Chap. 18: In- Laws

762 103 3
                                    

Becky pulang terlebih dulu memberikan waktu dan ruang bagi Freen untuk mempersiapkan diri bertemu dengan orang tuanya.

Awalnya Becky mengatakan akan meminum pil pencegah kehamilan jika Freen tidak siap tapi Freen bersikeras untuk bertanggung jawab dan akan tetap menemui orang tuanya malam ini.

~

Malam tiba, Freen pun mengenakan kemeja dan celana kain terbaiknya untuk memberikan kesan pertama yang baik.

Begitu datang, Freen disambut oleh para pelayan rumah Becky yang mengantarnya langsung ke ruang makan.

Di sana Becky dan kedua orang tuanya sudah duduk di kursi masing- masing.

"Selamat malam, om dan tante. Saya Freen." Ucap Freen memperkenalkan diri.

"Duduk. Ayo kita makan." Sambut Robin ramah.

"Saya sepertinya pernah liat kamu? Kapan kita pernah ketemu?" Tanya Robin yang familiar dengan wajah Freen.

"Kita pernah ketemu sewaktu saya jadi tutornya Becky, om." Jawab Freen.

"Ah saya ingat! Jadi kamu yang selama ini selalu dibicarakan Becky." Robin berbicara sembari menikmati hidangan makan malam.

"Pah!" Ucap Becky malu ketika Robin hendak membocorkan rahasianya.

"Benarkah?" Tanya Freen.

"Freen! Pah udah!" Ucap Becky mencoba menghentikan ayahnya tapi sia- sia.

"Betul! Selama beberapa tahun ini semua topik pembicaraan Becky itu tentang kamu. Freen ini, Freen itu, tiap hari saya dengar hahaha." Ucap Robin tertawa membuat Freen ikut tersenyum.

"Betul, nak Freen, Becky itu tiap kali saya suruh cari pacar selalu bilang gamau. Kata Becky dia maunya sama kamu aja." Rawee menambahkan membuat wajah Becky memerah malu karena rahasianya terbongkar.

"Jadi ada apa datang kesini?" Tanya Robin. Freen pun seketika merasa ragu. Senyumnya menghilang dan seketika dirinya mematung.

"Nak Freen? Kamu gapapa?" Tanya Rawee.

"Freen? Freen? Kamu kenapa?" Tanya Becky.

"Saya ingin menikahi anak, om." Jawab Freen begitu cepat membuat kedua orang tua Becky terdiam.

"A- apa? Becky bilang kamu barusan pulang tadi pagi setelah bertahun- tahun pergi. Mana mungkin tiba- tiba mau nikah? Kamu pasti mau mengerjai saya ya?" Ucap Robin tertawa kecil mengira Freen bercanda. Tapi ketika yang ditanya justru diam saja dan menunduk, tawa Robin pun memudar dan dia mulai berpikir apa yang dimaksud oleh orang di hadapannya itu.

"Kamu serius? Kamu serius mau menikahi anak saya? Kenapa?" Tanya Robin.

"Ehm..." Freen menunduk tidak berani menjawab karena takut. Robin pun berpikir keras mencari jawaban yang memungkinkan.

*flashback*

"Kamu itu ngomongin Freen mulu tapi kok kamu ga pernah bawa dia kesini sih Becky? Papah pingin liat orangnya." Ucap Robin yang sudah mulai lelah mendengarkan Becky bercerita tentang Freen untuk keseratus kalinya.

"Gabisa, pah! Dianya lagi merantau gatau pulangnya kapan." Ucap Becky sedih mengingat Freen tidak pernah mengabarinya.

"Freen tuh kayak nama cewek, sayang? Kamu selama ini suka sama perempuan?" Tanya Rawee.

"Ya memang perempuan, mah! Tapi-"

"Perempuan? Mamah gabisa gendong cucu dong." Ucap Rawee sedih. Pupus sudah harapannya memiliki cucu kandung.

Queen Bee (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang