Chap. 4 : You Talking To Me?

563 100 2
                                    

"Oi, aneh!" Teriak Rebecca dari jauh.

"Oi, denger ga si!" Teriaknya lagi sementara orang yang dimaksud semakin menjauh. Terpaksa Rebecca harus berlari mengejarnya.

"Budek banget sih!" Ucap Rebecca kesal menghadang Freen yang tengah berjalan.

"Kamu ngomong sama aku?" Ucap Freen datar.

"Siapa lagi!"

Tidak terkesan dengan jawaban Rebecca, Freen segera melanjutkan langkahnya melewati Rebecca.

"Yang bener aja! Woi, aneh!" Teriak Rebecca.

"Namaku Freen!" Balas Freen lanjut berjalan.

"Oke! Oke! Freen!" Rebecca kembali menghadang Freen.

"Apa?" Tanya Freen mulai kesal.

"Kamu harus ngajarin aku matematika!"

"Nggak."

"Hah?! Apa?! Berani kamu nolak aku?!" Ucap Rebecca mencengkram kerah Freen.

Freen yang tidak merasa terancam hanya diam saja memandangi Rebecca. Di mata Freen, Rebecca hanyalah gadis bertubuh pendek dan kurus. Mungkin saja perbedaan berat badan mereka mencapai 10 kg. Mau dengan apa Rebecca mengancam Freen? Dengan pukulan? Freen yakin jika Rebecca meninjunya yang bakalan sakit adalah tangan Rebecca.

"Udah?" Tanya Freen datar melihat Rebecca yang mencengkram kerahnya tanpa tindak lanjut. Rebecca yang merasa canggung pun melepaskan cengkramannya.

"Pokoknya kamu harus ngajarin aku!" Ancamnya lagi kali ini menujuk muka Freen dengan jari telunjuknya.

"Nggak." Freen kembali berjalan melewati Rebecca dan Rebecca mengikutinya dari belakang dengan cepat.

"Kenapa?!"

Freen berhenti melangkah dan memutar badannya hampir menabrak Rebecca.

"Pertama, aku sibuk. Kedua, murid tutor udah banyak. Ketiga, kamu ga sopan." Ucapnya di depan muka Rebecca.

"Sibuk?! Memang ngapain aja sih!"

"Minggir! Aku hampir telat buat tutor sore!" Ucap Freen ketus meninggalkan Rebecca.

Rebecca yang tidak menerima jawaban pun memutuskan untuk mengikuti Freen dalam diam.

Mereka berjalan mencapai perpustakaan sekolah hingga Freen menutup pintu sebelum Rebecca bisa masuk.

Blam!

"Hei!"

Merasa protesnya tidak di dengar, Rebecca segera berlari ke arah jendela untuk mengetahui siapa yang berani menyita Freen darinya.

Marissa.

Freen dan Marisa berdua di perpustakaan sekolah.

Keduanya duduk sangat dekat.

Marissa yang tau bahwa Rebecca melihatnya pun tersenyum. Segera Marissa berusaha duduk lebih dekat membuat Rebecca semakin jengkel.

Rebecca pun memutuskan untuk duduk dekat pintu perpustakaan menunggu mereka berdua selesai. 2 jam berlalu akhirnya pintu terbuka. Terlihat Marissa pamit pulang terlebih dahulu. Ketila dilihatnya Marissa telah hilang. Rebecca segera menuju ke arah Freen yang sedang memberesi buku.

"Oh, jadi sibuk ngasi tutor si pelacur itu." Ucapnya tak terima.

"Si 'pelacur' itu lebih sopan dari kamu." Ucap Freen.

"Katanya tadi muridnya udah banyak. Kok satu doang?!"

"Marissa minta tutor privat." Alasan Freen segera pergi lagi melewati Rebecca. Sebetulnya murid tutor Freen hanya sedikit tapi demi menghindari Rebecca, dia harus berbohong.

Queen Bee (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang