Sudah dua puluh menit Anrez duduk terdiam dalam mobilnya dan masih enggan keluar dari kendaraannya tersebut. Entahlah, rasanya malas untuk beranjak.Tidak jauh menyebalkan dari situasinya saat ini, Anrez melihat banyak notif komentar di Instagram-nya yang membuat hati semakin kesal saja. Banyak sekali komentar kontra akibat pakaiannya yang tak biasa saat menghadiri pernikahan rekannya sesama artis.
"Ribet banget perkara baju pada protes,"
Ditutupnya aplikasi dengan icon kamera warna ungu tersebut lalu kembali menatap ke luar mobil dengan wajah kesal. Rasanya ingin membenamkan kepala di bawah bantal sambil mendengar suara rintik hujan.
Sekitar sepuluh menit Ia mengatur suasana hatinya agar lebih tenang dan bertepatan dengan itu, terlihat seorang wanita yang membuka pintu gerbang rumah tempat Ia memarkirkan mobilnya, Anrez refleks bergerak keluar mobil.
"Anrez?"
"Assalamu'alaikum Tante,"
"Wa'alaikumsalam. Udah dari tadi?"
"Enggak Tan, baru aja kok."
"Mau ketemu Papa ya?"
"Iya Tante,"
"Lagi keluar sebentar nganterin Zio beli sedotan."
"Sedotan?"
"Tugas prakarya,"
"Oh.."
"Ayo masuk, tunggu di dalem aja."
"Ga usah Tante, Anrez tunggu di mobil aja."
"Masuk aja ya, ini kan rumah Kamu juga,"
"Hmm,"
"Yuk,"
"Iya Tante,"
Perasaan Anrez semakin tidak karuan. Sejak awal dirinya sedang tidak selera untuk berinteraksi dengan siapapun akibat kelelahan syuting dan komentar beberapa netizen sok tahu yang menyebalkan ditambah sekarang Ia harus berbasa-basi dengan Ibu Tirinya.
Ya, Anrez sedang berada di rumah Papanya. Sebuah tempat yang sebenarnya Ia tidak nyaman mendatanginya. Kalau disuruh memilih, Anrez lebih suka bertemu dengan Papanya di luar rumah ini.
Pintu pagar kembali terbuka disusul Papanya bersama adik tirinya yang masih kecil. Anak itu bermata sipit sepertinya.
"Udah dari tadi?"
"Enggak, baru aja."
Anrez menghampiri Papanya dan mencium tangan beliau. Sang adik tiri menatapnya malu sambil masih menggandeng tangan Papanya.
"Anak Papa banget," Batinnya
"Salim sama Koko,"
"Hai, Zioo," Anrez menyapa adik tirinya dengan nada seceria mungkin yang membuat Zio tersenyum lalu mencium tangannya.
"Koko siapa namanya? inget gak?" Anrez kembali tersenyum.
"Ko Anrez,"
"Waah, inget ya Kamu?"
"Koko sering ada di TV,"
"Kamu nonton?"
"Hmm, Keren."
"Haha makasih, Zio kelas berapa sekarang?"
"Kelas dua,"
"Semangat yaa sekolahnya,"
"Iyaa, Papa ayo ngerjain prakarya-nya,"
"Sama Mama dulu ya, Papa mau ngobrol sama Koko bentar,"
"Nanti bantuin Zio ya Paa,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Ulang Tahun Tiara
HumorTiara berulang tahun yang ke 20 dan mendapat kejutan spesial kedatangan dua sahabatnya. Apakah ada orang lain yang menjadi hal spesial untuk Tiara di hari ulang tahunnya ?