Wedding Night

906 33 12
                                    

--⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻--

Acara sudah selesai, begitupun dengan sambutan di Ndalem keluarga Al-Malik sudah selesai, kini Mafaza sudah berada di kamar pengantin bersama suaminya, Zein. Mafaza masih melepaskan atribut pernikahannya.

Zein sedang mandi, tapi sudah satu jam tidak kunjung keluar. Mafaza sedikit penasaran apa yang dilakukan Zein di dalam sana. "Gus?" panggil Mafaza. Mafaza terdiam, karena tidak ada suara balasan, maupun suara air. "Gus?" Mafaza mengetuk-ngetuk pintunya.

"Gus? Ya, Allah. Kamu baik-baik saja? Jangan buat aku takut Gus, buka pintunya." Mafaza masih mengetuk-ngetuk pintunya, namun tidak kunjung ada balasan. Mafaza sedikit panik, karena Zein sempat bilang tidak enak badan.

"Gus!" Mafaza langsung keluar, "Ummi! Abi! Tolong!" teriak Mafaza. Malik langsung keluar, "Ada apa Ning?" tanya Malik.

"Abi, tolong. Gus tidak keluar-keluar dari kamar mandi, sudah satu jam. Aku panggil juga tidak ada balasan," Mafaza menjelaskan dengan ekspresi khawatir.

"Astaga, sebentar Abi cek." Malik langsung pergi ke kamar Zein, untuk mengecek keadaan putranya.

"Faza? Ada apa sayang?" tanya Azizah yang baru keluar. "Ummi... Gus..." Mafaza menangis, Azizah langsung menenangkan. "Tenanglah, Abimu akan cek."

Malik mendobrak pintu kamar mandi, mendapati Zein tergeletak di lantai, basah terkena air. "Astaga, Fathan! Siapkan mobil!" pekik Malik.

"Abi, Gus kenapa? Ya Allah..." Mafaza semakin menangis, ia harusnya sadar sejak tadi, ini salahnya, pikirnya.

Malik langsung menggendong Zein dibantu Fathan, menuju mobil. Mafaza dan Azizah ikut. Keluarga Ndalem juga siap-siap untuk menyusul. "Gus.." Mafaza membelai pipi Zein, wajahnya sedikit memucat.

Tidak berselang lama, mereka sampai di rumah sakit, Zein langsung ditangani oleh Dokter. "Tenanglah sayang, suamimu akan baik-baik saja." Azizah berusaha menenangkan Mafaza yang masih menangis.

"Sebenarnya ada apa ini? Apa yang terjadi sebelumnya Ning?" tanya Malik mengintrogasi Mafaza, "Saat acara selesai, Gus bilang sedang tidak enak badan akhir-akhir ini, aku bilang 'ya sudah, bersih-bersih dulu Gus, habis itu kita istirahat', tapi satu jam Gus tidak keluar-keluar, aku baru sadar karena saat kupanggil tidak ada jawaban Abi... Aku tidak tahu kenapa..." Mafaza sedikit terisak, dengan hidung dan mata yang memerah karena menangis, bahkan ia belum benar-benar ganti baju pengantin.

"Sudahlah Abi, kita tunggu hasil pemeriksaan Dokter saja," Azizah membelai elus kepala Mafaza. Setelah beberapa menit berlalu, dokter keluar setelah memeriksa keadaan Zein. "Bagaimana keadaan putra kami, Dokter?" tanya Malik.

"Kami belum bisa memastikan, tetapi dari gejalanya, kami bisa menyimpulkan bahwa pasien sedang keracunan. Untuk memastikannya kami akan uji sampel darahnya di lab, besok baru bisa saya observasi lagi. Pasien akan kami pindahkan ke ruang rawat, kemungkinan sebentar lagi akan siuman." dokter Naya menjelaskan semua keadaan Zein, dan pamit untuk pergi ke lab.

ZAGA: Mafia Shadows Behind the Veil [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang