32. CAPER

10 0 0
                                    

Assalamualaikum semuanya, cerita Shaquille kembali update.

Kalau gitu, langsung aja baca bab 32 ini ya.

Semoga suka.

Selamat membaca ^^

***

Pertandingan futsal dimenangkan oleh kelas XII Ips 2. Dimana semua teman-teman sekelas Lanita langsung bersorak gembira atas kemenangan tim futsal kelas mereka, terutama para gadis. Salah satu alasannya, karena pemainnya famous SMA Angkasa. Jadi, mereka rela teriak-teriak dan panas-panasan demi menyemangati para cogannya sekolah. 

Patut Lanita akui kalau dia pun terpesona pada salah satu anggota tim futsal kelasnya. Siapa lagi kalau bukan Deva. Selama memperhatikan Deva bermain futsal, jantungnya terus menggila. Seolah-olah lelaki itu benar-benar membuatnya enggan berpaling. 

Ternyata selain pandai dalam akademis, Deva juga pandai olahraga, ataukah masih ada banyak lagi kelebihan Deva yang tidak diketahui olehnya?

Yang jelas Deva terlihat sempurna.

Yah, di matanya Deva sangatlah menakjubkan.

"Kapan lomba poster dimulai?" 

Lanita tersentak kaget kala mendengar suara seseorang yang sejak tadi berada dipikirannya. Dia sempat gelagapan karena gugup. Apalagi saat dia menoleh ke arah kanannya, Deva sudah duduk di sebelahnya. Lelaki itu juga menatapnya seolah menunggu jawaban. Namun, sialnya Lanita justru salah fokus dengan penampilan Deva yang wajah dan rambutnya dibanjiri keringat. 

Ini gila! 

Deva terlihat lebih tampan dari biasanya. 

"Ta?" 

"Eh iya, sebentar lagi," jawab Lanita cepat sembari mengalihkan perhatiannya pada jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, mencoba menutupi kegugupannya. Sementara Deva hanya mengangguk singkat. 

"Ta! Deva kasih minum nih. Dia pasti haus!"

Lanita menatap lama botol minum yang baru saja diberikan Kenan padanya. 

"Cepetan kasih, sebelum ke duluan sama si Chika tuh," timpal Khia sembari menunjuk Chika yang berjalan mendekat ke arah kumpulan geng kelas XII Ips 2. Yah, Chika adalah salah satu Queen di SMA Angkasa sekaligus gadis yang menyukai Deva sejak hari pertama lelaki itu pindah ke sekolah ini. 

Lanita hanya melirik sekilas Chika. Kemudian dia hendak menyerahkan botol minum di tangannya pada Deva. Namun, Chika sudah lebih dulu sampai. Gadis itu juga menyerahkan sebotol air pada Deva sembari senyum-senyum tidak jelas. Sontak Lanita yang melihat itu pun memutar bola matanya malas.

Caper sekali!

"Nih air minum buat lo. Pasti haus, 'kan habis futsal tadi?" Chika masih mempertahankan senyumnya. 

Deva mengangkat kepalanya sebentar, kemudian dia menjawab, "Teman sekelas gue sudah nyiapin air minum," kata Deva kemudian mengambil botol air di tangan Lanita dan meneguknya. 

Seketika wajah Chika mengeruh. Dia kesal, pemberiannya ditolak mentah-mentah oleh Deva. Sementara teman-teman Lanita justru tertawa melihat bagaimana ekspresi sebal Chika.

"Caper mulu sih lo nyai!" Kenan tak bisa menahan tawanya ketika melihat queen caper SMA Angkasa memberengut kesal. Bahkan lelaki itu sampai menabok-nabok bahu Juan yang duduk di sebelahnya.

"Sakit sat!" Juan menatap tajam Kenan sembari menyingkirkan tangan Kenan yang terus-menerus memukuli bahunya.

"Eh lomba poster sama e-sport mau dimulai tuh!" Khia menunjuk dua ruangan yang memang akan digunakan untuk dua lomba tersebut mulai di masuki peserta lomba.

SHAQUILLE { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang