Seminggu setelahnya, Eoma Park dan Jimin dalam perjalanan menuju Park Corporation. Hari ini Appa Park akan mengumumkan pembukaan Park Corporation di Jepang dan juga akan me-release siapa yg akan memegang Park Corporation di Jepang.
Appa Park dan Yoongi tentu saja sudah berada di kantor sejak pagi. Kebetulan acaranya akan dimulai ketika jam makan siang sekaligus mengadakan jamuan makan siang untuk seluruh karyawan yg ada disana.
Menurut desas-desus yg beredar, Yoongi yg akan dipercaya Tuan Park untuk memegang Park Corporation di Jepang. Jimin sudah sangat cemas mendengar rumor ini. Karena dia tidak ingin dipisahkan dari Yoongi. Bahkan Jimin sudah mengancam Appanya kalau memang Yoongi mau dipindahkan ke Jepang, Jimin akan ikut Yoongi. Appa Park hanya tertawa mendengar ancaman Jimin, membuat Jimin semakin khawatir bahwa rumor itu benar.
"Tenang aja Jim," ujar Eoma Park mengelus pundak Jimin, "Eoma percaya Appa pasti sudah emikirkan baik-baik siapa yg pantas memegang perusahaan Appa di Jepang."
"Tapi Eoma," sergah Jimin, "bagaimana kalau Yoongi Hyung yg ditunjuk Appa?"
"Ya, bagus dong," sahut Eoma Park tertawa, "berarti Appa menganggap Yoongi pantas mengemban tugas itu."
"Tapi Eomaaaaa......" Jimin cemberut. Sedangkan Eoma Park hanya tertawa saja melihat raut muka Jimin.
Tak berapa lama mereka pun sampai di kantor. Jimin segera bergegas ke ruangan Yoongi. Nampak Yoongi sedang sibuk dengan laptopnya hingga tak menyadari kedatangan Jimin.
"Hyung........" rengek Jimin yg langsung duduk dipangkuan Yoongi.
Yoongi yg terkejut langsung tersenyum dan memeluk Jimin, "Baby, kenapa, hhmm."
"Nanti kalau Appa menunjuk Hyung untuk memegang perusahaan Appa di Jepang, Hyung harus tolak ya," kata Jimin merajuk, "ya Hyung, ya ya ya....."
Yoongi terkekeh melihat tingkah Jimin.
"Belum juga diumumkan sayang." Yoongi menoel ujung hidung Jimin dengan gemas.
"Hyuuungggg....." Jimin mem-pout-kan bibirnya.
"Aigoooooo," seru Yoongi, "my baby lutunaaaaaa......"
Jimin malah memukul dada Yoongi.
Yoongi langsung memeluk Jimin, "iya sayang, iya, nanti Hyung yg ngomong sama Appa ya."
"Janji?" Mata Jimin berbinar menatap Yoongi.
Yoongi hanya mengangguk.
"Kajja kita ke ruangan pertemuan, sayang," ajak Yoongi mengecup pipi Jimin, "semua pasti sudah disana sekarang."
Jimin mengangguk dan mengandeng tangan Yoongi. Mereka berdua pun segera menuju ke sana. Ternyata semua karyawan sudah berkumpul disana, termasuk Namjoon yg nampang berbincang dengan Appa dan Eoma Park.
"Ini anak, Eoma cariin dari tadi loh." ujar Eoma Park ketika Yoongi dan Jimin mendekat.
"Kayak ga tau aja kelakuan Jimin kalau ke kantor, Yeobo." sahut Appa Park tertawa.
"Bucin Jimin sungguh membagongkan ya Eoma, Appa." sahut Namjoon yg ikut tertawa.
"Biarin.... weeeeee......." Jimin memeletkan lidahnya ke Namjoon.
"Baby, ga boleh gitu, hhmm." Yoongi menggamit tangan Jimin lembut.
Jimin segera berhenti begitu Yoongi berkata, "Mianhe Namjoon Hyung."
"Cuma pawangnya yg bisa ngejinakin, ya kan Appa, Eoma?" Namjoon tersenyum.
Appa dan Eoma Park pun hanya mengangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Love and Hate Collide (Yoonmin)
FanfictionJimin begitu membenci Yoongi, anak dari seorang pembantu di rumahnya. Tidak ada yg lebih menjijikkan ketika harus bertemu dan berinteraksi dengan Yoongi. Tapi keadaan berbalik 180 derajat ketika Yoongi menolong Jimin yg terkilir kakinya akibat terj...