Sesampainya dimeja makan, mereka berdua berpapasan dengan Arka dan juga Geisha dari arah ruang keluarga.
Geisha yang berada disamping ayahnya lantas menundukkan kepalanya tak berani menatap wajah dua wanita yang tengah memperhatikannya. Meskipun mimik wajah mereka terlihat tidak seperti biasanya yang memandang dirinya dengan tatapan jijik tapi tetap saja Geisha takut apalagi dengan Rissa atas kejadian semalam.
"Kebetulan kalian udah turun. Ayo sarapan," ujar Rissa dengan senyumnya.
"Ayo sayang," ajak Arka pada Geisha yang masih tak bergeming.
Geisha mengangguk menatap ayahnya. "Iya, Yah."
Geisha menggeser kursi yang berada disamping kursi ayahnya lalu mendaratkan bokong nya disana. Geisha menatap makanan yang sudah tertata rapih di meja makan yang membuat perutnya meronta untuk segera diisi.
Disaat yang lain sudah menyendok kan nasi kedalam piring nya, Geisha hanya diam memandangi mereka, gadis itu masih terlihat ragu ingin menyendok kan nasi keatas miringnya yang kosong.
Tangan Geisha bergerak gelisah dibawah sana. Tatapan Rissa yang terlihat mencuri-curi kearahnya membuat nyali Geisha seketika menciut.
Arka yang awalnya sibuk dengan makanannya pun menyadari jika anak gadis nya belum sama sekali mengambil makanannya. Ayah dua anak itu sedikit menggeser posisinya agar lebih dekat kearah putrinya.
"Geisha kenapa? Ayo makan, ini makanan kesukaan kamu lho sengaja ayah menyuruh Mama kamu untuk memasaknya," ujar Arka dengan penuh kelembutan.
"Enggak papa ayah, Geisha makan kok," balas gadis itu mengulas senyum tipisnya.
Arka mengelus rambut hitam putrinya dengan lembut. "Sini ayah ambilin." Pria setengah baya itu mengambil alih piring Geisha lalu mulai menyendok kan nasi berserta lauk dan pauk untuk putrinya.
"Mau ayah suapin?" Arka bertanya menatap putrinya yang terlihat menahan kesal dengan ucapannya.
"Ayah, Geisha bukan anak kecil tau, Geisha bisa makan sendiri. Ayah mending makan biar tambah kuat biar bisa gendong Geisha lagi." Geisha mengambil piringnya dari sang ayah.
Arka terkekeh dibuatnya. "Ngeremehin ayah kamu ya, gini-gini ayah masih kuat lho gendong kamu. Walaupun kamu udah besar tetep aja dimata ayah kamu masih menjadi putri kecil ayah yang menggemaskan." Ia mengacak rambut Geisha gemas. Sedangkan sang empu terlihat menahan kesal atas ulah ayahnya.
Geisha tak menyadari dua pasang mata yang terlihat tajam itu sedari tadi menatapnya dengan wajah yang terlihat menahan kesal. Apalagi Alina, cewek itu sudah menyumpah serapahi Geisha dalam hatinya. Melihat kedekatan Arka dan juga Geisha membuat Alina iri sekaligus cemburu lantaran hanya Geisha lah yang sering kali mendapat perlakuan lembut seperti itu dari ayahnya. Sedangkan dirinya? Tidak! Ayahnya bahkan terlihat acuh dengannya sejak pria itu pulang kerumah.
Arka kembali pada makanannya yang sempat ia tunda. Pria itu menikmati makanannya dengan keadaan diam. Begitupun dengan anggota keluarga yang lain.
Prang!
Alina membanting sendok nya dengan kasar. "Aku berangkat sekarang," kata nya dengan wajah yang terlihat menahan kesal.
Cewek berwajah tegas itu bangkit menyampirkan tas sekolahnya pada pundak kirinya. Ia mencium tangan mamanya lalu beralih pada ayahnya yang menatapnya dingin.
"Tunggu adik kamu dulu, nggak usah buru-buru." Suara Arka terdengar berbeda saat berbicara dengan Alina.
"Aku mau bareng temen." Alina menyahut lalu melirik Geisha yang tengah memperhatikannya dengan tatapan tak bersahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGANSHA
Fiksi Remaja[ FOLLOW SEBELUM BACA AGAR PART BARU BISA MUNCUL] ** Sepenggal kisah tentang si pembully yang jatuh cinta dengan gadis yang sering ia bully. Dan ini juga tentang Reygan Jordanio yang hidupnya penuh dengan kepalsuan. Wajah yang terlihat tenang namun...