9. Mie Goreng

1.9K 143 3
                                    

Jaehyun berjalam memasuki ruangan dengan senyum manis yang tak lepas dari bibirnya. Selama di ruang rapat, Jaehyun di buat tidak fokus mengingat kepolosan Taeyong saat berada di mansionnya. Senyum dan kekagumannya yang murni tidak di buat-buat membuat Jaehyun sangat cepat untuk merasa rindu pada lelaki manis itu.

"Kun!" panggil Jaehyun sembari duduk di kursi kerjanya.

Kun berjalan mendekat.

"Ya Tuan Muda"

"Menurutmu bagaimana?" tanya Jaehyun.

Kening Kun mengernyit. Dia berusaha memahami maksud dari pertanyaan Tuan Muda-nya.

"Maksud anda Nona Taeyong?" tanya Kun balik.

Jaehyun mengangguk. Dia mengetuk - ngetukkan ujung pena menanti jawaban dari Kun.

"Terlalu polos sampai tidak menyadari kalau Tuan Muda memiliki perasaan lebih kepadanya"

Jaehyun terdiam. Wajahnya langsung berubah murung. Memang tidak salah yang di katakan oleh Kun barusan. Taeyong seperti tidak memandangnya sebagai seorang pria, melainkan hanya seorang kakak.

 Taeyong seperti tidak memandangnya sebagai seorang pria, melainkan hanya seorang kakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa itu terlihat jelas di matamu?" tanya Jaehyun lagi.

Kun mengangguk. Dia mencoba untuk menyampaikan jawaban semudah mungkin agar bisa langsung di pahami oleh Tuan Muda-nya yang sedang di dera balada cinta.

"Tuan Muda, anda harus bisa lebih bersabar menghadapi keluguan Nona Taeyong. Saya rasa penderitaan hidupnya yang sudah membuat Nona Taeyong tidak mampu untuk memahami arti sebuah perasaan. Hidupnya selama ini hanya di habiskan untuk memikirkan cara bagaimana agar dia bisa tetap bertahan hidup. Dia mungkin selama ini tidak pernah merasakan apa yang namanya cinta, karena dari informasi yang saya dapatkan sejak kecil hidup Nona Taeyong sudah sangat memprihatinkan"

Mata Jaehyun terpejam.

"Aku kurang sabar bagaimana lagi saat dia kebingungan mencari kamar mandi yang jelas-jelas berada tepat di depan matanya Kun ? Juga dengan jazucci yang di sebut sebagai baskom dengan deterjen sebagai busanya. Haruskah mentalku kembali di uji dengan ketidaktahuannya akan perasaanku?!" ratap Jaehyun dengan wajah masam.

Kun menggaruk rambutnya sembari tersenyum miris. Dia tidak tau harus bagaimana menyikapi perkataan Tuan Muda-nya barusan. Seandainya saja Nona Taeyong bukan lelaki yang di spesialkan oleh Tuan Muda-nya, dia akan dengan senang hati mengatainya sebagai lelaki bodoh bin tolol karena tidak menyadari cinta setinggi gunung, seluas lautan dan sesegar embun pagi yang di rasakan oleh Tuan Muda-nya saat ini.

"Jangan coba-coba mengutuki kebodohan Taeyong, Kun. Atau aku akan membuat kepalamu botak!" ancam Jaehyun sambil memicingkan mata.

Kemampuan ibunya yang mampu membaca pikiran orang lain menurun pada Jaehyun. Dan kemampuan itu hanya di ketahui oleh kedua orangtua mereka saja.

Istri Kecil Milik CEO  [ JAEYONG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang