Hug Me Tighly

1.1K 112 62
                                    

Guys!!!! Maafin jempol Aku yang gendut ini jadinya kemarin itu pas mau ngedit malah kepencet publish padahal belum selesai 😭
beneran gak maksud ngeprank huhu maapin yak ✌🏻😂

Jam di kamarnya menunjukkan pukul dua dini hari dan Anrez masih belum juga bisa memejamkan matanya untuk tidur padahal tubuhnya terasa lelah. Belum pernah terbersit di benaknya di saat orang-orang terlelap tidur, Dia malah merutuki tim favoritnya yang baru saja bermain. Kalah dalam pertandingan sudah biasa, tetapi hal itu berbeda tanggapannya saat kekalahan terjadi lima minggu berturut-turut dan performa tim semakin buruk. Kali ini adalah yang paling parah. Sial!

Handphone Anrez berbunyi singkat berulang kali tanda ada notif pesan yang masuk tapi Dia membiarkannya. Tadi Dia sudah membuka beberapa pesan tersebut, Itu adalah pesan dari teman-temannya bermain bola yang menjadi pendukung klub lain. Isi pesan Mereka hampir semua sama, menggunakan kata sabar yang diikuti kalimat kiasan yang pada intinya satu, mengejek kekalahan klub favoritnya yang mana hal tersebut berhasil membuat Anrez semakin kesal.

"Punya temen bangke semua! ngecengin Gua ya lo pada! Awas aja lo semua!" Anrez berkata demikian sambil melihat layar Handphonenya.

Kalau saja ini bukan dini hari, Anrez pasti akan menelpon Tiara. Di saat kesal seperti ini, rasanya Dia ingin mendengar suara dan berbicara dengan gadis itu tapi untuk saat ini tidak mungkin. Tiara pasti sudah tidur dan Anrez tidak mau mengganggunya. Sebelum menonton pertandingan tadi Mereka sudah berkirim pesan dan Tiara mengungkapkan kalau Dia merasa lelah dan ingin tidur lebih awal.

🍒

Tiara terbangun dari tidurnya dan tenggorokannya terasa kering. Jujur Dia malas sekali beranjak dari kasurnya untuk mengambil minuman tetapi rasa haus itu tidak kunjung hilang. Rasanya seperti usai berlari sepuluh putaran di lapangan saat tengah hari. Haus sekali. Oke, Dia pun mensugesti badannya untuk bergerak bangun dan akhirnya berhasil. Tiara mulai berjalan keluar kamarnya untuk mengambil air putih di dapur.

Gakpapa lah ya haus air, asalkan jangan haus kasih sayang.😂

Tiara teringat kalimat tersebut yang mana pernah diucapkan Anrez kepadanya. Terdengar cringe tapi selalu berhasil membuat Tiara tersenyum karena yang mengatakannya adalah seorang Anrez Adelio. Pacarnya. Aduuuuuh. 🤗

Suasana di dapurnya begitu sepi dan redup tapi Tiara tidak merasa takut. Hal itu karena saat berjalan menuju dapur tadi, ada Papanya yang masih terjaga sambil menonton bola di ruang tengah rumahnya. Lain halnya jika semua orang di rumahnya sudah tidur, Tiara pasti akan berlari sambil memandang lurus ke depan selama perjalanan kamarnya menuju dapur.

Tiara kembali berjalan menuju kamarnya sambil membawa satu gelas air putih untuknya bila nanti merasa haus lagi. Langkahnya terhenti sambil melihat layar televisi. Tetapi baru beberapa detik dilihatnya, dalam sekejap layar tersebut berubah menjadi hitam.

"Loh, kok dimatiin Pa?"

"Udah selesai, hiburan banget pertandingannya Tir,"

"Kenapa?"

"MU dibantai Liverpool!! 5-0 haha Papa mau cengcengin temen Papa, Dia kan fans berat MU."

"MU itu Manchester United kan?"

"Iya."

"Yang ada Cristiano Ronaldo?"

"Iya. Kenapa kok tumben kepo tentang bola?"

"Gapapa...nanya aja."

"Ya udah buruan tidur lagi."

"Iya."

Tiara kembali melanjutkan perjalanannya ke kamar dengan senyuman jahilnya. Dia sedang membayangkan ekspresi Anrez saat ini. Cowok itu pasti kesal karena tim jagoannya kalah lagi. Iya lagi, karena beberapa minggu terakhir Anrez selalu mengungkapkan kekesalannya karena MU selalu kalah dan malam ini adalah yang paling parah.

Ulang Tahun TiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang