka.

Ia terlelap dengan memeluk erat bingkai foto itu, berharap bisa bertemu dengan mereka di alam mimpinya..

•~•

Pedih sekali hidup seorang souta ya..?
Dari cerita ini kita belajar untuk bersyukur atas apa yang kita punya. Hanya dengan harta kita tidak akan bisa mendapat kebahagian yang luar biasa.

Walau ke-enam anak Rion mendapatkan kelimpahan harta yang di tinggalkan olehnya, tapi mereka belum tentu bahagia dengan apa yang di berikannya. Karena kebahagian yang sesungguhnya berupa keluarga.
Bukan hanya harta semata.

Pesan dari author, jangan lupa bersyukur atas apa yang di berikan oleh Tuhan kepada kalian. Jangan pernah mengeluh akan suatu hal, jika kalian belum bisa merasakan yang namanya kebahagiaan, suatu hari pasti bisa. Tunggu aja. Kalau hari ini belum baik, besok harus baik. Kalo besok belum baik, maka besoknya lagi harus baik. Karna jatuhnya kalian sekarang, bukan berarti Tuhan ngga sayang sama kalian. Ini semua hanya ujian yang di berikan Tuhan untuk kita. Jangan karna cape kalian langsung mau nyerah gitu aja. Inget, di dunia ini masih banyak hal yang belum kalian lihat. Jangan pernah berpikiran buat nyerah ya..? Semangat!!

•~•

Setelah mereka berdua selesai memasak, kini mereka sedang menata piring dan makanan di meja.

Cinta? || RionCaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang