18

1.9K 216 6
                                    

"Jin Guangshan tampak nya kau semakin di curigai."

Seorang pria tua, tampak duduk di sebuah singgasana dalam sebuah ruangan bebatuan, tampak seperti gua. Dengan minim pencahayaan. Jin Guangshan tampak duduk di sebuah meja tak jauh dari nya.

"Humph! Siapa sangka jika bocah itu adalah sumber dari semua kebocoran rencana!" Jin Guangshan tampak marah

"Wei Changse..! Aku akan benar benar meleburkan mu!" Jin Guangshan

"Hahhaha.. aku suka aura kebencian mu itu." Tawa lelaki tua itu tampak menggema di dalam ruangan.

"Juga, tikus kecil itu dapat kau menfaatkan  sebagai kambing hitam."

"Hah! Wei Changse selalu merasa hebat karena ia begitu dekat dengan Baginda Kaisar. Tetapi, ia tidak tau jika ia memiliki banyak musuh." Jin Guangshan menyeringai tajam.

"Aku hanya perlu, mendorong orang itu lebih keras dan melengahkan Wei Changse." Jin Guangshan tertawa jahat.

.+.

Setelah hari itu, Lan Wangji tampak selalu datang kekediaman Wei Changse untuk bertarung dengan nya. Walau lagi lagi ia pasti kalau dengan Wei Changse. Tetapi, ia selalu datang tanpa kenal kata menyerah.

"Anda datang lagi." Wei Wuxian berjalan menghampiri nya saat mereka bertemu di lorong.

"Ya.. dan saya lagi lagi di kalahkan." Lan Wangji
"Kemampuan anda tidak buruk, tolong jangan berkecil hati." Wei Wuxian

"Wei Wuxian.. dapatkah saya lebih akrab dengan anda." Lan Wangji
"Saya akan berlatih lebih keras agar dapat mencapai titik yang guru inginkan." Lan Wangji maju selangkah mendekat.

"Mengapa saya?" Wei Wuxian agak menunduk
"Ada banyak Putri bangsawan lain yang lebih pantas." Ucapnya pelan.

"Juga, masa lalu saya kurang mengenakan untuk di kenang." Wei Wuxian
"Masa lalu dan sekarang berbeda, walau bagaimana pun. Masa lalu tidak akan dapat di hilangkan. Tetapi, masa depan dapat di perbaiki." Lan Wangji

"Apakah.. saya sungguh selemah itu bagi anda." Lan Wangji
"Tidak...! Itu tidak benar.." Wei Wuxian mendongak dan menatap Lan Wangji
"Maka.. tolong izinkan saya untuk mengenal anda lebih jauh." Lan Wangji menatapnya dengan serius.

"B..baiklah..." Wei Wuxian
"Maka, dapatkah saya memanggil anda dengan lebih nyaman?" Lan Wangji

"Lebih nyaman?" Wei Wuxian
"Lan Zhan.. adalah nama kecil ku.. apakah saya dapat mengetahui nama kecil anda?" Lan Wangji

"N-nama kecil?!" Wei Wuxian tampak tersentak dan merona.

"Saling memanggil dengan nama kecil, rumor tentang aku yang sungguh akan menjadi bagian dari Keluarga Kaisar akan semakin menjadi." Wei Wuxian

"Tidak bisa?" Lan Wangji

"A.. apa itu?! Mengapa rasa nya aku dapat melihat telinga kelinci bersedih di kepala Pangeran?!" Wei Wuxian tersentak dengan raut kecewa Lan Wangji

"W...Wei Ying...." Cicit Wei Wuxian pelan.
"Wei Ying ? Nama yang indah." Lan Wangji tersenyum tipis
"Nama anda jauh lebih bagus." Wei Wuxian memalingkan wajah nya. Senyum di wajah Lan Wangji semakin mengembang

.+.

"Tuan muda, apakah anda sungguh hanya akan membawa barang barang ini saja?" Pelayan tampak membantu Wei Wuxian bersiap.

"Ya, itu saja." Wei Wuxian tampak masih di bantu oleh pelayan untuk bersiap.

"Tolong izinkan saya untuk menyiapkan makanan anda." Pelayan

Aku Tidak Ingin Menikah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang