l i m a b e l a s ♡ s t a l k e r

288 29 13
                                    

HAPPY READING, GUYS!!!

o∆o

o∆o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o∆o

“Setelah penjelasan dan materi yang telah saya berikan, hari ini kita akan mengerjakan studi kasus. Ini gampang sekali, kita hanya mengulang materi kelas sepuluh. Karena menjelang ujian, supaya kalian tidak lupa, maka kita memperdalam materi.”

Semua siswi jurusan akuntansi di kelas tersebut, mengikuti intruksi sang guru. Membuka materi dan mulai mengerjakan tugas yang telah diberikan. Terkeculi satu siswi yang menelungkupkan tubuhnya di atas meja. Sudah bisa menebak? Ya, siapa lagi kalau bukan Asyela?

“Syel, jangan tidur kamu, loh! Itu Bu Diah udah kasih tugas, kerjain dulu,” nasihat Tari.

Gadis itu mengguncangkan Asyela yang mulai memejamkan matanya.

“Nanti ajalah. Palingan tuh guru, bentar lagi juga keluar kelas,” jawab Asyela santai.

Tari berdecak kesal. “Terserah lo, deh. Awas kalau minta jawaban!” ancamnya.

Tidak takut dengan ancaman temannya, Asyela berdeham menjawabnya. Kemudian mencari posisi yang lebih nyaman untuk terjun ke alam mimpi.

“Benar-benar ini bocah!” gerutu Tari geleng-geleng.

Tari si paling mabok akuntansi itu mulai berkutat dengan alat tulisnya. Mengerjakan tugas tanpa kesulitan apapun. Di saat sedang serius-seriusnya, gebrakan di mejanya membuat bolpoin di tangannya terhempas begitu saja.

Brak!

“BISA-BISANYA KAMU TIDUR DI SAAT ADA GURU?”

Diah Sulistyowati–guru mata pelajaran Akuntansi Dasar itu murka melihat Asyela yang baru memasuki alam mimpinya. Sontak perhatian warga kelas tertuju pada bangku kedua yang dekat dengan pintu masuk kelas itu.

“Kebiasaan si Asyela.”

“Udah tau gurunya belum pergi.”

“Weh, gua kalau punya nyali juga tidur di kelas, cok!”

“Ya, gimana ya, ngantuk obatnya cuman tidur.”

“Tapi si Asyela agak lain, anjir!”

“Tiap hari tidur di kelas. Emang di rumah kaga tidur dia?”

Asyela yang masih mengumpulkan nyawa, mengerjapkan matanya sayup-sayup.

Berbeda dengan Tari yang sudah panik gemetar sekujur tubuh. Apalagi saat gurunya menunjuk dirinya.

“Kamu! Ada temannya tidur, bukannya di tegur alah dibiarin aja!” tegur Diah menatap Tari garang.

Belum sempat Tari menjawab, Asyela menyahuti gurunya. “Jangan menyalahkan yang lain. Teman saya udah negur, emang saya yang mau tidur.”

“Berani menjawab kamu, hah!? Maju ke depan sekarang!”

Tanpa rasa takut sedikitpun, Asyela beranjak ke depan kelas. Diikuti Diah di belakang mengawasinya.

“Kerjakan studi kasus yang pertama, tanggal 5 Mei!”

Studi Kasus 1 : 5 Mei : Membayar sewa gedung untuk 2 tahun sebesar Rp 60

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Studi Kasus 1 :
5 Mei : Membayar sewa gedung untuk 2 tahun sebesar Rp 60.000.000,00.

Asyela tampak dengan santai menuliskan jawaban tanpa berpikir. Tidak ada lima menit gadis itu menyelesaikannya.

“Apa-apaan! Soal kayak gitu aja nggak bisa jawab!” Diah menunjuk rumus yang telah dia tulis.  “Itu sudah ada rumusnya, tinggal lihat aja masih salah!”

Asyela menggaruk pelipisnya. “Sejak kapan ada rumus disitu, Miss?” tanyanya polos.

“Sejak kamu lahir! Makanya jangan tidur kalau guru lagi menjelaskan.”

Diah nampak tersulut emosi menghadapi siswinya satu itu.

“Enggak, Miss. Saya baru tidur, dari tadi dengerin Miss jelasin,” elak Asyela.

“Kalau dengerin saya, kenapa masih salah?”

“Kebalik doang itu, Miss. Tinggal ganti nama akunnya, udah kelar,” bela Asyela.

“Banyak alasan! Mau tidur atau mengerjakan tugas dari saya?” gertak Diah lelah menghadapi siswinya.

Tidak ada takut-takutnya, gadis itu terus menjawab pertanyaan sang guru. Ya, gimana, dijawab salah, nggak dijawab lebih salah, kan?

“Kalau boleh sih, pilih tidur, Miss, hehehe,” jawab Asyela santai tanpa dosa.

“Keluar kamu dari kelas saya sekarang juga!” final Diah.

“Eh–”

Bukannya memohon untuk tetap di kelas, dengan santainya Asyela meninggalkan kelas. Daripada membuat gurunya naik darah, dia sadar diri untuk menghilang dari hadapan Bu Diah itu.

o∆o

TBC!

HALOHA?!

Happy Ied Mubarak! Selamat Hari Raya Idul Adha bagi yang merayakan!

Kali ini kurban apa, nih? Sapi, kambing, atau kurban perasaan? AHAHAHAA ✌🏻😂

Maaf yaa kemarin libur update. Udah mulai kelihatan nih, soal-soal akuntansinya. Kalau menurut kalian, lebih enak ngoding atau menjurnal, nih?

Jangan sungkan untuk tungguin part selanjutnya, ya!

Spam next untuk part selanjutnya 👉🏻👉🏻👉🏻

See u dear!

o∆o

Central Java,
Saturday, 22 June 2024

Central Java,Saturday, 22 June 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STALKER VS PROGRAMMER [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang