saat dia mempunyai Abipraya,
Samasta lah yang mengabulkannya.
dunia itu Asmaraloka.
dia hanya ingin,dia tidak sendirian.
karena di ujung Anagata, pasti ada banyak Harsa.
_______________________________
maaf ya, kalau semisal namanya sama.
atau mung...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hilter cepat tangani Kiel,dan pastikan ia baik baik saja" Dominic berkata sambil menahan amarahnya. tak akan ia beri ampun wanita biadab itu.
Hilter mengangguk singkat dan segera masuk untuk menangani Kiel.
"apakah Kiel belum selesai diperiksa?" Karina bertanya dengan mata berkaca-kaca. ia melihat kondisi Kiel sebelum dibawa kemari, Kiel sudah seperti mayat, kulitnya putih pucat, bibirnya membiru dan dada yang memar.
semua Alexander menunggu didepan ruang darurat, mereka semua menggerutu, tidak sabar untuk segera melihat kondisi Kiel.
"astaga anak itu,kenapa lama sekali" Jason terus saja menahan untuk tidak mengumpat, pasalnya sudah hampir 3 jam lebih Hilter tak kunjung keluar.
"apa benar dugaanku,jika ayahmu itu benar-benar dokter gadungan?"
Kenzo yang mendengar ejekan Axel hanya menatapnya datar, karena ia merasa tidak nafsu menanggapi Axel saat ini,ia benar-benar khawatir.
Brak'
Gilbert tak tahan,ia berdiri dan dengan kasar menendang kursi tunggu disampingnya lalu pergi begitu saja.
"Aaron tenangkan saudaramu" Justin berucap datar,ia bisa menebak apa yang akan keponakannya itu lakukan, sudah di bilang, Gilbert itu memiliki temperamen yang tidak begitu baik, maka dari itu, Justin sudah hafal jika kesabaran anak itu sudah di ujung,maka tidak akan ada ampun.
"dad, kenapa lama sekali?" suara Elard menginterupsi setelah beberapa saat diam.
"huhh.. entahlah, Axel, sebenarnya apa yang terjadi?" mendengar pertanyaan yang memang semuanya ingin tanyakan diucapkan oleh Dominic,semua pandangan menuju pada Axel.
"kita kecolongan lagi dad, Cristie melibatkan Amanda, putrinya,dia menyebar bom asap di rooftop,saat aku dan Kiel sampai, semua sudah penuh kabut,mataku perih, penglihatanku juga terbatas,aku tak bisa berbuat banyak dad, maaf" Axel berucap dengan penuh penyesalan.
"tak apa son,kau sudah melakukan yang terbaik " Irish menenangkan Axel dan memeluknya saat melihat air mata anak itu sudah di pelupuk.
ceklek'
semua berdiri serentak saat mendengar suara pintu terbuka,disana terlihat Hilter keluar dengan wajah lelahnya.
"bagaimana?" Dominic bertanya dengan suara bergetar ,ia seperti de Javu , beberapa bulan yang lalu Kiel juga seperti ini, sungguh, rasanya ia tak sanggup jika kabar buruk yang akan diucapkan oleh Hilter.
bugh'
satu tinjuan mendarat apik di rahang kiri Hitler, pelakunya adalah Dominic saat mendapai Hilter menggeleng dengan airmata mengalir di pipinya.
"APA YANG KAU MAKSUD BOCAH! JANGAN BERCANDA!" Dominic berteriak begitu kencang. melihat itu, Albert segera menahan kakaknya yang akan kembali memukul adik bungsu mereka.