23. Rival

1.3K 119 8
                                    

Jaehyun melangkah dengan terburu-buru begitu dia sampai di perusahaan. Ini sudah malam, istrinya pasti sudah sangat kelelahan karena menunggunya.

"Sial, kenapa aku bisa lupa kalau Taeyong masih berada di sini" gumam Jaehyun sambil berjalan masuk ke dalam lift.

Kun hanya diam mendengarkan Tuan Muda-nya yang tidak berhenti mengomel sejak tadi.

"Kenapa lift ini lambat sekali, Kun? Suruh mereka untuk menggantinya besok" kesal Jaehyun karena tak kunjung sampai.

"Baik Tuan Muda"

Kun dengan santai mengiyakan keinginan pria yang sedang gelisah di depannya. Cari aman, itu yang dia pikirkan.

"Astaga, perlu berapa lama lagi aku terjebak di dalam lift sialan ini, Kun"

"Bersabarlah sebentar, Tuan Muda. Ruangan anda berada di tingkat paling atas gedung ini" sahut Kun sembari menghela nafas.

Jaehyun berdecak. Tangannya terus mengetuk-ngetuk dinding lift tidak sabar menunggunya terbuka.

Ting

Pintu lift terbuka. Jaehyun segera berlari keluar meninggalkan Kun yang sedang menatapnya sambil menggelengkan  kepala.

"Hm. Cinta memang sangat mengerikan"

Sementara itu di dalam ruangan, Ten tengah duduk sambil memandangi Taeyong yang sedang terlelap. Sesekali dia nampak terkekeh pelan saat mendengar suara dengkuran.

"Kau sangat menggemaskan, Tae. Aku ingin  sekali membawamu pulang ke apartemenku" gumam Ten.

Brakk

Pintu ruangan terbuka dengan begitu keras. Taeyong yang sedang tertidur langsung terduduk kaget, tapi sedetik kemudian dia kembali berbaring dan memejamkan mata.

Ten yang melihat kelakuan aneh Taeyong hanya bisa terdiam dengan mulut yang terbuka lebar. Dia bahkan sampai lupa untuk melihat siapa orang yang telah mendobrak pintu ruangan ini.

"Kenapa kau masih ada di sini?" tanya Jaehyun dingin.

Dengan langkah tergesa-gesa Jaehyun berjalan mendekat kearah sofa. Dia lalu mendorong tubuh Ten agar menjauh dari istrinya.

"Cih, kau pikir aku suka berada di tempatmu yang buruk ini apa" sahut Ten dongkol.

Ucapan Ten di abaikan oleh Jaehyun. Dia sibuk membelai wajah istrinya yang sedang terlelap.

"Sayang"

Taeyong menggeliat saat tidurnya terganggu. Bibirnya mengerucut sambil menggumam tidak jelas.

"Jangan mengganggunya" tegur Ten ketus.

"Dia istriku, apa hakmu melarangku?" sahut Jaehyun sengit.

Bibir Ten komat-kamit menyumpah serapahi pria yang menjadi rivalnya dalam memiliki Taeyong. Ingin sekali rasanya dia menendang bokong Jaehyun kemudian menjambak rambutnya dengan kuat.

"Jaehyun, kau menikahi makhluk kecil ini hanya untuk memanfaatkan tubuhnya saja kan? Licik sekali kau" tuduh Ten.

"Hati-hati dengan mulutmu" kesal Jaehyun tak terima.

"Kau itu yang harus hati-hati, beraninya kau memperdayai kebodohan Taeyong. Dengan kekuasaanmu memangnya kau tidak bisa menikahi lelaki (sub) atau wanita yang sudah matang apa? Taeyong itu masih bocah, dia tidak seharusnya terjebak pernikahan sesat seperti ini"

Jaehyun mendengus. Dia sangat tersinggung dengan tuduhan yang di lontarkan oleh Ten.

"Pergi dari sini, Kun akan mengantarmu nanti" usir Jaehyun sambil menekan suaranya agar tidak mengganggu tidur istrinya.

Istri Kecil Milik CEO  [ JAEYONG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang