29. Pembalasan

549 63 1
                                    

Bugghhh, bugghh

"Akh..mp. Tuan Kun, tolong ampuni saya. Sa saya benar-benar tidak tau kesalahan
apa yang telah saya lakukan"

Kun tak mempedulikan perkataan manager restoran yang telah menindas istri Tuan Muda-nya. Dia dengan kesal terus memukulinya hingga wajahnya lebam di sana sini.

"Orang tamak sepertimu sampai matipun tidak akan pernah menyadari apa kesalahan yang telah kau perbuat. Dasar tidak tau diri, Tuan Muda memberimu jabatan bukan untuk menindas orang lain bodoh. Kau tidak seharusnya membully karyawan yang bekerja di bawah perintahmu" hardik Kun.

"Ta tapi Tuan, saya tidak pernah membully siapapun. Sungguh!"

Jun yang juga berada di sana merasa geram mendengar pembelaan pria berperut buncit tersebut. Dia berjalan menghampiri pria itu kemudian mencekik lehernya hingga lidahnya terjulur keluar.

"Apa kau tau siapa orang yang telah kau bully hah?! Nyonya kami, kau dan para karyawanmu telah menindas Nyonya kesayangan kami semua. Pantas saja perutmu buncit seperti ini, ternyata bukan nasi yang kau makan, melainkan dosa karena sudah membuat orang lain menderita"

Kun diam membiarkan Jun memberikan pelajaran pada pria tidak tau diri ini. Dia lalu melirik kearah karyawan wanita yang sedang duduk berlutut dengan pipi yang juga memar akibat pukulan yang dia berikan.

"Apa kalian puas setelah memperlakukan orang yang lebih lemah dari kalian seperti binatang hah?! Kalian semua di pekerjakan di restoran itu bukan untuk berleha-leha. Kalian pikir restoran itu milik nenek moyang kalian apa!" bentak Kun.

Saat Kun dan Jun tengah memberikan pelajaran pada orang yang telah menindas Nyonya mereka, Jaehyun melangkah keluar dari dalam lift. Dia menatap semua orang dengan tatapan dinginnya.

"Sudah kau seret semua bajingan itu Kun?"

Jaehyun duduk di sofa sambil menyilangkan kaki. Satu tangannya bergerak merapihkan kancing bajunya.

"Sudah Tuan Muda. Dan pria buncit itu menolak untuk mengakui perbuatannya" jawab Kun.

Jun melepaskan cekikannya. Dia segera berjalan menghampiri Tuan Muda-nya kemudian berdiri di sebelahnya.

"Tuan Muda, bagaimana keadaan Nyonya Taeyong? Apa beliau tidak ikut ke kantor hari ini?"

Jaehyun menggeleng.

"Istriku masih tidur, aku tidak tega membangunkannya Jun. Hari ini biar dia istirahat di mansion saja"

"Baiklah Tuan Muda"

Mata Jaehyun kembali menatap orang-orang yang duduk berlutut di lantai. Dia tersenyum sinis melihat wajah mereka yang di penuhi luka.

"Kau melakukan pekerjaanmu dengan sangat baik, Kun. Pembalasan seperti ini cukup setimpal atas apa yang telah mereka perbuat terhadap istriku"

Pria yang bekerja sebagai manager restoran itu sangat penasaran dengan orang yang di maksud oleh boss besarnya. Dengan memberanikan diri, dia akhirnya memutuskan untuk bertanya.

"Tu Tuan Muda, sebenarnya siapa orang yang anda maksud? Saya benar-benar tidak tau siapa orang itu?"

Kun dan Jun langsung menatap tajam kearah pria itu. Jaehyun yang menyadari tatapan intimidasi dari kedua bawahannya segera menghentikannya. Dia sepertinya perlu memberitahu siapa orang yang telah di tindas oleh mereka sebelum Kun membuang bajingan itu keluar dari negara ini.

"Orang yang aku maksud adalah Taeyong, dia istriku. Apa kau mengenalnya?"

"Taeyong? Lelaki miskin itu?"

Plaakkkk

Tubuh pria itu ambruk menabrak tiang mansion setelah mendapat tamparan yang sangat kuat dari Jun.

Istri Kecil Milik CEO  [ JAEYONG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang