ILYL - 08

1.4K 183 39
                                    

Happy reading
❇️Komen dan vote❇️





" Agar aku merasa bahwa rumor dan gosip yang ku dengar itu benar. Agar- agar aku bisa terus meyakinkan hati ku bahwa kau memang buruk.."

****

" Aiyaa Lan Zhan~ jangan pergi~ aku- aku sungguh minta maaf. Bukan itu maksud ku...Lan zhan~" wuxian merengek menyesali perkataan nya segera setelah Lan Wangji membuang muka darinya.

Lan wangji mendengar perkataan wuxian sedikit kecewa, ternyata wuxian sama dengan orang-orang sekitar yang menuduhnya macam-macam hanya lewat gosip yang beredar. Tapi, sekali lagi tidak ada yang salah, Wangji lah yang bersalah disini, wajahnya yang tabah, dan perkataan nya yang tajam, siapa yang tidak akan berburuk sangka padanya.

Mengambil dua kelinci yang kini berlarian, Lan wangji dengan tenang kembali ke tempat duduknya, mengacuhkan wuxian yang masih senantiasa mengekor di belakangnya merengek, memohon maaf. Walau terdengar sedikit main-main.

" Aiyaa~ Lan Zhan aku salah bicara lagi. Jangan dengar perkataan ku yang tadi. Anggap angin lalu, aku kesini benar benar minta maaf. Bahkan aku rela mengejar dua kelinci liar itu khusus untukmu sebagai permintaan maaf dan juga aku rela di tinggal Acheng dan shijie hanya untuk maaf dari mu. Ku mohon jangan merajuk yaa " ucap wuxian dengan mata memelas.

" Aku tidak, aku sudah memaafkan mu. Tidak usah merasa bersalah lagi "

Jawaban singkat Wangji sedikit menenangkan wuxian yang gaduh, tapi dia tetap saja mendekat kearah Wangji secepat kilat dan menangkap tangan putih tak tersentuh wangji, membuat si empunya tangan kaget.

" Lan Zhan, apa... apa kita bisa berteman? " tanya wuxian dengan cengiran bodohnya.

"......"

" Lan Zhan, apa kau tidak mau menjadi temanku, karena mulut bodoh ku tempo hari? Aku sudah minta maaf kan? " Memelas, wuxian sekali lagi memainkan wajah sedihnya yang memang menyedihkan sekarang.

Wangji ragu, wuxian tampak seperti sedang main-main dengannya tapi tatapan sedih itu membuat Wang ji tertekan. Ia tak enak untuk menolak tapi takut untuk mengiyakan. Terlebih, wuxian adalah orang yang membuat ia penasaran sedari awal. Jadi, sayang untuk menolak kebaikan seseorang bukan? Wangji juga ingin berteman.

" Baiklah. "

" Yeasss...kau memang baik. Terimakasih Lan Zhan. " Ujar wuxian gembira, sangking gembiranya ia langsung menubruk tubuh kecil Wangji dan memeluknya erat.

" Ssstthh " desis Wangji lemah kala tangan wuxian tak sengaja menepuk kuat bekas luka cambuknya. Wangji tak tahu harus bereaksi apa untuk situasi ini, ia hanya mematung dan menahan sakit.

Wuxian terlalu bersemangat hingga tak mendengar desisan perih Wangji. Wuxian segera melepas pelukannya hanya karena merasa Wangji menegang oleh sentuhan nya itu.

" Haha maaf lagi....hmm...ya aku...aku terlalu senang...." Ujar wuxian tersenyum malu.

Wangji mengangguk dan mengatur wajahnya kembali pada setelan tabahnya.

" Lan Zhan, datang lah ke Yilling. Aku akan membawa mu berkeliling dan menginap di sekte ku. Kita adalah teman sekarang, jadi tidak ada alasan untuk mu menolak ku bukan? Anggap saja ini sebagai jamuan terimakasih ku, bagaimana? Apa kau akan datang? "

" Akan ku pikirkan"

Wuxian mengangguk. Ia tidak ingin mengakhiri pembicaraan tapi jawaban Wangji selalu singkat membuatnya selalu mati kutu. Lagipula pembicaraan ini harus selesai atau Jiang Cheng akan mengamuk mendatangi nya disini. Wuxian yakin sepupunya itu pasti masih menunggu nya dengan emosi.

Sincere Love: Youngest Lan - XianWangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang