Appa dan Eoma Park

204 33 13
                                    

Sepulang dari Pulau Jeju, Appa dan Eoma Park memutuskan untuk singgah di kantor sebentar. Mereka ingin berbagi kabar bahagia pada Yoongi, bahwa akan ada sejumlah investor yg berniat menginvestasikan sejumlah uang ke Park Corporation.

Tuan dan Nyonya Park langsung menuju ruangan Yoongi. Tapi alangkah terkejutnya mereka mendapati ruangan Yoongi yg kosong melompong. Tak nampak keberadaan Yoongi situ. Bahkan mejanya terbilang sangat bersih.

Tuan Park segera memanggil Namjoon. Dengan cepat Namjoon menghampiri Tuan dan Nyonya Park di ruangan Yoongi.

"Selamat pagi Tuan dan Nyonya Park." Namjoon membungkuk hormat pada keduanya.

"Namjoon, silahkan duduk," ujar Tuan Park, "ada yg mau saya tanyakan kepadamu."

Namjoon segera mendudukkan diri di sofa di ruangan Yoongi berhadapan dengan Tuan dan Nyonya Park.

"Yoongi kemana Namjoon?" tanya Nyonya Park cepat begitu Namjoon sudah duduk.

Namjoon hanya tertunduk. tangannya mengulurkan sepucuk surat yg dari tadi sudah dia pegang.

"Ini surat apa?" Tanya Tuan Park heran.

"Surat pengunduran diri dari Yonggi, Tuan, Nyonya." sahut Namjoon pelan.

"Apa?" Tuan dan Nyonya Park berseru bersamaan.

"Maksudnya apa Namjoon?" Tanya Nyonya Park tercekat.

"Mohon maaf sebelumnya, Tuan, Nyonya Park," ucap Namjoon, "saya juga sebenarnya tidak tau apa yg sedang terjadi pada Yoongi Hyung. Dia tidak banyak berkata. Ketika saya bertanya apa ada hubungannya dengan pekerjaan? Yoongi Hyung menjawab tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Ini murni masalah pribadi Yoongi Hyung."

"Apa Yoongi tidak menceritakan apa yg sudah terjadi Namjoon?" kali ini Tuan Park yg bertanya.

Namjoon sontak menggeleng, "Mohon maaf Tuan, Yoongi Hyung tidak ada menceritakan apapun. Dia hanya menitipkan surat ini untuk Tuan dan Nyonya."

"Ka-kapan dia menitipkan surat itu?" Nyonya Park masih sangat terkejut dengan apa yg dialaminya sekarang.

"Kemarin sore Nyonya," jawab Namjoon, "sebelum Yoongi Hyung pulang ke rumah."

"Baiklah, kamu boleh pergi sekarang Namjoon," ucap Tuan Park, "nanti kita akan ngobrol lagi."

"Baik Tuan." Namjoon segera bangkit dari duduknya dan membungkuk hormat sebelum pergi meninggalkan ruangan Yoongi.

Sesungguhnya Namjoon tau apa yg sudah terjadi pada Yoongi. Hanya saja Yoongi meminta Namjoon untuk tidak memberitahukannya kepada Tuan dan Nyonya Park, karena Yoongi sendiri yg akan menjelaskannya di suratnya.

Dengan perlahan Tuan Park membuka surat dari Yoongi.

Yang Terhormat, Tuan dan Nyonya Park,

Sebelumnya Yoongi memohon maaf atas kelancangan Yoongi membuat keputusan seperti ini. Pergi mendadak di saat Tuan dan Nyonya sedang tidak ada di Seoul. Yoongi mohon maaf yg sebesar-besarnya atas sikap Yoongi ini.

Tuan dan Nyonya Park, atas nama almarhum Appa Min, atas nama Eoma Min dan atas nama diri Yoongi sendiri, izinkan Yoongi mengucapkan banyak terima kasih yg sebesar-besarnya atas apa yg sudah Tuan dan Nyonya lakukan bagi kehidupan Yoongi dan Eoma Min. Tanpa kebaikan hati Tuan dan Nyonya Park, mungkin Yoongi tidak akan bisa menjadi seperti sekarang ini.

Yoongi memutuskan untuk mengundurkan diri bukan karena beban pekerjaan yg Tuan Park amanatkan kepada Yoongi, sama sekali bukan. Ini murni menyangkut kepentingan pribadi Yoongi sendiri. Tentu saja tidak mudah bagi Yoongi untuk membuat keputusan seperti ini yg mungkin akan menyakiti Tuan dan Nyonya Park. Tapi Yoongi sungguh harus membuat keputusan ini demi kebaikan kita semua.

Maafkan Yoongi yg gagal menjaga Jimin. Yoongi yg salah dan yg tau diri sudah masuk dalam kehidupan keluarga Park. Yoongi tidak tau bahwa kehadiran Yoongi ternyata membawa luka tersendiri bagi Jimin. Sungguh tidak ada niat sedikitpun, bahkan terbesit pun tidak, untuk menyakiti Jimin. Yoongi menyayangi Jimin, bahkan sangat menyayangi Jimin lebih dari diri Yoongi sendiri dan memang Yoongi yg berjanji pada diri Yoongi sendiri untuk selalu menjaga Jimin. Tapi nampaknya Yoongi gagal menunaikan janji Yoongi sendiri.

Tolong Tuan dan Nyonya jangan memarahi Jimin. Ini semua salah Yoongi. Yoongi yg salah, membuat Jimin berpikir kehadiran Yoongi seakan mau menguasai Tuan dan Nyonya Park atas Jimin. Yoongi tidak sejahat itu untuk mau mengambil alih seluruh perhatian Tuan dan Nyonya Park atas diri Jimin. Tidak mungkin Yoongi setega itu, apalagi terhadap Jimin.

Yoongi sekarang sudah berada di tempat yg aman bersama Eoma Min. Tuan dan Nyonya Park tidak perlu khawatir. Kami baik-baik saja dan akan baik-baik saja.

Dan Yoongi juga hanya membawa barang-barang kami dahulu saja ketika Appa Min masih hidup. Semua barang pemberian Tuan dan Nyonya, Yoongi tinggalkan di kantor dan juga dirumah.

Sekali lagi Yoongi mengucapkan banyak terima kasih kepada Tuan dan Nyonya Park. Selamanya Yoongi dan Eoma tidak akan pernah melupakan kebaikan yg Tuan dan Nyonya Park berikan pada kami. Yoongi juga tau sampai kapanpun Yoongi pasti tidak akan pernah bisa membalas semua kebaikan itu. Untuk itu Yoongi hanya berharap semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melindungi dan memberkahi keluarga Park selamanya.

Salam hormat dari Yoongi dan Eoma,
Min Yoongi.

Nyonya Park terisak pelan. Hatinya sungguh sedih sekarang. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yg sudah Jimin perbuat pada Yoongi sampai Yoongi  mengambil keputusan seperti ini. Begitu juga Tuan Park yg nampak terdiam setelah membaca surat dari Yoongi.

"Apa yg harus kita lakukan, Oppa?" tanya Eoma Park yg terus menangis.

"Kita pulang kerumah sekarang, Yeobo," ujar Appa Park cepat, "aku harus tau apa yg sudah terjadi pada Yoongi dan Jimin."

Eoma Park mengangguk. Kemudian mereka berdua segera bergegas meninggalkan kantor untuk kembali kerumah.

When Love and Hate Collide (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang