waw

714 91 24
                                    

"kita pergi dulu ya ka" -flora

"iya, hati-hati" -eli

"nanti aku kirim fotonya di group ka" -olla

"ga usah itu namanya pamer" -eli

"Siapa tau ka eli mau liat" -olla

"ga usah, udah sana keburu beres filmnya" -eli

"dadaah ka eli, ka gita" -fiony

"daaah" -eli

"dadah kaka senior" -adel

tiga mobil dengan warga putih, mereh, hitam telah melaju meninggalkan kampus

eli masih melambaikan tangannya sampai mobil itu benar-benar tak bisa ia lihat

"good" -eli menepuk pundak gita dan memberikan jempolnya

"yuk masuk" -eli

.

.

di sebuah kantor

sepasang sorot mata menatap dengan penuh rasa marah, bahkan foto tersebut berhasil dirobek

"lihat saja nanti"

.

Di tempat yang berbeda

"kamu begitu nyaman di sana sayang"

"siapa dia?"

"apa kamu tidak mau mengenalkannya"

sepasang mata juga tengah menatap foto yang tengah berpelukan

"tidak ada yang boleh menyakitimu sayang"

"siapa pun itu"

foto tersebut kembali disimpan di dalam lemari

.

.

kathrina sudah mengabari omahnya untuk menginap di rumah marsha, karena omahnya juga besok akan pergi ke amerika jadi beliau mengizinkan.

"mau langsung tidur ga?" -marsha naik ke kasurnya

"iya, ngantuk" -kathrina

sudah pukul setengah 1 dini hari


.

.

.

keesokan harinya adel sudah rewel menelpon ashel dan kathrina untuk menawari jemputan. iya, adel bertekad untuk bangun lebih awal, semalam dia sudah berdiskusi dengan olla kalau besok adel akan menjemput KAMI jadi JMT dengan olla

"gimana kathrina?" -adel

"ga papa del, ga usah" -kathrina

"sakit hati gw, nyut-nyutan ditolak begini" -adel malah dramatis

"kamu jemput ashel aja, jadi bisa berduaan" -kathrina

"ini kalau gw di usir sama satpam perumahan gimana?" -adel

"hahaha usaha dong del" -marsha

kathrina dan marsha sedang make up jadi telpon adel di speaker

"usaha usaha, gw trauma liat bodyguard di rumah kathrina" -adel

"hahaha di rumah ashel ga ada, tenang" -marsha

"nanti kalau gw ditanyain gimana?" -adel

"ga ada, mamahnya berangkat jam 7, papahnya lagi di luar kota" -marsha

Hurikan Katrina, Nila.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang