siapa yang ingat? siapa yang diingat?

613 78 17
                                    

"atiiiin"

"atiiin ayooo"

"janji yah?"

"janji"

kathrina merasakan tiba-tiba sesak di dadanya

Sedih, kecewa, menyesal, waktu berlalu begitu cepat yah? tidak terasa 13 tahun yang lalu. sampai sekarang masih membekas bahkan nampaknya tak pudar sedikit pun

apa aku bisa bertemu dengan mu, lagi?

sang omah tiba-tiba mengusap pundak kathrina

"kamu sudah dewasa yah sayang, sudah bisa ajak omah pergi berdua"

"omah ingat betul saat pertama kali kamu belajar mobil, sangat penakut"

"kamu tumbuh menjadi anak yang baik"

"lihat, bahkan dulu kamu takut kalau ada perempatan begini karena bingung"

iya, tidak terasa mereka sudah ada di perempatan lampu merah, kalau ini kathrina tahu jalannya

"hufhhh" -kathrina membuang nafasnya sepelan mungkin agar omahnya tidak tahu

"Kontrol emosimu kathrina" ( kathrina menyemangati diri sendiri )

.

.

"hem? dia ada di sini?"

"energi itu ada"

seorang ibu yang sedang duduk di kamarnya sambil melihat data yayasan terkejut saat merasakan ada aura energi yang cukup kuat bahkan beberapa rak bukunya bergoyang, dan ini bukan gempa

"apakah dia ada di sekitar sini? atau hanya kebetulan lewat?" sang ibu merenung mengingat sesuatu

.

gita menatap langit-langit di kamarnya, tidak ada yang bisa dia jelaskan. biarkan dirinya hanya diam merasakan semua yang ada meski dari lubuk hati paling dalam ada rasa marah

*tok tok tok

"git" -eli

"gitta" -eli

*crek
gita membuka pintu

"kamu ngerasain juga, kan?" -eli langsung masuk kamar gita dan duduk di kasur

"ya kan git?" -eli terus bertanya

gita mengangguk

"git, kamu percaya di dunia ga ada yang kebetulan, kan?" -eli

"semua sudah ada skenarionya" -eli menatap gita

sudah ada skenarionya? berarti semua luka, sakit, kekecewaan, kehilangan,  penantian ini sudah tersaji bagi gita? apakah tidak ada bagian yang mudah? atau akhir yang indah misalnya?

gita tertunduk menyembunyikan kesedihannya? tapi aku secara pribadi menganggapnya kemarahan bukan kesedihan.

Bagiku, marah sama dengan terluka, saat terluka aku akan menangis. Aku tidak pernah memiliki kesempatan menyampaikan apa yang selama ini aku rasakan. Kalian, tidak pernah tahu apa yang aku alami.


.

.


Group

"malam" -kathrina

"ini dia" -adel

"apa tuch?" -olla

Hurikan Katrina, Nila.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang