Vote dan komen
Happy reading•
•
•
Tujuh hari berlalu begitu cepat di relung awan. Bagi Wangji, wuxian telah berubah terlalu banyak, perubahan dalam bentuk yang lebih baik. Disela kegiatannya, mengganggu Lan Wangji sepertinya menjadi bentuk kesenangan pribadi yang tidak boleh tertinggal sedikitpun, wuxian akan pergi berlatih di pagi hari dan akan mengganggu Wangji di sore hari.
Kenapa wuxian belum pulang? Dan malah berlama-lama di Yun Shen Buchecu? Wangji hanya mendapatkan kabar jika pemimpin sekte Wei dan Jiang masih ingin berbincang-bincang disini bersama para tetua Lan, sampai ada titik terang dari Wen.
Jiang wanyin juga hanya membuntuti Lan xichen setiap saat, dengan alasan ia ingin belajar menjadi seorang pemimpin. Pemuda pemarah dari yunmeng itu sepertinya membuat kakaknya sangat sibuk dan harus mengelus dada setiap hari. Untuk Wei wuxian, ia memiliki penanggung jawab khusus, Wangji sendiri yang akan menjaga pria lincah dan nakal itu agar sedikit mematuhi aturan. Walau Lan qiren sempat bersitegang tapi pengaruh Wei changse disini memang besar, tetua Lan tak bisa berkutik dan wuxian semakin besar kepala, memanfaatkan kekuasaan ayahnya sekali bukan?
"Lan Zhan, apa aku boleh tidur disini? Kamu punya dua kamar kan? Jika aku tidak disini, kamu tidak akan bisa mengawasi ku, bagiamana jika aku kabur?"
"Silahkan, kamu tidak akan bisa masuk lagi"
"Aiya~ Lan Zhan~ kamu seharusnya bersikap baik, jangan kejam dengan ku"
"Aku baik, aku membantumu " ujar Wangji dengan tatapan polos. Wuxian terlihat tersedak didepan sana namun Wangji mengabaikan nya. Sejenak kemudian melihat wuxian kembali fokus pada meditasinya, Wangji juga kembali memainkan alunan gucin miliknya.
"Jika aku tertidur, tolong bangunkan saja aku, jangan menggendongku Lan Zhan."
"Hm"
Wangji menutup matanya, berfokus pada setiap petikan senar, ingin membuat wuxian senyaman mungkin oleh alunannya. Ini adalah agenda baru mereka, setelah wuxian berlatih sepanjang hari, ia akan pergi ke jingshi untuk menenangkan diri, pengaruh inti keduanya sangat besar.
Wangji sedikitnya tahu bahwa wuxian tengah sibuk mengembangkan inti keduanya, itu memang bertentangan dengan jalan Ortodoksi milik sekte Lan, tapi bagi Lan Wangji, asal itu tidak membahayakan wuxian, ia akan mentolerir nya dan akan membantu sekuat yang ia bisa, jika terjadi sesuatu yang buruk.
Akhirnya kegiatan wuxian di gusu bertambah, ia selalu melakukan meditasi di kolam dingin milik Lan Wangji di pagi buta, bahkan sebelum jam bangun para anggota sekte Lan. Izin ia dapatkan dari ketua sekte muda mereka yaitu Lan xichen, dengan bantuan sang ayah, wuxian kembali mendesak meminta kolam dingin yang sering Lan wangji gunakan dan itu di kabulkan.
Wangji sudah mengembangkan satu kebiasaan baru semenjak wuxian disini yaitu memerah kala mendengar permintaan wuxian yang terdengar terlalu blak-blakan, siapa yang akan menyangkal? Memang begitulah wuxian. Dia dan mulutnya yang tidak bisa di kontrol dengan baik. Dalam seminggu perasaan Wangji pada tuan muda Wei itu semakin besar, namun ia tak ingin merusak hubungan mereka, menemani wuxian itu sudah cukup. Wuxian sedang berusaha keras berlatih pengembangan diri, Wangji tak ingin ketinggalan apapun hanya karena ego hatinya yang tak perlu.
Namun pada hari dimana pedang mereka kembali, wuxian yang terlalu bahagia, segera berubah menjadi manusia dingin nan menakutkan. Wangji melihat bagaimana pria itu dengan senang hati memeluk pedangnya dan langsung mengajak Wangji untuk mengadu pedang mereka. Namun, ketika ia mendengar para tetua sekte Lan malah memuji-muji adik sesumpah Lan xichen yang telah berjasa mengambil pedang mereka, wuxian terdiam. Dia tidak mengucapkan terimakasih atau melirik meng Yao sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincere Love: Youngest Lan - XianWang
Short StoryLan wangji tidak tahu cinta tapi ingin merasakan cinta. Lan wangji tidak banyak berbicara tapi senang mendengarkan seseorang berbicara dengannya. Lan wangji tidak boleh gagal, ia harus selalu menjadi yang pertama. Bagaimana jika seseorang datang, me...