24. Malaikat Tuhan

873 73 0
                                    

Kun dengan sigap membukakan pintu mobil. Dia menundukkan kepala saat mendapatkan tatapan tajam dari Tuan Muda-nya karena tidak sengaja melihat punggung Nyonya Taeyong yang sedikit terbuka.

"Aku benar-benar akan mencongkel bola matamu keluar, Kun" geram Jaehyun sembari menutup tubuh istrinya rapat.

"Maaf Tuan Muda, saya tidak sengaja melihatnya" sahut Kun.

"Cih, tidak sengaja kepalamu. Kau pikir aku tidak tau apa kalau kau begitu menikmati tubuh istriku" tuduh Jaehyun tak terima.

'Ya Tuhan, kenapa aku selalu salah? Aku benar-benar tidak sengaja melihatnya tadi'

Jun yang mendengar omelan Tuan Muda-nya segera datang melerai. Dia menatap iba kearah Kun yang terlihat begitu menyedihkan.

"Tuan Muda, lebih baik anda segera membawa Nyonya masuk ke dalam. Saya khawatir tubuh Nyonya tidak nyaman"

Mata Jaehyun mendelik jengkel saat Jun begitu perhatian pada istrinya. Jiwa pencemburunya meronta-ronta.

"Jangan salah paham dulu Tuan Muda. Saya tidak memiliki maksud apapun pada Nyonya Taeyong" ucap Jun cepat sebelum mendapat semburan dari Tuan Muda-nya.

Jaehyun mendengus. Dengan hati-hati dia menggendong Taeyong kemudian membawanya keluar dari dalam mobil.

"Apa makanannya sudah siap?" tanya Jaehyun lirih sambil berjalan masuk ke dalam mansion.

Jun memberi isyarat pada pelayan dan penjaga yang ingin menyapa Tuan dan Nyonya mereka. Dia tentu saja tidak akan membiarkan amarah Tuan Muda-nya kembali terpancing.

"Sudah, Tuan Muda. Apakah anda dan Nyonya akan langsung makan?"

"Aku tidak tega membangunkan istriku Jun, kepalanya pasti pusing jika tidurnya terganggu. Tapi tadi dia bilang kalau cacing di dalam perutnya sudah menabuh gendang perang karena kelaparan. Aku jadi bingung harus bagaimana sekarang" jawab Jaehyun bimbang.

Kun dan Jun diam mendengarkan perkataan Tuan Muda mereka.

"Semua ini gara-gara Kun. Karena kecerobohannya Taeyong sampai harus kelaparan karena menungguku"

Kun menghela nafas saat dirinya kembali di persalahkan. Dia menoleh kearah Jun saat punggungnya di tepuk pelan.

"Kuatkan hatimu" bisik Jun.

"Terima kasih. Tapi penghiburanmu sama sekali tidak membantu" sahut Kun dengan wajah memelas.

Jun menahan tawa. Keduanya segera bersikap normal saat Tuan Muda mereka berhenti dan menatap dingin kearah mereka.

"Kecilkan suara kalian jika ingin membicarakan aku"

"Maafkan kami, Tuan Muda" sahut Kun dan Jun berbarengan.

Saat Jaehyun ingin kembali memarahi Kun dan Jun, Taeyong terbangun dari tidurnya. Dia terkesima melihat wajah tampan yang terpampang jelas di depan matanya.

"Ya Tuhan, apa ini di surga? Malaikatmu benar-benar sangat tampan" celetuk Taeyong tanpa sadar.

Jaehyun yang mendengar celetukan istrinya merasa begitu tersanjung. Dia mengulum senyum, membiarkan istrinya berfantasi dengan wajah tampannya.

"Eh, tapi ini seperti wajahnya Jae hyung" gumam Taeyong bingung.

Kun dan Jun segera mundur menjauh. Mereka cukup tau diri untuk tidak menganggu kebersamaan tuan mereka. Itung-itunf juga untuk menghindar dari amukan harimau yang selalu saja cemburu pada semua orang.

"Sayang, apa kau tidak bisa mengenali wajah suamimu sendiri, hm?" tanya Jaehyun gemas.

Mata Taeyong mengerjap. Dia menutup mulutnya kaget setelah sadar kalau sekarang dia tengah berada di dalam gendongan suaminya.

Istri Kecil Milik CEO  [ JAEYONG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang