Chapter 37: Sedikit Kejanggalan

3.4K 185 75
                                    

Selepas kepergian Karina yang katanya ingin mengambil kotak obat, Geisha masih duduk pada posisinya seraya menelisik setiap sudut ruangan disana. Banyak foto terpajang di dinding bercat putih itu yang rata-rata diisi dengan foto Kaivan dan kedua orang tuanya. Geisha sempat dilanda bingung akan hal itu lantaran ia tak sama sekali mendapati foto Reygan bersama kedua orangtuanya. Memang ada satu bingkai foto yang berisi Reygan dan juga Kaivan kecil disana tapi itu hanya satu, selain itu tidak ada. Hanya Kaivan lah yang seakan menjadi pusat perhatian diantara foto yang lain sebab rata-rata isi dalam bingkai tersebut adalah wajah Kaivan. Reygan yang katanya kembarannya pun tak sama sekali ada disana apalagi dalam foto keluarga.

Dalam benak Geisha mulai timbul berbagai macam pertanyaan. Sebenarnya ada apa dengan Reygan? Kenapa Reygan seakan diasingkan oleh keluarganya sendiri? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan dalam benak Geisha.

Ada satu foto yang seakan menarik perhatian Geisha. Didalam foto tersebut terlihat ada si kembar kecil yang sama-sama tengah tersenyum bahagia. Jika dilihat lebih teliti keduanya memang tidak memiliki kesamaan fisik apapun mulai dari rambut, mata, hidung, warna kulit, bibir dan bentuk wajah sangatlah berbeda jauh.

Jika Kaivan itu cenderung memiliki warna kulit putih bersih, bibir tipis namun tidak terlalu tipis, rambutnya sedikit ikal, dan matanya terlihat teduh dengan tatapannya yang lembut sama persis seperti Karina.

Sedangkan Reygan warna kulitnya cenderung berwarna kuning langsat, hidungnya kecil tapi terlihat mancung, bibirnya tipis dan berwarna pink alami meski cowok itu sering mengonsumsi benda berbahan nikotin sejak SMP, matanya tajam namun cukup memikat, dan wajahnya terkesan garang nan dingin tak tersentuh. Wajah cowok itu lebih dominan menurun dari ayahnya yang sama-sama memiliki wajah tegas dan garang.

Mereka yang katanya kembar tapi tak sama sekali memiliki kesamaan seperti saudara-saudara kembar yang lain. Kalaupun memang kembar tak identik masih ada kemungkinan kecil keduanya memiliki kesamaan entah itu dari fisik ataupun perilaku. Namun kembar yang satu ini sangatlah berbeda, entah itu dari segi fisik maupun perilaku. Jika Kaivan itu lembut dan sabar serta ceria tidak dengan Reygan yang galak, kasar, emosian dan cenderung menutup diri.

Geisha berpikir jika keduanya bukanlah saudara kembar seperti yang diketahui banyak orang. Tapi belum ada kejelasan yang membuktikan jika opininya itu benar. Dia tidak bisa beropini sendiri tanpa adanya bukti dan keterangan yang jelas. Itu hanya sebuah anggapan nya saja setelah merasakan kejanggalan yang cukup mendatangkan keraguan dalam hatinya.

"Maaf, ya, sayang, mama lama." Karina datang dengan sedikit terburu-buru seraya membawa satu kotak obat ditangannya.

Geisha seakan dipaksa keluar dari lamunan panjangnya karena kedatangan Karina. Gadis itu tersenyum simpul pada Karina sebagai tanggapan.

"Geisha sendiri aja, ma," ucap Geisha ingin mengambil alih kotak obat tersebut namun ditolak oleh Karina. Wanita itu kekeuh ingin mengobati luka Geisha dengan tangannya sendiri.

"Maaf, ya, mama sedikit buka rok kamu."

Geisha pasrah dan mengangguk menyetujui.

Karina tersenyum dan mulai menyibak rok sekolah Geisha yang sedikit menutupi luka gadis itu lalu mulai mengobati luka yang cukup parah itu dengan penuh ketelatenan dan hati-hati.

Mulai dari membersihkan darah yang berada di kaki Geisha menggunakan kapas dilanjut memberikan antiseptik agar luka tersebut terbebas dari infeksi lalu meneteskan betadine dan yang terakhir membungkus luka Geisha dengan menggunakan perban kecil pada bagian lutut yang terluka.

Geisha mengamati setiap gerak-gerik Karina dengan seksama. Ia sendiri bisa merasakan ketulusan dalam setiap sentuhan wanita itu. Geisha merasa begitu beruntung bisa mengenal Karina menjadi ibu mertuanya. Karina tidak hanya ibu mertua yang baik tapi juga ibu paling baik bagi kedua putranya.

REYGANSHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang