chapter 9 🌼

4.3K 320 1
                                        

"tuan ini Miko"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"tuan ini Miko"

"siapa yang memberikan boneka itu pada Kiel?"

bi sari yang mengulurkan tangannya untuk memberikan boneka itu,urung saat mendengar pertanyaan Gilbert.
'bagaimana ini,apa yang harus aku katakan?'

"sa-saya diberika-"

"ada apa ini?"
ucapan bi sari terhenti kala mendengar suara bariton dibelakangnya,ia tahu,itu tuan Dominic.saat berbalik dan hendak memberi salam hormat,ia terkejut saat tau jika yang masuk bukan hanya Dominic,tapi juga ke 3 anaknya.

"apa Daddy mengenal boneka ini?"

bi sari terlonjak,saat Gilbert menarik paksa Miko dari tangannya,ia sudah gemetar, pasrah jika ia akan di tembaki pertanyaan-pertanyaan yang selama ini ia hindari.

Deg'

'Elena..'

Dominic dan ke 3 anaknya membeku, boneka itu...bagaimana bisa ada di sini?

Dominic menggeram marah, semua pikiran buruk memenuhi otaknya.

bi sari hanya bisa menunduk sambil menutup matanya rapat-rapat,saat mendengar bentakan nyaring tuan besarnya.

"KAU-.."

"hiks hiks Miko... Miko.. bibi.. Miko .."

Dominic terpaku sejenak,tak pernah sekalipun ia mendengar tangisan ini.
siapa pemiliknya?
Dengan amarah tertahan, Dominic menggeser Gilbert kasar, membungkuk dan melihat pemilik isak lirih itu.

deg'

'apa saja yang telah aku lewatkan Elena'

bahkan tangisan pertama putranya ini ia tak ada disana,kapan putranya ini belajar berjalan? kapan putranya ini belajar berbicara? siapa yang menuntunnya? siapa yang di sebut pertama kali olehnya? bahkan ia hampir tak pernah mendengar Kiel,putra bungsunya ini memanggilnya Daddy seperti anaknya yang lain.
Bagaimana bisa ia melewatkan semua moment manis bersama Kiel kecil selama ini..
bahkan ia baru menyadari,jika ia memiliki putra yang sangat manis, Kiel dengan pipi bulat kemerahan dan bulu mata lentik, sangat cantik.

kiel..'

Dominic meneteskan air matanya.
keluar dengan tergesa dan ..

brakk'

Dominic menutup pintu dengan keras.suara itu sukses membangunkan ke 4 anaknya dari lamunan mereka. Mereka terlalu terkejut saat mendengar tangisan Kiel.

baru kali ini mereka mendengarnya.

Mereka keluar dari kamar Kiel dengan perasaan berkecamuk.

bi sari yang melihat sedikit heran,untuk apa semua tuannya itu bangun secara bersamaan? atau memang mereka belum tidur? jika dilihat memang mereka tak mengenakan piyama tidur dan tak ada jejak bangun tidur di wajah mereka.

NISCALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang