Ketika Sel memundurkan langkahnya di saat tinggal dia dan Roy saja di ruangan, tubuhnya bergemetar saat pinggangnya disentuh oleh suaminya. Tidak.
Sel baru menyadari sosok di hadapannya sekarang bukan Roy suaminya, melainkan iblis yang menyerupai Roy. Tangan Sel digandeng sampai ia masuk ke dalam tubuh Din dengan iblis.
Din menggeliat, bola matanya bergerak kemana-mana, raungannya semakin kencang hingga membuat orang di luar kamar cemas dan hendak mendobrak paksa.
Setelah berhasil dibuka, Din ditemukan lemas tidak berdaya. Pihak keluarga dan Min sendiri dibuat terkejut karena Roy hilang dari ruangan.
Sembari menanti Pak Kiai datang, Min meminta pada keluarga Pak Wan untuk membacakan doa dan dzikir, karena Min hendak pergi menjemput Roy.
"Aku lihat, kamu sedang kelaparan ya, Istriku?" Tanya iblis itu.
Tak bisa dipungkiri, Sel yang terpaksa menghirup jiwa Din dari dalam tubuhya mulai merasakan nikmat. Namun, tak lama Sel menahan nafsunya supaya tidak terlalu memakan Din banyak-banyak.
"Iblis laknat!"
Yang membuat Sel bingung adalah rupa genderuwo mengerikan ini mengapa wajahnya bisa menyerupai Roy jika dilihat dari jarak dekat. Sel menatap tajam mata merah itu, ia merapalkan ayat suci dari dalam.
Tak disangka, Sel bertemu dengan jiwa Din yang sudah mengecil dan terkurung di sekitarnya, merintih ketakutan. Sel pun memanggil Din untuk memberanikan diri melawan iblis ini dan beberapa jin lainnya.
"Ayo, Din! Aku bantu kamu buat bangkit! Kuatkan dirimu." Teriak Sel.
"Tidak lama lagi anak ini bakal mati." Ucap iblis itu.
Tapi ucapannya salah, beberapa jin malah hangus terbakar karena ulah Roy asli sendiri yang membakar benda haram. Bahkan tubuh si iblis mulai terguncang karena mulai merasakan lemas.
Sel digandeng hingga mereka berdua pergi dari tubuh Din, meninggalkan jiwa gadis itu berjuang sendiri menanti bantuan Pak Kiai.
👻👻👻
"Baru juga nyampe." Keluh Min saat diminta Roy untuk kembali ke pekarangan.
"Bagaimana dengan kondisi Din sekarang, Pak Kiai?" tanya Pak Wan.
"Bawa ke rumah sakit sekarang juga, karena fisiknya terlalu lemah." Ucap Pak Kiai yang juga sudah lemas.
"Pak Kiai ke rumah sakit juga, ya." Kata Roy khawatir.
Tapi ternyata Pak Kiai sendiri hanya ingin membantu Roy untuk menemukan Sel yang dibawa iblis itu, "Saya ikut sama kalian saja."
Sesampainya di pekarangan yang gelap gulita itu, Roy sama sekali tidak merasakan takut terhadap setan. Keberaniannya tinggi. Langkahnya tergesa-gesa, mencari penampakan iblis yang mustahil bisa ia lihat.
"Sel!" Teriak Roy dari balik pohon rindang.
Tidak disangka, cahaya pertama menyala di pohon yang sedang ia sandari. Tentu membuat Roy cemas.
"Sel! Ayo pulang! Kamu lihat tandanya, kan? Aku di sini!" Roy masih berteriak tanpa lelah.
Sel tahu, ia dapat melihat dari kejauhan. Tapi tubuhnya dicengkeram erat oleh si iblis. Untuk mengeluarkan ponsel ghoibnya pun Sel tidak sanggup.
"Woy jelek!" Ah sepertinya Sel sedang menghina rupa suaminya sendiri.
Iblis itu menoleh sedetik, pandangannya teralihkan ke rombongan Roy yang jauh di sana, "Siapa dia?" Tanya iblis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Photo Box
De TodoRoy dan Sel adalah pasutri yang baru saja menikah, mereka sedang menikmati libur cuti untuk bulan madu di Bali selama seminggu. Banyak tempat yang telah mereka kunjungi di sana. Ketika mereka ingin mengabadikan momen di photo box, mereka harus mengi...