15

661 89 4
                                    

Maaf jika membosankan.











Kini sore telah menuju malam, terlihat langit yang cerah dengan taburan bintang yang begitu indah. Terlihat juga seorang gadis didalam kamar yang tengah merapikan pakaian dan juga rambutnya. Setelah memastikan penampilannya, ia mengambil jaket kulit yang biasa ia gunakan dan pergi dari kamar.

Ia berjalan mendekati gadis yang tengah mengobrol dengan teman-temannya. Ia sedikit terkejut melihat penampilan gadis itu. " Loh kak kok belum ganti baju?." Tanyanya yang membuat gadis yang ia ajak berbicara kebingungan.

" Lah, emang mau kemana?." Ujar gadis itu kembali bertanya.

" Emang kak Rach.....

Perkataannya terpotong ketika mendengar pintu yang terbuka dan memperlihatkan gadis cantik dengan pakaian rapinya. " Kak Rachel gak bilang?." Tanyanya membuat gadis cantik itu menepuk jidatnya.

" Maaf Khal aku lupa mau bilang." Ucapnya dengan cengiran.

Khala memutarkan bola matanya. " Ya udah deh, kak Rachel duluan aja sama Eza aku nunggu kak Icha dulu." Rachel menyetujuinya dan pergi menghampiri Eza yang sudah menunggunya di depan rumah.

" Emang kita mau kemana?." Tanya Icha.

" Udah kakak Gati baju aku tunggu di bawah." Ucapnya. Melihat Icha yang mau mengangkat bicara tapi ia sahut. " Gak usah banyak tanya, kalau kamu gak mau aku bakal sama yang lain." Ucapnya lalu pergi dari sana.

" Ish, tengil banget sih bocil." Gerutunya yang disahuti sahabatnya.

" Udah turuti aja dari pada nyesel nantinya." Sahut Celly.

Icha pun bangkit dari duduknya menuju kamar, ia mengganti pakaian santainya dengan atasan dalaman putih yang terbalut kardigan biru, celana jeans dan tas coklat kecil yang menyimpang di tubuhnya.

Setelah menambahkan sedikit polesan diwajahnya ia segera menghampiri Khala yang sudah menunggunya di atas motor.

Perjalanan telah mereka lalui menyusuri hutan dan perkampungan. Kini mereka telah berada ditengah kota kecil, banyak toko besar makanan pinggiran jalan, mulai makanan kecil sampai besar.

Kini mereka telah sampai di sebuah angkringan yang cukup luas dan cukup ramai. Mereka menyusuri tempat duduk yang sudah disediakan mencari keberadaan teman-teman mereka.

" Khal!." Teriak Lutfi membuat gadis yang ia panggil menoleh kearahnya.

Khala menghampiri teman-temannya terlihat ada tiga pemuda dan dua perempuan yang sudah menunggu mereka.

Icha duduk di sebelah Khala berhadapan dengan seorang gadis yang cantik. Mungkin itu pacar Daniel karna mereka bersebelahan.

Gadis yang terus diperhatikan Icha tersenyum membuat Icha salah tingkah. " Aku cahaya ( indah), pacarnya Daniel." Ucapnya dengan lembut sambil mengulurkan tangannya pada Icha. " Kamu pacarnya Khala?."

Belum sempat Icha memperkenalkan diri, Cahaya sudah memberi pertanyaan yang sedikit membuatnya kaget.

" Mana berani Khala macarin anak orang." Sahut Lutfi dari pojok sambil memakan pesanan yang sudah datang sebelum Khala.

Khala hanya bisa menatap sinis temannya yang sedang asik makan. " Mending makan dulu terus nanti ngobrolnya." Ucap Cahaya.

Mereka pun dengan khidmat menikmati makanan yang sudah dipesan, sampai ada celetukan yang membuat atensi mereka teralihkan.

" Kayu, kayu apa yang kering?." Tanya Daniel dalam sela-sela makannya.

" Kayu bakar lah." Jawab Lutfi disebelahnya, namun di jawab gelengan oleh Daniel.

K H A U L A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang