00. Prolog

10.3K 374 35
                                    

Ini cerita pertamaku, aku tidak tahu apakah akan bagus atau tidak.
Yang pasti, aku akan berusaha yang terbaik untuk menciptakan karya-karya indah.

~ Happy Reading ~

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻

"T-Tolong!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"T-Tolong!!"

Pekikan suara itu membuat santri berbondong-bondong berlari menuju sumber suara, di susul Kyai dengan istrinya.

"Ada apa ini?" Tanya Pak Kyai.

"A-Ada laki-laki berlumur darah Abi.. hiks.."

Istri Kyai memeluk tubuh gadis itu dan membelainya lembut, "tenanglah Faza." ucap ustazah menenangkan.

"Dimas, tolong telepon ambulance dan polisi."

"Na'am Pak Kyai." 

Dimas langsung pergi ke tempat telepon, Faza di bawa Umi ke dalam rumah. "Tenanglah sayang, tidak apa-apa. Ada umi." Umi memeluk Faza dengan perhatian, Faza masih menangis sambil gemetaran. Kyai  juga turut menelepon polisi, dan dengan cepat polisi datang dan mengecek tkp.

"Bagaimana bisa pria ini ada di pekarangan pesantren?" Tanya polisi.

"Saya kurang yakin, putri saya yang menemukannya di sini. Dan saat saya minta cek mengenai tamu yang datang hari ini kosong, yang artinya pria ini menyusup masuk atau jatuh dari bukit? Darahnya sangat banyak." jelas Kyai memaparkan kronologinya, polisi dan detektif mencatat dan mengecek semuanya. 

"Kami ingin berbicara dengan putri Anda."

"Mari."

Polisi dan detektif langsung mengikuti langkah kaki Kyai, dan mereka langsung menghadap putri Kyai, Mafaza. "Tolong ceritakan kesaksian Anda, nona." ucap detektif yang siap dengan pena dan catatan kecilnya.

ZAGA: Mafia Shadows Behind the Veil [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang