Reygan fokus menyetir dengan pandangan fokus kearah jalanan didepan, sesekali ia akan menoleh kesamping menatap sang istri yang sibuk menatap kearah luar jendela tepatnya pada kedai es krim yang berada dipinggir jalan.Setelah lampu sudah berubah warna, Reygan kembali melajukan mobilnya tapi kali ini cowok itu sedikit menepikan mobilnya didepan sebuah kedai es krim di depan sana.
"Kok kesini?" Geisha menoleh dengan wajah bertanya-tanya.
"Ngapain lagi kalo bukan makan es krim?"
"Kamu ngajak aku makan es krim?" Wajah Geisha nampak berseri-seri binar matanya pun terpancar cerah.
Kepala Reygan mengangguk pelan. "Ayo turun," titah cowok itu.
Geisha mengangguk semangat tanpa babibu gadis itu pun turun dari dalam mobil dengan senyum yang merekah lebar.
Reygan yang melihat itu ikut tersenyum. Istri kecilnya itu terlihat seperti anak kecil yang menggemaskan ditambah dengan kedua pipi tembem gadis itu ah gemasnya bisa berkali-kali lipat.
"Ayo," ajak Reygan yang langsung menggandeng tangan Geisha dengan lembut.
Dengan senang hati Geisha menurut dan berjalan beriringan disamping Reygan dengan perasaan begitu bahagia.
Dulu saat Kaivan masih ada, hampir setiap harinya mereka kemari setelah pulang sekolah. Bermain dan menikmati es krim sampai lupa akan waktu sangking asiknya bermain.
"Lo lucu kayak bocil," ledek Kaivan dengan tawa jahilnya.
Tangan Kaivan dengan begitu telaten mulai membersihkan es krim yang berada di sudut bibir Geisha menggunakan dasi sekolahnya.
"Ihh Kaivan, kok pake dasi kamu sih?" tanya Geisha protes.
"Enggak papa, nanti juga dicuci kok," balas cowok itu dengan senyumnya.
"Besok kan masih di pake, Kaivan."
Kaivan mengacak rambut Geisha gemas. "Santai, pinjem ke Rey kan bisa, dasi punya dia nggak pernah dipake soalnya dia kan ala-ala bad boy."
"Udah dilanjut lagi makan es krimnya, tuh udah mulai cair lho."
"Kamu nggak mau coba? Enak tau seger." Geisha menyodorkan es krim miliknya pada Kaivan dan dengan jahilnya cewek itu sengaja menempelkan es krim miliknya pada hidung mancung Kaivan.
"Ahaha kamu lucu kayak Miky deh, gemes haha." Gadis itu tertawa lepas dengan senangnya.
Kaivan mengusap hidungnya tersenyum miring menatap Geisha yang masih sibuk tertawa.
"Oke, aku bales nih."
Kaivan mengambil es krim Geisha lalu ia colek kan pada hidung gadis itu seperti yang dilakukan gadis itu padanya.
Tawa Geisha terhenti begitu saja lalu menatap Kaivan dengan wajah berubah kesal. "Kaivan ihh kok kamu bales sih? Ngalah dong sama cewek huu."
"Biarin wlek." Dengan jahil Kaivan menjulurkan lidahnya mengejek.
"Awas ya kamu, aku bales." Geisha sudah ancang-ancang untuk kembali melancarkan aksinya namun sebelum Geisha membalas, Kaivan sudah lebih dulu berlari menghindar.
Geisha yang melihat itu tak tinggal diam, ia ikut berlari mengejar Kaivan dan disaat itulah keduanya bermain kejar-kejaran seperti layaknya anak kecil.
Geisha lagi-lagi merindukan cowok itu, hampir di setiap tempat yang ia kunjungi menyimpan banyak kenangan bersama laki-laki itu yang sampai sekarang masih tersimpan rapih dan sulit untuk dilupakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
REYGANSHA [END]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM BACA AGAR PART BARU BISA MUNCUL] ** Sepenggal kisah tentang si pembully yang jatuh cinta dengan gadis yang sering ia bully. Dan ini juga tentang Reygan Jordanio yang hidupnya penuh dengan kepalsuan. Wajah yang terlihat tenang namun...