Belum ada tiga puluh menit Jaehyun berada di dalam kamar mandi dia sudah kembali keluar dari sana. Wajahnya merah padam dengan tatapan mata sedikit kosong.
"Kenapa? Kenapa ini harus terjadi di malam pertama pernikahanku?"
Saat Jaehyun sedang on fire, tiba-tiba saja ada tamu tak di undang datang ke tengah-tengah mereka. Jaehyun tidak menyangka kalau malam ini adalah tanggal jatuh temponya Taeyong, tamu bulanan istrinya datang di saat yang tidak tepat.
"Arghh... Aku harus bagaimana sekarang?" desah Jaehyun frustasi.
Jaehyun berbalik menatap pintu kamar mandi sembari menghela nafas panjang. Nafsunya sudah berada di ubun-ubun, dia butuh pelepasan sekarang. Namun tempat untuknya bernaung sedang tidak bisa dia datangi.
"Aku bisa gila jika seperti ini. Brengsek, brengsek, brengsek" umpat Jaehyun sambil meninju udara.
Sambil menahan rasa sakit di bagian bawahnya, Jaehyun dengan cepat berganti pakaian. Dengan langkah tergesa-gesa dia pergi meninggalkan kamar menuju ruang kerjanya.
Sementara itu di dalam kamar mandi, Taeyong sedang berdiri mematung sambil menatap cermin. Dia tidak tau harus merasa lega atau kecewa saat ini. Tamu bulanannya datang tepat di saat Jaehyun mulai mencumbunya. Jujur saja ada bagian di dalam dirinya yang merasa seperti kehilangan sesuatu. Tapi Taeyong tidak tau apa itu.
"Apa do'a ku langsung di kabulkan Tuhan ya? Dia benar-benar mengirimkan bantuan saat keadaanku sedang terjepit. Tapi kenapa aku seperti tidak rela? Sebenarnya kau ini kenapa Taeyong?"
Sambil terus bertanya-tanya Taeyong akhirnya memakai perangkat untuk menangkal tamu periodenya. Sesekali dia terkenang dengan raut wajah suaminya yang terlihat begitu kecewa karena kegiatannya yang tertunda.
"Jae hyung marah tidak ya? Tapi kenapa juga dia harus marah, aku kan tidak bersekongkol dengan tamu bulananku. Dia datang sendiri, aku sama sekali tidak mengundangnya" gumam Taeyong.
Karena tak kunjung menemukan jawaban, Taeyong akhirnya memutuskan untuk bicara dengan suaminya. Dia perlu menjelaskan tentang kejadian ini.
"Semoga saja Jae hyung bisa mengerti. Lagipula kan aku masih punya 22 hari yang terbebas dari tamu bulanan. Dia seharusnya bisa memaklumi kebiasaan setiap lelaki ( sub )" ucap Taeyong sambil memakai baju.
Tanpa mengeringkan rambutnya, Taeyong pergi meninggalkan kamar. Dia ragu saat ingin turun ke bawah menggunakan lift. Selama Taeyong tinggal di sini, belum pernah sekalipun dia menggunakan lift seorang diri. Winwin hyung dan teman-temannya lah yang membantunya menggunakan benda bergerak ini.
"Bodoh sekali kau Taeyong, lewat tangga saja kan bisa" ucap Taeyong mengatai dirinya sendiri.
Dengan sedikit terburu-buru, Taeyong berlari menuruni anak tangga. Para pelayan yang melihatnya berlarian seperti itu berteriak panik. Mereka segera berbaris di bawah tangga menunggu kedatangan Taeyong dengan raut cemas.
"Astaga Nyonya Taeyong, tolong jangan berlarian seperti itu di tangga. Itu sangat berbahaya, Nyonya" ucap Winwin dengan wajah sedikit pucat.
Bagaimana tidak pucat. Tuan Muda mereka sudah memberi peringatan keras pada mereka semua jika sampai Nyonya mansion ini terluka meskipun hanya sedikit maka mereka semua akan berhadapan langsung dengannya. Tanpa di beritahu pun mereka semua tau hukuman seperti apa yang akan mereka terima jika hal itu benar-benar terjadi.
"Winwin hyung, kenapa kau memanggilku Nyonya Taeyong? Biasanya kan kau memanggilku Nona Taeyong, kenapa tiba-tiba berubah?" tanya Taeyong heran.
Winwin menghela nafas. Dia harus bersabar jika sedang menghadapi kepolosan nyonya mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Milik CEO [ JAEYONG ]
RomanceJung Jaehyun siapa yg tidak mengenal marga Jung marga yg paling atas di negaranya ? Jung Jaehyun seorang ceo yang miliki penyakit OCD akut, akankah seseorang bisa menyembuhkan penyakitnya ?