⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻
"Saya Maven Huxley, saya orang tua dari gadis kecil yang ada dalam foto ini. Bernama Grizelle Huxley. Pemuda ini bilang putri saya kalian rawat di sini?" tanya Maven.
Pria paruh baya itu melihat fotonya, dan membelainya lembut. "Itu benar, ini anak kecil yang di titipkan di pesantren ini 21 tahun lalu. Kami tidak tahu siapa yang menitipkannya karena dia hanya berkata kami harus mengganti namanya agar ia selamat dan pria itu pergi. Dan kami menamainya Mafaza Ibrahim." Jelas Ilyas.
"Pria yang menitipkan putri saya adalah Nathio Huxley, dia menculik anak saya saat putri saya baru mau satu tahun. Saya kehilangan jejaknya karena dia membawanya keluar negeri. Saya baru tahu dia ada di Indonesia karena dia terjerat hukuman penjara dan bebas bersyarat tahun ini. Tapi lagi-lagi saya tidak menemukannya. Yang saya bisa hanya mencari putri saya menggunakan foto ini. Di mana dia? Saya mau melihatnya." Ucap Maven.
"Apa Anda sungguh-sungguh Ayah kandungnya?" tanya Ilyas sedikit ragu.
Maven membuka ponselnya, dan menujukan rekaman video ia bermain dengan anak kecil ditemani istrinya yang sangat mirip dengan Mafaza. "Di mana putri saya Tuan?"
Ilyas tersenyum kecil, Maven, Maryam, Zein dan Ilham seperti benar-benar penasaran dengan kebenarannya dan terkejut bahwa Mafaza bukan adik kandungnya.
"Mafaza sudah lama hilang di culik, sudah hampir satu bulan. Sore tadi ia menelepon saya dan berkata bahwa ia dengan seseorang yang pernah kami selamatkan bulan lalu. Dan berkata dia baik-baik saja, besok dia akan pulang." Jelas Ilyas.
"Apa? Lelaki itu Abi? Itu artinya dia yang menculik Faza dan memanipulasi kita semua, kenapa Abi tidak berkata jujur pada kami?" tanya Ilham yang sedang kesal.
"Iya, Abi sebenarnya ingin beri tahu setelah kajian selesai tapi Tuan ini lebih dulu datang." Jelas Ilyas.
"Siapa? Mana nomor teleponnya? Biar saya hubungi lagi." tanya Maven.
Ilyas membuka ponselnya dan menelepon nomor itu lagi, "halo?"
Tuutt!
"Teleponnya di putuskan." Ucap Ilyas.
"Berikan nomornya." Ilyas memberikan nomor itu, Maven mencatatnya dan mengirim kepada seseorang dan meneleponnya. "Tolong lacak, sekarang. Dan cari keberadaan putriku, dia di culik dan nomor itu yang ia pakai untuk menghubungi orang tua yang merawatnya."
"Baik."
"Sepertinya memang dia, kalau begitu kita langsung ke Spanyol saja. Kami tahu di mana kediamannya." Ucap Ilham.
"Baiklah, ayo."
⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻
Sleb!
Ssshhrrtt!
Suara tusukan dan robekan berbunyi nyaring, darah merembes keluar.
Brugghk!
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAGA: Mafia Shadows Behind the Veil [TAMAT]
Misterio / Suspenso~Bayangan Mafia di Balik Kerudung~ Semua bermula ketika seorang pria tampan yang terluka di sekujur tubuhnya, di temukan tidak berdaya di belakang kebun Pesantren Abdullah. Yang mereka kira korban perampokan, nyatanya adalah mala petaka bagi mere...