Maaf jika membosankan.
Hampir setengah hari mereka menikmati perjalanan bersama pasangan masing-masing. Mulai dari mengisi energi menghabiskan energi sampai mengisi energi telah mereka lakukan.
Dibawah naungan cahaya senja mereka berada di tempat makan di pinggiran hutan pinus yang berjajar. Tidak hanya mengisi dengan makanan mereka juga memberi candaan untuk membuat energi baru dalam tubuh mereka. Bercanda tawa bersama menjahili satu sama lain dan juga joks yang garing mereka lontarkan.
" Kalian tahu gak?, sebenarnya ikan itu juga bisa hidup di darat!." Ucap Daniel sambil memakan ikan bakar yang di pesan.
" Emang bisa kak!?." Tanya Risa dengan tatapan polosnya.
" Iya, karena dia in(g)san." Ucapnya sambil memegang kepala ikan bakar. Semuanya dibuat tertawa oleh joks yang dilontarkan Daniel.
" Makanan apa yang gak mau dirasain semua orang." Sahut Lutfi.
" Ya, yang gak sesuai lah." Jawab Khala.
" Kari." Ucap Lutfi membuat semua orang kebingungan dengan tebak-tebakan yang ia lontarkan. " Kere any*!." Jelasnya lagi dan hanya ditanggapi tawa sumbang dari teman-temannya.
" Ish, ngomongnya kak." Ucap Risa sambil mencubit pelan lengan Lutfi.
" Lain kali joks nya gak usah jauh-jauh, kaya aku aja." Ucap Khala membuat semuanya kebingungan. " Iya kayak hubungan ku, LDR beda alam." Ucapnya santai dan menghabiskan minumannya.
Semua yang mendengar mengalihkan pandangan dan pemikiran akibat joks yang tidak terduga dari Khala.
" Perasaan lampu nyala ya, tapi kok gelap." Ucap Lutfi sambil memandangi lampu diatas kepalanya.
Icha yang merasa tidak enak dengan ucapan Khala, memberi sikutan pada gadis itu dan menyuruh gadis itu berhati-hati dengan perkataannya.
" Kak pulang yuk, udah malam nanti ayah marah lagi kalau pulang telat." Ucap Risa.
" Biarin, sekali-kali olahraga malam bareng ayah." Sahut Eza membuat Lutfi panik.
" Bapak mu lebih keras lagi dari pada bapak ku, bisa retak tulang ku kalau olahraga sama bapak mu." Celetukan Lutfi mengakibatkan gelak tawa di antara mereka semua.
Setelahnya mereka pun bergegas pulang, namun berbeda dengan hubungan tanpa status ini. Mereka masih ingin menikmati waktu sebelum habis.
Pelukan hangat, rasa sayang penuh cinta mengalir dalam tubuh masing-masing, memberi dan menerima hal yang hanya bisa mereka rasakan.
Kisah penuh kasih, cerita penuh cinta ingin mereka abadikan dalam malam yang akan mengingatkan semua kebahagiaan yang mereka rasakan. Senyuman tak luntur dari keduanya, rasa syukur terus menyertai dalamnya makna senyum.
Meskipun kisah ini akan berakhir tapi cinta mereka tidak ada kata akhir. Meskipun hubungan yang penuh ambigu, pro dan kontra, norma dan juga peraturan, mereka yakin jika Tuhan telah menulis naskah kisah dalam hidup mereka, semuanya akan nyata dalam proses yang rumit.
Benar jika cinta mengubah semuanya, larangan menjadi perintah dan ancaman adalah perjalanan menuju kebahagiaan yang diinginkan. Cinta membutakan dan menulikan, tapi memang itulah cinta. Cinta adalah cinta, dan kisah milik mereka.
Icha mempererat pelukannya, sekuat itu juga hatinya menyalurkan rasa pada hati yang ia yakini hanya untuknya.
Khala menggenggam tangan gadisnya memberi kecupan untuk balasan apa yang ia rasakan dihatinya. Kehangatan itu sangat terasa dalam hatinya, kehangatan baru sentuhan baru dan kisah baru dalam hidupnya.
" Aku pernah berharap tidak adanya lagi cinta setelah semuanya hilang. Tapi Tuhan menunjukkan bahwa, bukan cinta yang membuat kisah itu hancur, tapi cara kita menanggapi kehadiran cinta itu.
" Aku menghilangkan keinginan kebahagiaan di hidupku karna kecewa, tapi Tuhan membuatku tahu bahwa kecewa adalah hal yang menyadarkan kita bahwa adanya kebahagiaan yang lebih dari apa yang pernah kita rasakan.
" Patah dan kering, itu yang selalu aku lihat dalam hidup yang aku jalani. Tapi aku tidak melihat bahwa Tuhan akan menumbuhkan kembali ranting itu jika ia mau menerima proses penuh luka yang ia rasa." Ucap Khala dan kembali mencium tangan Icha.
" Terima kasih tak cukup untuk balasan yang aku terima setelah apa yang terjadi. Meskipun aku tidak tahu waktu akan mengakhiri kisah ini, tapi aku ingin pemilik tangan ini yang akan selalu menemani perjalanan ku."
Semua ucapan Khala membuat butiran cairan bening berjatuhan di pipinya. Entahlah apa yang ia rasakan, ia tak bisa berbuat apa-apa. Kebahagiaan, rasa haru mencekik lehernya seakan tidak ada kata-kata yang pantas untuk membalas semua yang ia dengar.
Rasa itu, cinta itu, ketulusan itu, membuatnya terlena. Tak pernah ia merasakan kisah cinta seindah ini. Ingin kisah ini abadi selamanya meskipun ia tidak pernah tahu skenario apa yang sudah dipersiapkan untuknya dalam kisah ini, tapi ia hanya ingin gadis ini. Gadis penghuni hatinya, gadis yang selalu memberi cinta untuknya.
Gadisnya, Khaulah Az-Zahra.
😸💛👽 °^° ________...........
" Aku mau waktu malam ini dan juga besok, hanya kita yang menikmatinya." Ucap gadis berambut hitam yang asik mengelus rambut dan memandangi wajah gadis yang telah pasrah dibawahnya.
Gadis bermata coklat itu hanya tersenyum, mengangkat kepalanya dan memberi pujangga hatinya kecupan pada bibir ranum itu. " Kita nikmati semua waktu ini sampai kisah itu selesai." Ucapnya mengecup kembali dengan sedikit hisapan pada daging kenyal itu.
Gadis berambut hitam itu mendorong bahu gadisnya agar kembali berbaring dibawahnya. " Kisah ini tidak pernah selesai atupun habis. Kisah ini akan terus terulang dengan kerinduan didalamnya." Ucapnya dan membalas ciuman gadisnya dengan lembut.
Kebahagiaan itu akan datang, beserta kisah yang akan abadi.
Abadi selalu, 21.........
Trima dan kasih.
👇✨👇

KAMU SEDANG MEMBACA
K H A U L A H
Fiksi Remajabukan akhir yang semua orang mau, tapi jika sudah lelah apa yang akan dilakukan?