By My Side

730 67 14
                                    

Part jadian, anniv, sama Ultah Titi dipending dulu ya Guys hahahaha ✌🏻😋

Baca ini dulu aja, asli seru poll wkwk at least menurut Aku seru sih, ga tau kalau menurut kalian 😅

Happy reading my Luvv 😍

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

"Memories follow me left to right.."

Tiara bersenandung lirih dan asal sambil menggosokkan spon ke badan motor yang berwarna putih. Mau dibilang asal pun kalau Tiara yang bersenandung pasti tetap merdu. Gadis itu sedang melakukan aktivitas yang menurutnya termasuk dalam kategori 'satisfying'. Ada-ada saja memang, baginya mencuci motor termasuk salah satu hal yang bisa menghilangkan penat. Tangan yang dipenuhi busa lalu terasa segar saat terkena air membuatnya merasa nyaman.

Hal itu Ia lakukan karena Tiara merasa gabut di rumah. Seorang Tiara bisa gabut juga padahal kemarin Dia sudah menantikan hari Minggu karena bisa santai di rumah seharian tetapi realitanya adalah baru siang sudah merasa bosan.

Jadilah pada akhirnya Tiara mencuci motornya yang sangat jarang Ia kenakan. Karena setiap hari sibuk syuting dengan mobil , motor tersebut hanya digunakan untuk operasional di dekat rumah. Contoh yang paling sering adalah membeli jajan di sore hari haha. Benar sekali, Tiara suka jajan makanan anak-anak yang dijual oleh Abang-abang.

Bicara soal Abang, ada satu orang yang sering Ia dengar dengan sebutan Abang oleh adik-adik dan fansnya tapi entah mengapa Tiara merasa salah tingkah saat memanggilnya dengan sebutan Abang.

"Kamu kenapa dipanggil Abang?"

"Karena Aku cowok, kalau cewek dipanggilnya Neng,"

"Garing, seriusan Kak?"

"Ya karena Aku anak pertama lah, maksudnya diantara sepupu Aku juga Aku yang paling tua cucu pertama, Mama Aku juga kakak pertama jadi otomatis dipanggil Abang sama semua saudara. Kalau sama fans mungkin karena Mereka suka denger Aku dipanggil gitu sama adik Aku jadinya ya ikutan aja."

"Cocok sih emang dipanggil Abang,"

"Masa sih? Kalau Kamu cocok dipanggil sayang," Mulailah gombalan spontan dari Anrez yang keluar dari mulutnya.

"Mulai," Masih saja Tiara mengelak padahal dalam hati bahagia hanya dengan gombalan receh Anrez.

"Kalau cocok coba dong Ti panggil Aku Abang?"

"Buat apa? Kan Aku manggilnya udah Kak,"

"Coba aja, setelah Aku pikir-pikir, Kamu aja yang belum pernah manggil Aku Abang,"

"Abang." Terdengar suara Tiara pelan dan ragu-ragu.

"Apa? Pelan banget ngomongnya."

"Abang," Kali ini lebih keras dan jelas tetapi suara Tiara terdengar kaku.

"Lagi dong, lucu kalau Kamu ngomong Abang,"

"Abaaaaaaang," Tiara berucap sambil sedikit merengek dan menepuk Anrez. Jujur saja Dia sudah pernah mempraktekkan ini di rumah saat sendirian dan terdengar kaku menurutnya. Lalu sebaliknya Anrez malah menganggap lucu.

"Ahahahaha lucu banget, sekali lagi dong Ti,"

"Gak mau Abang,"

"Nanti kalau Kita udah nikah, Kamu manggilnya Abang aja,"

"Kenapa emangnya?"

"Suka aja kalau Kamu manggil gitu. Ga tau kenapa kalau Kamu yang ngomong kesannya ada manjanya, mirip kalau Aurez yang manggil,"

Ulang Tahun TiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang