XXI ~ 𝑄𝑢𝑒𝑒𝑛 𝐵𝑒𝑒 𝐼𝐼𝐼.

945 94 12
                                    

//⚠️chapter ini mengandung beberapa kata-kata kasar dan tak senonoh! Mohon jangan di contoh di real in live⚠️//

Ngga suka? Skip.

◦•●◉✿ 𝑄𝑢𝑒𝑒𝑛 𝐵𝑒𝑒 ✿◉●•◦

Setelah tali Rion di lepaskan oleh echi, ia langsung menarik tubuh echi ke dalam dekapannya. Jujur saja echi terkejut, matanya mulai berkaca-kaca, di balasnya dekapan lembut dari papinya.

"Chi. Bisa kasih papi piton dan pisau yang kamu bawa? " tanya Rion.

Echi langsung memberikan piton dan satu pisau yang ia bawa.

"Oke, thanks Chi. Dirimu tolong teman mu dulu. Papi bakal tolong mami" ucap Rion lalu melepaskan pelukan itu.

Echi mengusap air matanya yang hampir menetes lalu menghampiri chaca dan membantunya melawan anak buah noe.

' Papi.. Padahal papi terluka lebih parah dari mami.. Bahkan papi tetap ingin ikut bertarung dengan kondisi tubuh yang dilihat tidak memungkinkan.. Semoga echi kelak bisa sekuat papi ya..? ' pikir echi.

Rion langsung melepas ikatan yang ada di tubuh Harris mengunakan pisau dari echi. Rion memangku Harris yang masih pingsan itu dan mencoba untuk membangunkannya.

Tepat saat itu, tubuh echi tersungkur ke lantai akibat pukulan yang lumayan keras. Saat echi ingin bangun, tiba-tiba ada anak buah noe yang menodongkan pistol ke arah kepala echi.

Rion yang melihat itu, langsung menodongkan pistolnya dan bersiap menembak orang di depan echi.

Saat Rion ingin menarik pelatuk pistolnya, tiba-tiba terdengar dua tembakan yang mengenai pistol dan kepala orang di depan echi.

"Jangan berani sentuh adek gua dengan tangan kotor lo itu. " ucap gin dengan ketus.

Echi sontak menengok kearah asal tembakan itu, begitu juga dengan Rion.

"K-kak Gin? " panggil echi terkejut karena melihat kakaknya sedang berdiri di pintu rumah tua itu.

"Papi?! Mami?! " panggil gin terkejut melihat papinya sedang memangku maminya yang sedang dalam keadaan pingsan dan menghiraukan panggilan dari adiknya itu.

Saat gin ingin berlari menghampiri kedua orang tuanya, tiba-tiba ada peluru yang melesat kearahnya. Beruntung gin bisa menghindarinya.

"Gin! Panggilin key, riji atau mako kesini! Suruh mereka buat jagain mami di sini. Papi mau ikut baku hantam. " ucap Rion.

Gin segera mengambil radio di sakunya dan memberi amanat kepada adik-adiknya.

˙ yang denger radio. Cepet ke rumah terbengkalai di jalan xxx. Ngga nerima alesan apapun. Cepat ke sini. Bawa senjata. Ini perintah. ˙  tegas gin di radio.

Tanpa basa-basi, semua adik gin langsung mengendarai mobil mereka menuju mansion untuk berganti baju dan mengambil senjata. Bahkan, key sampai menitipkan souta kepada thia dan selia. Sedangkan mako, ia izin kepada agil untuk pergi, tapi, karena agil khawatir akan pacarnya, ia memilih untuk ikut dengannya. Mako pun hanya bisa pasrah, karena menolak pun tak ada gunanya.

Setelah meradio adik-adiknya, gin langsung berlari menghampir Rion.

"r u okay pi? " tanya gin.

"I'm okay gin. Bisakah dirimu menjaga mami sebelum adikmu datang? Tangan papi gatal pengen ikut baku hantam. " ucap Rion.

Gin langsung memindahkan Harris dari pangkuan Rion ke pangkuannya. Tidak, lebih tepatnya, kepala Harris berada di paha gin.

"Tapi pi, tubuh papi lagi- " ucapan gin langsung di potong oleh Rion.

"Papi ngga selemah itu gin. " ketus Rion lalu berlari kearah echi dan chaca yang mulai kewalahan karna anak buah noe terus bermunculan.

"Mi, mi bangun mi" panggil gin mencoba membangunkan maminya yang tengah pingsan. Nihil, sang mami tak merespon sedikitpun ucapan gin.

...

Selang beberapa menit, adik-adik gin sudah tiba di sana.

Key menutup mulutnya menggunakan tangan dengan mata yang melebar tak percaya. Bagaimana tak percaya? Orang yang ia anggap sudah tiada, kini ada di depannya dan sedang bertarung dengan seseorang. Bahkan key lebih terkejut ketika melihat maminya tengah terbaring lemah dengan tubuh yang penuh luka dan mata yang tertutup. Key langsung berlari kearah gin dan Harris.

Bahkan riji, mako dan agil juga tak percaya melihat papi maminya masih hidup. Jujur saja di otak mereka sekarang penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang ingin mereka tanyakan kepada sang empu. Tapi, mereka langsung menepis pikiran itu dan memilih untuk ikut bertarung.

"M-mami..? " lirih key menatap tak percaya kearah maminya.

"Key! Lo jagain mami, gua mau ikut baku hantam. " ucap gin lalu menyerahkan Harris ke key.

Gin langsung berlari dan ikut bertarung bersama sang papi dan adik-adiknya itu.

...

Setelah pertarungan yang lumayan sengit itu. Akhirnya semua anak buah noe sudah berhasil di tumbangkan. Lantai di penuhi orang yang mungkin sudah tak bernyawa dan bercucuran darah.

Dan setelah pertarungan itu berakhir, ntah kenapa tiba-tiba mako langsung pingsan. Beruntung ada agil yang langsung menopang tubuh mako agar tak terjatuh di lantai.

"Mako?! "

"Yang? "

"Kak mako? "

Begitu kira-kira panggilan orang-orang yang sedikit panik melihat mako yang tiba-tiba saja pingsan.

"Tenang guys.. Mako cuma kecapean, tadi badannya juga agak panas kayaknya sakit deh.. " jawab agil yang membuat semua menghela nafas lega.

~

TBC..

Aku cuma mau ngumumin, Aku bakal hiatus tanggal 10 Juli mendatang. Aku minta maaf banget kalo ngga bisa lanjutin cerita ini. Buat yang nanya baliknya kapan.. Kemungkinan ngga balik.. Aku seneng banget bisa bikin cerita ini.. Makasih yang udah baca cerita Aku dari awal sampe akhir.. Malem atau besok Aku bakal up lagi, dan itu bakal jadi chp terakhir.. Kalo bisa bakal Aku lanjutin cerita ini.. Ntah kapanpun itu..
I'm so sorry.. And.. Good bye.. 


Cinta? || RionCaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang