chapter 8 🌼

4.3K 358 4
                                        

Seperti biasa,saat malam hari bi sari pasti datang untuk memastikan bahwa Kiel baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa,saat malam hari bi sari pasti datang untuk memastikan bahwa Kiel baik-baik saja.

kebiasaan yang dilakukan bi sari ini dimulai saat Kiel berusia 5 tahun.

saat itu benar-benar tak ada yang memperhatikan Kiel kecil.
Maid dan bodyguard pun belum ada yang akrab dengan Kiel, hanya dirinya lah satu-satunya.

saat itu tepat pukul 3 dini hari,tak sengaja bi sari lewat di depan pintu kamar Kiel yang sedikit terbuka,bi sari melihat jika Kiel menggigil dan meracau dalam tidurnya,niat hati ingin turun untuk menyelesaikan tugasnya dulu,baru mengatasi kiel.malah baru satu langkah ke depan, Kiel tiba-tiba kejang,
bi sari langsung berteriak heboh, beberapa pelayan dan pengawal yang memang sedang bertugas, segera menghampiri asal suara.Saat sampai, mereka terkejut,badan Kiel kecil tengah mengejang kaku.
Tanpa menunggu waktu,Regal yang ada di sana segera menghubungi Hilter.Regal dengan gemetar membantu bi sari memiringkan tubuh Kiel yang kaku untuk melakukan penanganan pertama.
setelah beberapa saat kemudian, Hilter datang dan memeriksa Kiel.

Sejak saat itu,bi sari tak mau ambil resiko. makanya dia akan selalu datang saat tengah malam atau menjelang pagi tiba.

🌼🌼🌼

bi sari membuka kamar Kiel,ia terkejut saat mendapati Kiel menggigil dengan wajah memerah.
Kiel demam.

'ya tuhan.. kenapa dia mudah sekali sakit'

dengan tergesa bi sari mematikan pendingin ruangan dan menggantinya dengan penghangat. bi sari membantu Kiel duduk dengan hati-hati dan memberikan Kiel minum agar tidak mudah kaget.bi sari berniat menggendong Kiel dan menimangnya,agar nanti saat diminumkan obat kiel tidak terlalu rewel,namun Kiel menolak dan terus memegangi kepalanya. kali ini Kiel tidak menangis,tapi bi sari bisa melihat jika sebenarnya Kiel ingin menangis. namun ia terlihat bingung,ingin menangis,sedangkan kepalanya saja sangat pusing.

"bibi~" lirih Kiel.

"hm? apakah Kiel ingin sesuatu? akan bibi ambilkan"ucap bi sari gemetar menahan tangis.sungguh ia tak sanggup melihat tuan muda kecilnya terus menerus sakit.

"bibi~ apakah Miko sudah selesai di cuci?~ Kiel ingin tidur bersamanya~"
suara Kiel kini benar-benar lirih, bahkan bi sari sampai jongkok di samping ranjang Kiel berbaring,dan mendekatkan telinganya.

"sudah,Miko sudah jadi,bibi ambilkan dulu ya!" sebenarnya bi sari sedikit heran,Karen biasanya yang di sebut Kiel saat sakit adalah nyonya-nya Elena, Daddy atau abangnya.dan sekarang tak ada satupun dari mereka yang keluar dari bibir mungil Kiel.

saat akan keluar bi sari terkejut bukan main,didepannya ada makhluk tinggi dan besar tengah menatapnya tajam,ia sebenarnya sedikit bisa melihat jika makhluk itu juga terkejut saat melihatnya.

"apa yang kau lakukan jam segini di kamar adik bungsuku?"sangat terlihat jika Gilbert tengah menahan emosinya.terkadang bi sari sedikit kagum pada tuan mudanya yang satu ini, karena walau mempunyai tempramen yang sedikit buruk,tapi Gilbert lebih sering bisa menahan dan mengontrolnya,walau kadang tetap lepas, namun tetap tidak melewati batas.

"a-ah s-saya a-anu tuan muda kecil demam dan saya diminta mengambilkan Miko"

"siapa Miko?"

"i-itu tuan bo-.."
belum sempat bi sari menyelesaikan ucapannya, Gilbert telah berlalu masuk kedalam kamar Kiel.

bi sari menghela nafas,dan segera mengambilkan apa yang Kiel minta.

Saat masuk Gilbert mengernyit kala melihat ranjang crib didalam kamar adiknya.
'crib? siapa yang masih menggunakan crib?'
berjalan mendekat dan..

Deg'

apa-apaan ini? kenapa ada makhluk ini di kamar adiknya? dan apakah adiknya sudah mengizinkan?
padahal didepan pintu kamar Kiel sudah tertulis,jika tak ada yang boleh masuk selain Kiel dan bi sari, bahkan Joshua dan Regal saja harus mengetuk dan meminta izin dulu. lalu siapa itu? tunggu,bukankah dirinya juga berarti tak boleh masuk? kenapa ia tetap masuk? Ah sudahlah,lagi pula ia juga ikut menyumbang membayar tagihan listrik dan air.

Gilbert membungkuk dan betapa terkejutnya ia saat tau jika yang sedang berbaring meringkuk dengan pacifier di mulutnya itu adalah Kiel, adiknya .benar-benar seperti bayi.

tangannya terulur mengusap pipi merah sang adik, 'panas' itulah yang di rasakan Gilbert.saat akan mengangkat Kiel untuk digendongnya, Kiel menggeliat tak nyaman.alisnya menukik, bibirnya melengkung kebawah dan terdengar isakan kecil serta gumaman lirih yang keluar dari bibir mungil Kiel yang masih tersumpal pacifier itu.
Gilbert tak tahu, apakah setiap Kiel sakit akan selalu gelisah seperti ini?

tak lama bi sari datang dengan membawa boneka beruang berwarna coklat gelap sama persis seperti rambut Kiel dan Elena,ibunya.

deg'

'boneka itu..'

itu adalah boneka yang di siapkan ibunya untuk Kiel jika sudah lahir.
bagaimana bisa sampai pada Kiel? yang bahkan ia dan saudaranya yang lain tak ada yang di amanahi oleh Elena.

'apa mungkin ayahnya?'

🌼🌼🌼

To be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


To be continue

NISCALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang