27

1.5K 186 10
                                    

Wei Wuxian perlahan membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah langit telah berbuah menjadi senja, ia tersentak saat melihat Lan Wangji duduk tak jauh dari nya sambil membaca buku.

"Kalian sudah bangun?" Wei Wuxian bergerak untuk duduk
"Sejak kapan?" Wei Wuxian melihat Wen Ning dan Nie Huaisang yang tampak diam dengan ekspresi canggung.

"Tidak lama kok." Nie Huaisang tersenyum canggung
"Hn? Kenapa ekspresi mu begitu?" Wei Wuxian
"Bukan apa apa, karna kau sudah bangun kami pergi dulu yaa." Nie Huaisang masih saja tertawa canggung dan segera berdiri. Ia membungkuk hormat kepada Lan Wangji dan kemudian pergi lebih dulu.

"Wen Ning dia kenapa?" Wei Wuxian tampak semakin heran
"Bukan apa apa." Wen Ning bangun dari duduknya.
"Sampai bertemu lagi Wuxian." Wen Ning melihat Lan Wangji dan menundukkan kepalanya hormat. Yang di balas dengan anggukan oleh Lan Wangji.

"Oh ya, hati hati." Wei Wuxian melambaikan tangan nya dengan bingung.
"Anda melakukan sesuatu kan." Wei Wuxian melihat Lan Wangji
"Hanya sedikit berbicara." Lan Wangji menutup bukunya.

"Ohh.. berbicara apa." Wei Wuxian mendekat
"Meminta mereka untuk tidak memeluk mu lagi." Lan Wangji
"Apa?.." Wei Wuxian memegang kening nya
"Hanya itu?" Wei Wuxian, Lan Wangji mengangguk. Lalu sesaat kemudian ia tersentak.

"Pangeran, apakah anda cemburu?" Wei Wuxian, Lan Wangji diam namun melihat kearah lain. Telinga nya tampak memerah.

"Pftt.." Wei Wuxian
"Anda menertawakan saya?" Lan Wangji menoleh, dan benar saja. Wajahnya tampak memerah.

"Hahaha... Pangeran, anda cemburu mereka memeluk saya?" Wei Wuxian tertawa
"Bagaimana tidak, mereka dapat menyentuh anda semua mereka. Sedangkan saya harus menahan diri." Lan Wangji

Seketika tawa Wei Wuxian berhenti.

"Anda juga bisa melakukan nya, berpelukan atau menggandeng tangan. Anda bisa melakukan nya." Wei Wuxian
"Sungguh?" Lan Wangji, Wei Wuxian mengangguk

"Tetapi, yang saya inginkan tidak hanya itu." Lan Wangji merangkul pinggang Wei Wuxian dan menariknya lebih mendekat.
"L-lebih...?" Wei Wuxian dengan spontan menahan kedua tangan nya di depan dada Lan Wangji

"Ya.. seperti.. merasakan bagaimana rasa bibir ini." Lan Wangji mengusap tipis bibir Wei Wuxian dengan ibu jarinya yang lain.
"Apa anak di bawah umur boleh melakukan itu?" Wei Wuxian

"Tidak, tetapi saat nanti kau telah mencapai usia dewasa. Apa aku boleh melakukan nya, Wei Ying." Lan Wangji, Wei Wuxian tersentak. Ia sedikit menunduk lalu kemudian mengangguk kecil.

"Aku akan menantikan nya." Lan Wangji
"Tolong jangan terlalu menantikan nya." Kini, giliran pipi Wei wuxian yang merona.
"Tidak, aku akan sangat menantikan nya." Lan Wangji menaikan dagu Wei Wuxian dengan lembut.

"Tidak hanya bibir ini, aku juga menantikan kau sungguh menjadi milik ku." Lan Wangji
"Anda akan melamar saya?" Wei Wuxian terkejut

"Tentu, setelah kau mencapai usia dewasa." Lan Wangji
"Juga, kita sudah sepakat untuk saling memanggil dengan nama kecil. Mengapa kau masih sangat formal kepada ku." Lan Wangji

"Itu..!" Wei Wuxian terkejut, ia agak melirik kearah lain mengindari kontak mata dengan Lan Wangji.
"M-masih terlalu sulit bagi saya untuk melakukan hal ini." Wei Wuxian
"Tidak adil." Lan Wangji

"Saya akan berusaha... Jadi.. jadi.. tolong tunggu sebentar lagi." Wei Wuxian menatap Lan Wangji dengan tatapan memohonnya
"Yaa..." Wei Wuxian, Sontak hal itu membuat wajah Lan Wangji semakin merona.

"Anak ini.... Sangat tau bagaimana caranya mengalahkan seseorang." Lan Wangji

"Baiklah, aku akan menunggu." Lan Wangji
"Terimakasih." Wei Wuxian tersenyum lebar.

Aku Tidak Ingin Menikah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang