saat dia mempunyai Abipraya,
Samasta lah yang mengabulkannya.
dunia itu Asmaraloka.
dia hanya ingin,dia tidak sendirian.
karena di ujung Anagata, pasti ada banyak Harsa.
_______________________________
maaf ya, kalau semisal namanya sama.
atau mung...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah Axel turun dari helikopter Matteo, Axel membenarkan letak gendongan Kiel dibantu gadis tadi dan mulai berlari memasuki mansion.
"Axel ,sepatu Kiel terjatuh sebelah"
" sudahlah Far, biarkan saja,aku bisa membelinya lagi nanti "
Fara hanya memutar matanya malas, sombong sekali manusia didepannya ini.
"Fara, bantu aku merubah posisi Kiel "
saat sampai di lift, Axel melihat Kiel benar-benar kesulitan bernafas, jadilah Axel meminta bantuan Fara untuk mengubah posisi Kiel agar bisa bernafas lebih mudah, setidaknya sebelum sampai kamar dan menggunkan tabung oksigen.
sesampainya mereka dikamar Kiel, Axel segera meletakan Kiel perlahan setelah Fara selesai menata bantal agar sedikit lebih tinggi.
"uhuk uhuk hahh.. hahh.. uhuk, Daddy"
"hey baby,kau dengar kakak? bernafaslah perlahan,kau aman sekarang" Fara menatap Kiel sendu,ia tidak tega melihat kondisi Kiel seperti ini, wajahnya pucat ,bibirnya bahkan hampir membiru.
"Fara tolong geser dan bantu aku"
Fara menurut,ia sedikit geser dan membantu Axel memasang masker oksigen pada Kiel.
'kenapa anak ini lihai sekali?' pikir Fara.
"apa Kiel sering seperti ini?"
"ya,dan tolong simpan dulu pertanyaanmu itu untuk nanti, sekarang bantu aku, cepat!" Axel panik saat mendapati Kiel tak ada perubahan setelah beberapa saat memakai masker.ia memiringkan posisi Kiel,ia berharap ini sedikit membantu.
"kenapa tak ada kemajuan? oh ayolah Kiel.. Abang disini.. bernafaslah dengan teratur, Abang mohon.." Axel bingung, saat tak mendapati perubahan pada nafas Kiel,ia segera menggendongnya lagi dengan posisi miring,tapi tetap tak ada efek apapun, yang ada malah ia merasakan denyut Kiel melemah.
Fara tertegun, Axel yang ia tahu tidak seperti ini,ia seperti melihat Axel dalam versi lain.
"Axel coba kau bar-"
BRAK'
ucapan Fara terhenti saat terdengar dobrakan pada pintu kamar, awalnya pintu itu terkunci, sekarang bahkan engselnya bergeser dan tempat kunci otomatis yang mengeluarkan percikan api dan setrum.
"oh, apa ini yang sering dibicarakan grandpa? tidak terlihat sekuat seperti yang diceritakan, malah aku hanya bisa melihat kebodohan di wajahnya " Fara berujar santai.
"DASAR BOCAH SIALAN!" Cristie maju dengan pistol ditangannya.
Axel yang melihat akan adanya perkelahian langsung mendekap Kiel erat,ia akan mencari celah agar bisa keluar dan memindahkan Kiel ditempat yang lebih aman.
"ah,sial, jangan terlalu mengambil resiko tuan" Axel dengan lihai menangkis dan kembali menendang para bawahan Cristie yang menyerang dan menghalangi jalannya.