34

1.3K 163 10
                                    

Lan Xichen tampak tidak fokus saat bermain catur tradisional bersama dengan ayahnya. Fikiran nya tampak melayang memikirkan hal lain.

"Xichen, apa yang membuat mu kehilangan fokus seperti itu." Lan Qinghe Jun
"Ayah... Apakah aku tidak dapat memiliki MengYao." Lan Xichen

"MengYao.. tangan kanan mu itu." Lan Qinghe Jun
"Hmm..." Lan Qinghe Jun tampak berfikir sejenak.
"Latar belakang anak itu..." Lan Qinghe Jun
"Anak tidak sah Jin Guangshan, dan ibu nya seorang pelacur di sebuah rumah anggur." Lan Xichen

"Xichen, ayah mengerti perasaan mu. Tetapi, kau saat ini adalah pusat dari Kekaisaran. Semua hal tentang dirimu akan diperhatikan." Lan Qinghe Jun

"Jika mengambil nya sebagai pasangan mu.. rumor buruk akan mudah menyebar." Lan Qinghe Jun, Lan Xichen mengepalkan tangan nya.

"Tetapi, ayah pun dapat melihat bagaimana kerja keras nya yang selalu membuahkan hasil itu." Lan Xichen
"Bahkan, tidak sekali dua kali seluruh idenya berjalan dengan baik dan efek dari hal itu di rasakan secara langsung oleh masyarakat kecil." Lan Xichen

"Ayah melihat nya, dan ayah kagum dengan kecerdasan nya." Lan Qinghe Jun
"Tetapi, Bangsawan tetaplah bangsawan. Mereka akan selalu melihat seseorang dari garis keturunan nya." Lan Qinghe Jun

"Cara pandang itu, akan segera ku singkirkan." Lan Xichen
"Hal itu.. tidak semudah yang kau pikirkan." Lan Qinghe Jun

.+.

"Baginda, ada beberapa surat dari para nona muda." MengYao menoleh saat pintu ruang kerja terbuka. Dan Lan Xichen melangkah memasuki ruangan nya.

"Bagaimana isinya." Lan Xichen duduk di kursi kerja nya.
"Tentang... Apakah anda bersedia menjadi partner untuk hadir di pernikahan Pangeran.." MengYao.

"Tolak semua nya." Lan Xichen
"Maaf untuk kelancangan saya Baginda, tetapi.. bukan kah hal ini hanya akan menimbulkan rumor aneh.." MengYao

"Saat ini, semua orang sedang bertanya tanya tentang seseorang yang akan menjadi Putri Mahkota.." MengYao sontak menunduk saat Lan Xichen menatapnya.

"Letakan surat nya, aku akan membacanya nanti." Lan Xichen meraih lembaran dokumen yang telah menantinya.
"Baik.." MengYao meletakan tumpukan surat itu, dan mengerjakan bagian nya. Sesekali, Lan Xichen tampak melirik MengYao.

"MengYao, buat janji dengan Nona Ling." Lan Xichen meletakan kuas tulis di tangan nya. Hari tampak mulai menjadi gelap.

"Baik.. saya akan menyesuaikan nya dengan jadwal anda Baginda." MengYao membungkuk sopan. Lan Xichen berjalan pergi.

MengYao melihat surat dari Keluarga Ling. Isinya hampir mirip dengan surat surat yang lain.

"Nona Ling, yaa.. dia terkenal dengan sifat nya yang tenang dan tidak banyak terdengar rumor apa pun dari nya. Juga.. keluarga Ling termasuk keluarga bangsawan yang bersih." MengYao

"Jika Baginda dan Nona Ling membuat kesepakatan dan menikah, tidak ada pihak yang di rugikan." MengYao meraih kertas, menulis surat untuk Ling Wen dan memberinya stempel Kaisar. Ia memanggil seorang pelayan untuk mengirim surat itu.

MengYao tampak berjalan pelan di lorong, senja mulai datang. Cahaya jingga memenuhi langit. MengYao tersenyum halus kepada pelayan atau penjaga istana yang berpapasan dengan nya.

Tak lama kemudian, ia sampai di kediaman nya dengan kereta kuda yang ia naiki. MengYao segera menuju kamar nya. Membaringkan dirinya di atas ranjang empuk itu.

"Ada apa dengan ku.. aku merasa terganggu dengan keberadaan Nona Ling." MengYao
"MengYao... Sadar dirilah." Ia meringkuk di atas ranjang tidur nya.

Aku Tidak Ingin Menikah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang