01. First sight

5.1K 299 27
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻

"Dari mana bunga itu?" Daga memotong pembicaraan Leon.

"Ah.. saya tidak tahu, sudah sejak awal ada di sini. Mungkin dari pihak kepolisian?" ucap Leon tidak yakin.

"Cari tahu."

"Baik-baik, sekarang Anda makan dulu." Leon membantu perawat yang membawakan makanan.

"Permisi.." Daga menatap ke arah pintu, seorang wanita berhijab membawa bucket dan buah-buahan di tangannya. "Tatapannya menyeramkan.." batin Mafaza yang langsung menurunkan pandangannya.

"Maaf, Nona siapa?" tanya Leon.

"Saya Mafaza, saya diminta datang ke sini oleh Detektif Galen.."

"Ouh iya, silakan duduk Nona. Kebetulan saya yang meminta mereka menghubungi Nona."

"Terima kasih."

Leon membantu Mafaza membawakan bucket dan buah-buahan itu, lagi-lagi bucket mawar. Akhirnya Daga tidak perlu membuang waktu untuk mencari siapa yang membawakan bucket mawar untuknya. Mafaza duduk dan tidak berani menatap Daga yang terus memandanginya.

"Saya mau berterima kasih pada Nona, mewakili Tuan muda karena sudah menemukan Tuan muda dan membawanya ke rumah sakit dengan cepat."

Mafaza tersenyum, "sudah menjadi kewajiban setiap manusia untuk saling membantu, namun sedikit koreksi; saya hanya menemukannya dan Abi yang mengurus semuanya. Akan saya wakilkan ucapan terima kasihnya setelah pulang nanti."

Leon mengangguk kecil, "baiklah, terima kasih banyak. Maaf merepotkan Nona."

"Kenapa Anda membawakan saya bunga mawar terus? Memangnya Anda tidak takut jika saya alergi atau semacamnya?"

Deg!

Ucapan Daga berhasil membuat Mafaza panik, "m-maaf.. akan saya ambil lagi.." Mafaza hendak mengambil bunga itu lagi.

"Siapa yang meminta Anda mengambilnya kembali? Saya hanya bertanya kenapa bunga mawar yang Anda pilih?"

Mafaza seakan mati kutu, rasanya ingin menghilang saja dari muka Bumi ini. "S-saya.."

"Jawab saja, apa sulitnya?"

"Saya melihat gambar mawar di lengan Tuan.."

Daga langsung melirik lengannya, menatap tato bunga mawarnya. Kemudian terdiam, "k-kalau begitu saya permisi.. maaf mengganggu Tuan.."

Mafaza langsung pergi. "E-Eh.. Nona. Astaga.. ayolah Tuan muda, jangan membuatnya takut. Dia sudah menyelamatkan Anda lho."

"Cari tahu tentangnya."

"Ta-"

"Now."

Leon menghela dan langsung pergi untuk melakukan apa yang diminta Tuan Mudanya. Daga mengambil satu tangkai bunga mawarnya dan smirk, "fly little bird, and I'll catch you."

ZAGA: Mafia Shadows Behind the Veil [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang