Geisha sudah lebih dulu bangun dari tidurnya saat subuh tiba. Bibirnya tersenyum begitu mendapati Reygan yang masih setia memeluknya sejak semalam. Tidur cowok itu terlihat begitu tenang bahkan saat tangan Geisha menyentuh pipi dan juga hidungnya pun cowok itu sama sekali tidak terusik sedikitpun.
"Tampan," gumam nya pelan.
"Gue emang tampan." Reygan membuka matanya secara tiba-tiba seraya tersenyum jahil.
Geisha memalingkan wajahnya kesamping merasakan kedua pipinya memanas. Dalam hati ia menggerutu pelan menyalahkan kebodohannya.
"Kenapa hadap sana? Orang tampannya kan disini." Reygan terkekeh geli.
"Enggak papa." Geisha masih memunggungi Reygan.
Reygan menarik tubuh Geisha supaya menghadap kearahnya. Lagi-lagi ia terkekeh geli melihat kedua pipi Geisha yang memerah seperti kepiting rebus. "Jangan ditutup gitu, lo lucu pipinya merah." Reygan menyingkirkan tangan Geisha yang menutupi wajahnya.
Geisha semakin dibuat malu akan ucapan Reygan.
"Lo juga cantik."
Cup!
Untuk yang kedua kalinya Geisha dibuat mematung kala benda kenyal milik Reygan menyentuh keningnya dengan lembut.
"Hey kenapa bengong?" Reygan mencolek hidung Geisha gemas.
Geisha spontan menggeleng gugup ah lebih tepatnya salah tingkah. Jantungnya kembali berdetak tak normal.
"Ah itu udah subuh aku mau ambil wudhu." Gadis itu berniat turun dari kasur namun sebuah tangan menahan pergelangan tangannya. Pelakunya siapa lagi kalau bukan Reygan.
"Sholat bareng biar gue imamin," kata cowok itu dengan suara serak khas bangun tidur.
Geisha mengangguk cepat dan bergegas turun dari kasur untuk segera mengambil wudhu. Berdekatan dengan Reygan benar-benar membuat detak jantungnya tidak normal.
Reygan sendiri terkekeh geli dengan tingkah istri kecilnya yang benar-benar menggemaskan apalagi jika sedang salting dan pipinya bersemu kemerahan membuat tingkat kegemasan cewek itu bertambah berkali-kali lipat.
"Arrgh lo berhasil buat gue gila, Gei."
***
Geisha mencium punggung tangan Reygan disusul dengan kecupan singkat dikening gadis itu. Keduanya baru saja menyelesaikan sholat subuh berjamaah. Untuk pertama kalinya mereka sholat bersama dan untuk pertama kalinya juga bagi Reygan menjadi imam sholat untuk istrinya.
Geisha mulai merapihkan alat sholatnya dan melipatnya seperti sedia kala lalu menaruhnya ditempat semula.
"Mau kemana?" tanya Reygan menghampiri Geisha.
"Mau kebawah bikin sarapan," jawab Geisha.
"Ikut," cicit Reygan menarik ujung baju Geisha seperti anak kecil.
"Ayo," ajak Geisha berjalan lebih dulu.
Reygan tersenyum senang, lantas mengekor dibelakang Geisha seraya memegangi baju gadis itu. Tingkah Reygan tak beda jauh seperti halnya anak kecil.
Sesampainya didapur, Geisha langsung bergegas membuka kulkas untuk mengambil beberapa bahan makanan didalam sana. Pilihan Geisha jatuh pada telur juga sosis yang rencananya akan ia buat menjadi nasi goreng spesial untuk sarapan pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGANSHA
Novela Juvenil[ FOLLOW SEBELUM BACA AGAR PART BARU BISA MUNCUL] ** Sepenggal kisah tentang si pembully yang jatuh cinta dengan gadis yang sering ia bully. Dan ini juga tentang Reygan Jordanio yang hidupnya penuh dengan kepalsuan. Wajah yang terlihat tenang namun...