Rebecca Patricia Armstrong.
Murid kelas 3 SMA Bangkok International School. Wajah cantik jelita, tubuh seksi, dan berasal dari keluarga terpandang mampu membuat popularitasnya melejit ketika dirinya memasuki dunia SMA.
Siswa siswi manapun akan terpesona dengan kecantikan seorang Rebecca. Sebab inilah yang membuatnya mendapatkan gelar primadona di sekolah. Dan seperti gadis remaja pada umumnya, Rebecca akan melakukan apapun untuk mempertahankan gelar itu termasuk menyingkirkan saingannya.
Marissa Llyod.
Gadis blasteran cantik rival Rebecca dalam memperebutkan gelar primadona sekolah. Berbeda dengan Rebecca, sebetulnya Marissa lebih nekat. Dirinya rela meniduri pria dan wanita sana- sini demi mendapatkan perhatian mereka.
Setiap tahun akan diadakan prom sekolah yang akan menjadi ajang penentuan mereka berdua. Siapapun yang berhasil menjadi ratu prom malam itu akan menyabet gelar primadona. 2 tahun berturut- turut Rebecca menang tipis dari Marissa dan Rebecca akan terus mempertahankannya dengan cara apapun.
~
"Minggir, bocah! Gak liat ini tempat duduk kami?" Desis Heidi kepada seorang siswa yang duduk di meja kantin.
Dengan takut siswa itu pergi menyerahkan tempat duduk untuk Rebecca dan gerombolannya.
Seperti di film- film, Rebecca sebagai Queen Bee/ primadona pun memiliki genk nya. Lagipula ratu tanpa pengawal bukanlah seorang ratu.
Genk itu terdiri dari Heidi, Yoko, Charlotte, Wan, dan Engfa. Gadis- gadis cantik dengan sifat penindas. Pertemanan mereka tidaklah murni dan tulus melainkan sebatas simbiosis mutualisme.
Saling menguntungkan.
Rebecca membutuhkan mereka untuk melindungi dan mempertahankan gelarnya sedangkan mereka membutuhkan Rebecca untuk mendapatkan sedikit popularitas dan kekuasaan di sekolah.
Tapi Rebecca harus selalu berhati- hati. Pertemanan seperti itu harus diwaspadai. Kamu tidak tahu mana yang palsu, mana yang tulus, dan mana yang akan menusukmu dari belakang.
~
Mari melihat suka duka seorang primadona setiap harinya.
KRINGG! KRINGG!
Jam menunjukan pukul 2 siang. Sekolah telah usai dan siswa- siswi berhamburan ingin cepat- cepat pulang. Kamu bisa pulang jikalau kamu hanyalah murid biasa tapi untuk seorang primadona? Tidak semudah itu.
"Girl... Kita belum selesai." Ucap Heidi kepada Rebecca yang menenteng tasnya hendak pulang.
"Maaf, girls.... Kalian tahu besok ada ujian matematika." Ucap Rebecca.
Matematika adalah salah satu pelajaran yang tidak disukai oleh si primadona Bangkok International School. Angka dan huruf yang campur aduk membuat kepalanya pusing. Dirinya harus belajar ekstra keras untuk mendapatkan nilai pas- pasan setiap ujian. Jika saja tidak ada ancaman dari sang ayah mungkin Rebecca sudah tidak peduli jika nilai matematikanya terjun bebas.
"Oh ayolah, Becca, Trinkets lagi ngeluarin koleksi gelang terbaru mereka. Kamu gamau kan kalah update sama si Marissa." Ucap Charlotte membujuk Rebecca.
Trinkets adalah toko pernak pernik paling ngetrend dan mahal di kota Bangkok. Koleksi terbarunya selalu dinanti oleh para remaja.
"Ugh... Gimana ya..." Ucap Rebecca.
"Ayolah, girl, kamu bisa belajar nanti setelah dari Trinkets. Katanya koleksi gelang baru itu edisi terbatas. Kita harus cepat!" Ucap Yoko menarik tangan Rebecca.
"Oke oke.... Tapi cepet yah jangan kelamaan." Ucap Rebecca.
"Yay!" Sorak teman- temannya.
Memamerkan koleksi gelang terbaru bisa membuat kepopuleran Rebecca semakin naik. Tapi menjadi populer butuh pengorbanan. Dirinya harus mengeluarkan uang ekstra untuk membayar barang- barang yang dipesan genknya di Trinkets. Itu memang bukan kewajibannya tapi Rebecca tau jika dirinya tidak membuka dompet, teman- temannya itu akan menggosipinya hingga telinga Rebecca panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bee (FreenBecky)
Fanfiction'Do not think the lion is asleep just because he's not roaring.' Futa! mature content!