t i g a d u a ♡ p r o g r a m m e r

89 10 1
                                    

GESSSS MAAP BANGET TELAT SEKALIII UPDATENYA HUHUU! 😢😢

AKU BARU SEMPAT SEKARANG. DARI KEMARIN BUNTU BANGET. ADA BEBERAPA HAL YANG GANGGU PIKIRAN AKU TERKAIT NASKAH INI.

I'AM SO SORRY! 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

HAPPY READING!

SEMOGA NGGAK MENGECEWAKAN YA, BELUM SEMPAT AKU REVISI NASKAHNYA. BENAR-BENAR UPDATE DINI HARI BANGET. 😭😭🙏🏻

o∆o

"SYE, CEPET DONG!!!"

"Lelet banget kamu, kayak nggak dikasih makan sebulan. Diajak liburan juga, kek disuruh kerja rodi aja."

Sambil melirik sang ibu, Asyela berdecak kesal. "Mamiiii, Sye capek banget loh! Pagi buta begini, Mami suruh packing tiba-tiba. Ngantuuuk," rengeknya di akhir kalimat.

"Kamu bisa tidur lagi nanti. Udah, cepetan, Papi udah nunggu di mobil."

"ASTAGA!!!"

Damn it! Dirinya lelah karena baru tidur tiga jam. Party di Marthapura yang sempat tertunda malah berlanjut meriah. Asyela pulang tepat pukul dua belas malam, itu pun karena terpaksa.

And now, pagi buta begini malah disuruh packing? Bahkan ayam tetangga pun belum terdengar suara kukuluruk nya.

"Nggak jelas banget orang tua gua, dih. Tiba-tiba pulang, tiba-tiba ngajak ketemu masa lalu, tiba-tiba ngajak liburan. Abis ini ngapain lagi coba? Seberapa banyak plot yang mereka buat."

Asyela buru-buru memasukkan beberapa pakaiannya acak. Setelahnya, gadis itu membasuh wajah tanpa mandi.

"Bodoamat! Nggak mandi pun, masih cantik gua," kata Asyela dengan percaya diri tinggi.

Setelahnya, gadis itu bergegas menarik kopernya dan menghampiri orang tuanya yang sedang memasukkan koper dalam bagasi.

"Loh, kamu nggak ganti baju?"

Memang, Asyela masih memakai piyama tidur berlengan panjang dengan rambut yang digulung asal. Lagi, sandal bulu selalu berada di kamarnya, kini dia pakai keluar rumah.

"Mana sempat sih, Mami. Ngapain juga ganti baju kalau nggak mandi."

"Mandi dulu sana, jorok banget kamu. Masih sempat lagian, Mami tungguin."

"Males ah, ngantuk," ucapnya memasuki mobil dan melanjutkan tidurnya.

Shinta menatap suaminya yang tidak berkomentar apa-apa. "Udah biarin. Kasian, masih ngantuk," ucap Abraham sebelum menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumahnya.

Cukup memakan waktu untuk menempuh perjalanan. Namun, Asyela sama sekali tidak terusik dalam tidurnya. Hingga bola mata indah itu mengerjap kala tubuhnya merasakan sedikit guncangan.

"Eungh ... sampai mana, Mi?"

"Udah sampai daritadi kali. Bangun dulu, mandi. Abis itu makan, Mami tunggu diluar," pinta Shinta, setelahnya keluar dari ruangan tersebut.

Bola mata indah itu menyipit, tatkala cahaya masuk pada retinanya. "Dimana, sih?"

"Kamar siapa ini? Perasaan tadi masih di mobil," gumamnya menyapu pandangan dalam ruangan tersebut.

Asyela beranjak dari kasur empuk yang masih rapi. Mendekat pada celah terbuka seperti jendela yang terbuat dari kayu.

"WAW!!!" Decak kagum dan binar mata ceria terpancar. Pemandangan laut yang bersatu dengan semburat senja di ujung sana, menyapanya sebelum gelap malam menenggelamkannya.

STALKER VS PROGRAMMER [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang