37. I like you

3 0 0
                                    

"Bisakah kali ini aku melawan takdir dan memaksamu tetap di sisiku?"

_Deva Shaquille_

_________🌺_________


Assalamualaikum selamat malam semuanya, cerita Shaquille kembali update.

Sebelumnya aku mau minta maaf kalau cerita ini lama banget updatenya🙏

Tapi inshaallah aku tetap usahakan rajin update.

Kalau gitu, kayanya langsung aja baca bab 37 ini, semoga suka.

Selamat membaca ^^

***

Sebenarnya Elena sudah gatal ingin bertanya hal ini pada Deva sejak class meeting. Namun, waktunya selalu tidak pas. Mereka selalu disibukkan dengan acara lomba hingga terkadang Elena lupa untuk bertanya.

"Kalau iya?" Deva menjawab tanpa mengalihkan perhatiannya dari Lanita yang masih asik bercanda ria dengan Kenan. Bahkan gadis itu sampai tertawa terbahak-bahak, karena tingkah lucu Kenan.

Elena manggut-manggut paham.

"Begitu rupanya."

Setelah mengatakan itu, Elena pun beranjak dari posisinya.

"Gue duluan," pamitnya kemudian berlalu begitu saja.

"Elena tunggu!" pekik Lanita yang langsung terburu-buru menyambar tasnya saat menyadari kalau Elena terlihat berjalan keluar warung tenda. Namun, saat dia hendak pergi, sebelah tangannya ditahan oleh Deva hingga membuat Lanita mau tak mau menoleh.

"Lepas! Nanti gue ditinggal sama Elena!"

"Biarin aja!"

"Loh kok gitu Dev? Nanti kalau Elena duluan, gue balik sama siapa?"

"Sama gue."

"Wow sat set ya guys." Kenan nampak sedikit terkejut dengan aksi gerakan cepat Deva. Dia bahkan sampai memberikan senyum menggodanya pada dua temannya itu.

Sementara Deva tak menyahuti godaan Kenan, dia langsung menyambar tasnya, lalu mengajak Lanita untuk pulang bersamanya. Namun, sebelum pergi, dia menyerahkan selembar uang seratus ribu pada Kenan.

"Gue duluan."

Sementara Kenan yang melihat kepergian Lanita dan Deva hanya mampu tersenyum-senyum sendiri. Lantas dia memperhatikan uang pemberian Deva. Seketika senyumnya semakin lebar.

"Mang bungkus tiga ya!"

***

Situasi diantara Lanita dan Deva benar-benar hening. Tidak ada obrolan sedikit pun bahkan sejak dari warung tenda tadi. Deva sibuk mengendarai motor, sementara Lanita sedang sibuk menahan rasa deg-degannya yang terus menggila sejak tadi.

Aneh sekali, kenapa akhir-akhir ini Lanita sering merasa berdebar, jika berada di dekat Deva.

Seharusnya, tadi Lanita menolak pulang bersama dengan Deva, jika akhirnya akan seperti ini.

"Ta?"

"Iya!" sahut Lanita yang tersentak kaget mendengar panggilan Deva yang tiba-tiba.

"Sudah sampai."

Sontak Lanita pun menoleh ke kanan dan kiri. Ah benar, sudah sampai di depan rumahnya. Lantas dia pun segera turun dari motor Deva sembari membuka helmnya.

"Terima kasih Deva." Lanita hendak beranjak pergi, namun salah satu tangannya ditahan oleh Deva membuat Lanita mau tak mau mengurungkan niatnya.

"Ada apa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHAQUILLE { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang