( Masih dalam tahun-tahun bersama Min Yoon )
Yoon tidak pernah menyangka, jika pertemuan tidak sengajanya dengan Youra bisa berdampak luar bisa pada kehidupannya saat ini. Gadis berisik dengan tingkah yang kelewat aktif sekarang ini telah menyandang predikat sebagai kekasihnya. Padahal dua bulan yang lalu, keduanya baru saja di damaikan oleh salah satu dosen, dengan cara Yoon menjadi pembimbing proposal Youra untuk sebuah acara amal yang berada di Daegu.
Saat itu Youra terlibat adu mulut dengan Yoon karena proposal yang sudah Youra garap tanpa sengaja tersiram air yang Yoon bawa. Itu terjadi karena Youra terburu-buru dan menabrak Yoon yang sedang minum sambil berjalan. Dan byur, air dalam botol yang sedang Yoon minum, tertumpah lengkap dengan wajah Yoon yang basah. Bukannya meminta maaf karena sudah menabrak orang dan menumpahkan minuman. Youra malah berteriak histeris dengan tangan mengibaskan-ngibaskan lembaran kertas berjilid yang sudah terkena air dan membasahi sebagian kertas.
Lalu adu mulut dengan Yoon tidak dapat dihindarin, keduanya sempat menjadi pusat perhatian karena suara Youra yang terdengar menyedihkan, benar-benar banyak drama. Hingga salah satu dosen dari Youra datang dan berniat melerai keduanya. Namun karena tidak adanya perubahan dan malah semakin menjadi pusat perhatian, akhirnya baik Youra ataupun Yoon diseret secara paksa untuk masuk ke dalam ruangan dosen guna proses mediasi. Saat itu Youra baru menyadari jika Yoon bukanlah mahasiswa semester 6, melainkan mahasiswa semester akhir, pemuda itu juga merangkap sebagai Asisten Dosen yang saat itu memiliki tugas mengajar untuk semester 3.
Benar-benar pertemuan teraneh yang berakhir saling mencintai versi Yoon. Yoon juga benar-benar tidak habis pikir, kenapa dirinya bisa terjebak dalam jalinan cinta dengan Youra.
"Kau sudah makan?"
Youra baru saja selesai dengan kegiatan amalnya, datang pada Yoon dengan membawa sekotak makanan besar. Belum dibuka saja, aromanya sudah berhasil membuat cacing-cacing di perut Yoon berdemo. Bagaimana juga sudah dibuka.
"Hasil mencuri dari siapa lagi kali ini?"
"Aku tidak mencuri sayang, bibi Jiyeon berbagi makanan dengan kita."
Saat dibuka, ada berbagai jenis makanan dengan sekali hap, ada gimbab, roll egg, sandwich tuna, nugget homemade juga kumpulan wortel dan buncis yang sudah di tumis setengah matang. Yoon bergidik ngeri, dia membenci sayuran, tidak suka jenis sayuran apapun.
"Racun." gumamnya.
"Yoon."
"Apa?"
"Junwoo bilang kau sedang terkena sariawan, apa benar?"
"Tidak."
"Lalu kenapa kau berucap sambil bergumam seperti itu?"
"Siapa yang bergumam? Jangan coba-coba menyelundupkan makanan mengerikan itu!" Yoon sadar jika Youra hanya sedang mencoba mengelabuhinya.
"Aaa..." Youra menyumpit egg roll dan memberikannya pada Yoon, masih dengan pandangan waspada Yoon mengunyah pelan egg roll pemberian Youra.
Youra hanya bisa terkekeh pelan karena menurutnya kewaspadaan Yoon terhadap sayuran tidak akan menyurutkan niatnya untuk menyelundupkan makanan berserat tinggi itu. Dan ketika Yoon lengah, Youra menyelundupkan beberapa potong wortel pada nugget homemade. Memang dasar Yoon yang terlalu sensitif dengan sayur, pada kunyahan kedua pemuda itu sudah mengernyitkan kening karena merasakan sesuatu yang aneh pada makanannya.
"Kunyah, atau tidak ada kopi sampai nanti malam."
Youra menatap tajam ke arah Yoon saat pemuda itu siap memuntahkan kembali kunyahannya.
Yoon itu pecinta kopi akut, tidak ada hari tanpa kopi dan favorit kopinya adalah Americano. Dengan sangat terpaksa Yoon mengunyahnya dan menelannya sampai habis.
"Dasar bayi, susah sekali sih menyuruhmu untuk memakan sayuran."
"Aku bukan bayi!"
"Ya ya ya tuan Min Yoon kau bukan bayi, tapi kekasihku, okey."
Yoon menjadi salah tingkah dan mengambil alih minuman milik Youra. Meminumnya hingga habis dan segera beranjak pergi. Dirinya tidak mau jika Youra sampai melihat kedua pipinya yang sudah merona layaknya gadis perawan.
"Loh loh lohh, hei kenapa kau pergi? Aku belum selesai menyuapimu."
Lantang sekali suara Youra, sedangkan Yoon sudah kabur dan berlari menjauh. Malu rasanya saat menjadi pusat perhatian di tempat umum. Jika sudah bersama dengan Youra, aura keren yang dipancarkan oleh Yoon tidak akan berguna sama sekali. Yoon sudah seperti bersama dengan induk kucing, tentu saja Yoon yang menjadi anak kucingnya.
°°°
Youra menangis histeris saat dirinya berhasil masuk ke ruang kesehatan dan menahan diri agar tidak memeluk Yoon sembarangan. Setengah jam yang lalu, Yoon pingsan di tengah lapangan. Saat dirinya dan tim sedang bertanding basket dengan Fakultas Seni. Tim lawan, tepatnya Eunwoo tidak sengaja mendorong Yoon dengan kekuatan penuh saat Yoon tengah berusaha memasukan bola pada ring. Alhasil Yoon terpental cukup keras dan bahu kanannya menghantam lantai terlebih dahulu. Rasa sakit yang luar biasa seketika menjalar, Yoon sempat menoleh ke arah Youra sebelum akhirnya tergeletak tak sadarkan diri.Pertandingan seketika dihentikan dan Eunwoo mendapatkan kartu merah dari wasit atas pelanggaran yang membuat pemain dari tim lawan kehilangan kesadaran. Yoon segera di bawa ke ruang kesehatan untuk mendapatkan pertolongan pertama. Youra mengejar dari belakang dan berniat masuk ke dalam sana namun tertahan di antara pintu kaca. Dirinya diminta untuk menunggu di luar agar tidak menggangu kerja dari tenaga medis yang saat ini tengah memeriksa Yoon.
Selang setengah jam kemudian, Youra baru diperbolehkan untuk masuk. Disana, di atas brankar ada Yoon yang tengah menatap kedatangannya. Ingin tertawa rasanya, karena Youra datang dengan mata sembab, hidung merah dan wajah yang sangat berantakan, tapi mana berani dirinya menertawakan Youra. Yang ada Yoon akan merasakan pingsan untuk yang kedua kalinya. Youra datang mendekat, ingin memeluk sebenarnya, tapi melihat perban yang membalut bahu kanan Yoon, niatan itu Youra urungkan.
"Hiks, pasti sakit ya.. hiks.. akan aku hajar tiang listrik dari Fakultas Seni itu nanti, berani-beraninya dia membuat kekasihku dipenuhi banyak perban seperti ini."
Yoon tertawa kecil, dirinya sempat lupa jika Youra memegang sabuk hitam Taekwondo. Jadi bisa dibayangkan, bagaimana kuat tendangan yang Youra untuk bisa membuat Eunwoo gegar otak.
"Jangan tertawa!! Tidak ada yang lucu."
Tangan kiri Yoon menghapus air mata Youra yang belum bisa berhenti mengalir.
"Aku sudah baik-baik saja sekarang. Jangan menangis lagi, itu akan terasa sakit disini juga."
Yoon membawa tangan Youra untuk merasakan detak jantung Yoon yang saat ini tengah berdetak dengan teratur. Bisa-bisanya menggombal di saat-saat seperti ini. Youra sontak memukul Yoon, meski pelan tapi pemuda itu meringis kesakitan. Youra panik tapi Yoon kembali tertawa, rupanya Yoon tidak benar-benar merasakan sakit. Hanya sedang mencoba menggoda Youra.
"Kau jahat... hweee."
Yoon tergelak dan bergerak pelan untuk memeluk bayi besarnya itu.
"Aku baik-baik saja, jangan menangis, aku sakit melihatnya."
Yoon tidak pernah gagal untuk membuat Youra menjadi lebih tenang. Keduanya larut dalam pelukan, membuat orang-orang yang berada di luar ruangan sudah seperti cacing kepanasan. Terlebih lagi Zuho yang sedang masa berkabung karena baru saja diputuskan oleh kekasihnya.
"Dayoun kenapa tidak bisa semanis Youra sih" ratapnya penuh pilu.
°°°
![](https://img.wattpad.com/cover/348695244-288-k613948.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossroads in Your Heart
Algemene fictieJung Youra tidak tahu, jika berhubungan dengan dunia Kim Taehyun akan membuatnya berada di sebuah semesta yang berisi ribuan bintang berkerlip namun sekarat. Ketika dirinya berusaha menyembuhkan lukanya sendiri, tanpa Youra sadari dia juga sedang be...