"Tuan muda, anda terlihat senang." Pelayan itu tersenyum lembut sambil melayani Wei Wuxian saat makan malam.
"Tadi, ayah membawa ku untuk melihat gedung latihan para pasukan elit. Dan, aku berbicara cukup lama dengan Tuan muda Xie dan Hua juga Pangeran Kedua." Wei Wuxian tersenyum kecil.
"Para prajurit lain nya juga tampak ramah dan baik." Wei Wuxian
"Syukurlah, anda menikmati kunjungan nya." Pelayan itu tersenyum cerah.
"Tuan muda, tetap jaga kesehatan anda. Dokter mengatakan anda masih dalam masa masa lemah." Pelayan."Em, aku tau.." Wei Wuxian
"Oh ya Tuan Muda, anda mendapat surat dari Tuan muda Wen." Pelayan itu memberinya sebuah surat."Oh, Wen Ning?" Wei Wuxian segera membuka dan membaca nya.
"Dia belajar meracik obat dan ramuan? Luar biasa." Wei Wuxian
"Tuan muda, mengapa anda tidak menceritakan tentang kejadian hari ini juga." Pelayan."Bolehkah aku melakukan itu?" Wei Wuxian
"Tentu saja, teman berbagi cerita kan." Pelayan
"Apakah... Seperti ini adalah teman?" Wei Wuxian
"Tentu saja tuan muda.." pelayan itu mengangguk
"Baiklah akan aku coba." Wei WuxianSetelah makan malam, Wei tampak menulis surat balasan untuk Wen Ning. Ia bercerita tentang apa yang terjadi di asrama Prajurit elit.
.+.
Di sisi lain, pada waktu yang bersamaan. Wei Changse dan Lan Qinghe Jun tampak bertemu dengan dua orang dari Kuil Suci. Mereka adalah Tetua Agung Kuil dan seorang penyihir.
"Begitulah keadaan nya, sebab itu aku ingin Kuil membantu pasukan." Lan Qinghe Jun
"Hmm, setelah mendengar penjelasan anda. Hal itu juga tampak janggal dan aneh." Tetua Agung.
"Bagaimana menurut mu." Ia melihat kearah wanita muda di sebelahnya."Anda benar, hal itu sangat aneh. Saat ini Kuil juga sedang menyelidiki kasus Sihir Hitam. Dan belum menemukan titik terang apa pun." Lai Yi, murid terbaik Kuil Suci.
"Bantulah pasukan, dan Istana akan memberi kalian imbalan yang sesuai." Lan Qinghe Jun
"Terimakasih untuk kebaikan hati Yang Mulia." Tetua Agung"Kau akan ikut dalam perjalanan kali ini, saya akan mengirim surat beberapa hari sebelum keberangkatan menuju perbatasan." Wei Changse, Lai Yi mengangguk.
.+.
Wei Changse dengan perlahan membuka pintu kamar Wei Wuxian. Tampak Wei Wuxian telah tidur lelap di ranjang nya. Wei Changse menatapnya untuk waktu yang lama, sebelum kemudian ia melangkah pergi.
.+.
"Aku akan melihat perbatasan." Wei Changse berbicara di sela sarapan nya.
"Hati hati dalam perjalanan, ayah." Wei Wuxian tersenyum kecil"Jika ayah pergi, aku punya banyak waktu untuk membaca. Dengan begitu semakin banyak yang dapat aku tau." Wei Wuxian
"Kau.. tidak ingin ikut?" Wei Changse
"S-saya? Saya fikir tidak. Perjalanan kesana pasti tidak akan mudah saya tidak mau menjadi penghalang." Wei Wuxian menunduk"S-saya akan berlatih menggunakan kuda lebih dulu. Jika sudah cukup mahir, saya akan pergi." Wei Wuxian
"Hn, baiklah." Wei Changse
"Ahh.. ayah marah, aku membuatnya kecewa lagi." Wei Wuxian semakin menunduk.
"Dasar bodoh, bagaimana kau bisa mengajak nya saat kau tidak pernah melatihnya menggunakan kuda dengan benar." Wei Changse
.+.
"Seperti biasa Wen Ning tampak bersemangat." Wei Wuxian tersenyum kecil membaca surat Wen Ning
"Dia... Mau datang?" Wei Wuxian tersentak, ia tampak sedikit berfikir.
"Tidak masalah bukan, Tuan muda dan Tuan muda Wen dapat bercerita secara langsung." Pelayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Tidak Ingin Menikah
Fantasi"Ayah! bukan aku yang melakukan nya!" Wei Wuxian "Wei Wuxian aku tau kau begitu terobsesi dengan, tetapi aku tidak menyangka bahwa kau akan melenyapkan seseorang seperti ini." Jin Zixuan "Tidak! Aku tidak melakukan nya! Aku tidak meracuni Nona Jia...