~Bayangan Mafia di Balik Kerudung~
Semua bermula ketika seorang pria tampan yang terluka di sekujur tubuhnya, di temukan tidak berdaya di belakang kebun Pesantren Abdullah. Yang mereka kira korban perampokan, nyatanya adalah mala petaka bagi mere...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻
"Sepertinya peperangan sudah dekat Tuan." Ucap Gerald sambil menghirup wishkynya.
Matteo menyesap nikotinnya, dan menghembuskan asapnya kasar. "Itu benar, rupanya rubah ekor buntung itu kembali bangkit." Matteo bersandar di kursinya sambil menikmati nikotinnya kembali.
"Apa yang perlu kita lakukan? Secara Tuan muda mulai fokus pada gadis yang ia culik." Gerald menoleh ke arah Tuannya, sambil menopang sikutnya pada kedua pahanya. "Dan pria itu sangat mengincar Tuan muda, melalui putrinya. Saya mengawasinya sejak semalam."
Matteo mendengus, "biarkan saja dia senang-senang, kita beri dia umpan. Soal Daga, ia tidak jauh berbeda denganku, biarlah dia menikmati masa-masa terakhirnya dengan gadisnya itu. Saat waktunya tiba, bunuh saja dia dan lemparkan kepalanya pada Daga."
"Ide yang brilian, tapi, apa Anda yakin Tuan? Saya rasa anak buahnya akan melindunginya." Gerald tampak ragu dengan rencana yang di ucapkan Matteo.
"Kau tahu istilah pungguk merindukan bulan?" tanya Matteo di akhiri sebuah smirk dan tatapan tajamnya.
"Wow~ got it." Gerald tersenyum dan melanjutkan minumannya.
"Good."
⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻
"N-naik helikopter..?"
"Iya." Jawab Daga singkat.
"T-tapi apakah aman?" Mafaza terlihat sangat ragu karena ini adalah kali pertama ia naik helikopter.
"Kalau naik mobil sekitar lima jam lebih, lebih baik naik helikopter, hanya satu jam setengah." Daga meyakinkan Mafaza, hingga akhirnya gadis itu mengangguk dan menaiki helikopternya.
Mereka memakai headphone agar pendengarannya tidak terganggu dengan suara baling-balingnya. Leon ikut serta mengawal, sedangkan Alpha pergi menjalankan tugas.
"W-wah.. tinggi.."
Mafaza terlihat seperti anak kecil yang asyik di ajak jalan-jalan, Daga tersenyum kecil melihatnya. Mafaza melihat semua pemandangan dari atas, sangat indah. "Masyaallah.."
Matanya terlihat berkaca-kaca bahagia, melihat keajaiban dan keindahan ciptaan Allah yang luar biasa. Ia terus menyebutkan syukur kepada Allah, tanpa sadar mereka sudah sampai di Andalusia. Mereka turun dari helikopter dan masuk ke sebuah mobil yang dikendarai Leon.
"Masyaallah.. Andalusia sangat indah sekali.."
"Sepertinya kamu sangat menyukai Andalusia, kenapa?" tanya Daga.
"Ya karena di sini pernah terjadi sejarah penyebaran Islam, yang terjadi pada abad ke-8 di Semenanjung Ilberia. Pada tahun 756 pasukan muslim di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad, seorang jendral Berber di bawah kekuasaan Umayyah menyebrangi Selat Gibraltar dan mengalahkan Raja Rodric dari Visigoth dalam pertempuran Guadalete. Setelah itu pasukan muslim bisa menguasai Semenanjung Ilberia dengan cepat."