Seminggu sebelum keberangkatan Yoongi ke Jepang, pesta pernikahan Yoongi dan Jimin pun digelar. Eoma Min tentu saja turut hadir disana menyaksikan pernikahan putranya. Seluruh sahabat Yoongi dan Jimin pun hadir, beserta seluruh karyawan dari Park Corporation. Semua orang yg hadir menjadi saksi atas janji suci antara Yoongi dan Jimin.
Hari keberangkatan mereka ke Jepang pun tiba. Appa dan Eoma Park beserta Eoma Min, juga Jin dan Namjoon, serta Taehyung dan Jungkook ikut mengantar kepergian mereka di bandara. Tak ada isak tangis, yg ada hanya kebahagiaan yg meliputi mereka semua. Bulan depan, atas permintaan Appa Park, semua akan ke Jepang untuk berkunjung ke rumah Yoongi dan Jimin di sana.
Tentu saja seminggu pertama setelah mereka tiba di Jepang, mereka akan berbulan madu dulu sebagai pasangan pengantin baru, sebelum Yoongi resmi berkantor di Park Corporation yg berada di Jepang.
Semua begitu indah bagi Yoongi dan Jimin. Berdua mereka bergandengan tangan memulai hidup baru mereka. Jimin yg selalu menjadi penyemangat Yoongi, dan Yoongi yg selalu menjadi penjaga hati Jimin. Mereka bagaikan yin and yan, yg tak bisa terpisahkan. Dimana ada Yoongi, disitu pasti ada Jimin, begitupula sebaliknya.
Dan tentu saja Park Corporation dibawah pimpinan Yoongi melesat cepat menyamai kesuksesan Park Corporation di Seoul.
Setahun kemudian, Yoongi baru saja pulang dari kantor. Sama seperti hari-hari sebelumnya, Yoongi selalu tak sabar untuk segera sampai dirumah. Dia begitu rindu akan Jimin. Dengan bergegas, Yoongi segera membuka pintu rumah dan masuk kedalam. Tak nampak kehadiran Jimin yg biasa menyambut Yongi tatkala Yoongi pulang dari kantor.
Disusuri setiap sudut rumah, tapi Yoongi tak menemukan Jimin. Dahinya berkerut.
"Sepertinya hari ini Jimin tidak ada memberitahukanku kalau akan pergi." gumam Yoongi.
Baru saja Yoongi hendak menghubungi Jimin, nampak suara pintu rumah yg terbuka. menampilkan sosok Jimin yg sedang menggandeng seorang anak laki-laki. Wajah Jimin tersenyum sumringah menatap Yoongi.
"Sayang, siapa ini?" Yoongi menghampiri anak kecil tersebut. Dia berjongkok dan menatapnya. sementara anak kecil itu mengerjap-ngerjapkan matanya menatap Yoongi.
"Dadda," anak kecil itu menarik-narik ujung baju Jimin dengan tangan mungilnya, "ini siapa?"
Jimin ikut berjongkok dan tersenyum pada anak kecil itu, "Yoonji, sayang, kenalkan ini Appa Yoonji, Appa Yoongi."
Mata Yoongi terbelalak menatap Jimin, "Sayang?"
Jimin tersenyum menatap Yoongi, "Hyung, ini anak yg kuceritakan tempo hari dulu, ingat?"
Dahi Yoongi kembali berkernyit. Dia ingat beberapa waktu lalu, Jimin meminta izinnya untuk mengadopsi seorang anak. Dan Jimin menceritakan tentang seorang anak laki-laki yg dia temui sewaktu sedang berkunjung ke sebuah panti asuhan. Pada pandangan pertamanya, Jimin langsung menyukai bocah kecil itu. Yoonji ditinggalkan ibunya sesaat setelah dilahirkan. Ibu Yoonji meninggal setelah melahirkan Yoonji akibat pendarahan. Sementara ayah Yoonji sudah lebih dulu berpulang akibat kecelakaan di tempat kerjanya di sebuah daerah proyek pertambangan. Jadilah Yoonji sebatang kara dan dititipkan di sebuah panti asuhan. Kebetulan panti asuhan itu setiap bulan selalu menerima bantuan dari Yoongi dan Jimin. Segera setelah bertemu Yoonji yg kala itu sudah berumur 2 tahun, Jimin langsung jatuh hati dan berniat mengadopsinya.
Jimin mengikuti semua prosedur adopsi, termasuk membangun bonding diantara mereka sampai Yoonji merasa nyaman pada Jimin dan mulai memanggil Jimin 'Dadda'. Yoongi memang tidak pernah ikut bersama Jimin tatkala berkunjung ke panti asuhan, karena Yoongi mempercayakan semuanya pada Jimin. Dia percaya Jimin pasti bisa menentukan sendiri apa yg baik bagi mereka.
"Oh halo anak ganteng Appa." Tangan Yoongi terulur mengusap kepala Yoonji dengan lembut. Yoonji merasa sangat nyaman dengan sentuhan tangan Yoongi di kepalanya, membuat Yoonji tersenyum menatap Yoongi, "salam kenal Appa Yoongi, aku Yoonji."
Yoongi reflek memeluk Yoonji, "pintar sekali anak Appa, hhmm."
Yoongi kemudian menggendong Yoonji dan mencium kening Jimin, "Thanks my love."
Jimin tersenyum dan memeluk Yoongi, "Aku merasa hidupku sekarang begitu sempurna, sayang."
Kehadiran Yoonji menambah warna baru dalam hidup Yoongi dan juga Jimin. Mereka tersenyum bahagia melihat Yoonji yg tertidur pulas dalam gendongan Yoongi.
"Saranghaeyo Min Jimin." Yoongi mencium lembut bibir Jimin.
"Nado saranghaeyo, Yeobo." Jimin pun membalas ciuman Yoongi dengan penuh cinta.
___________THE END_____________
Yeaaayyyy........ selesai juga FF ku kali ini,
semoga kalian menyukainya ya yeorobun,
maafkan kalau banyak typo disana sini,
terima kasih atas kesediaan kalian membaca ceritaku,
memberikan bintang dan komentar,
dan semoga kalian ga pernah bosen akan cerita yoonmin dariku nee.
Saranghaeyo ARMY
💜Min Yoora💜
KAMU SEDANG MEMBACA
When Love and Hate Collide (Yoonmin)
FanficJimin begitu membenci Yoongi, anak dari seorang pembantu di rumahnya. Tidak ada yg lebih menjijikkan ketika harus bertemu dan berinteraksi dengan Yoongi. Tapi keadaan berbalik 180 derajat ketika Yoongi menolong Jimin yg terkilir kakinya akibat terj...