Maaf jika membosankan.
Kini semua makhluk kembali menjalankan rutinitas sehari-hari, mulai dari awal yang keras sampai hasil yang puas. Teriak mentari mengantar penuh semangat para pencari ilmu.
Setelah upacara penghilang penyakit pagi tadi kini para siswa telah memenuhi ruang yang telah ditentukan untuk mereka. Pengajaran berjalan dengan khidmat, pengajar yang mengajar, pelajar yang mendengarkan dan juga tidur.
Tidur di pagi hari begitu nikmat apa lagi perut yang sudah terisi, terasa diselimuti kenyamanan yang begitu nikmat. Entah permasalahan apa diwaktu malam yang membuatnya begitu nyaman tidur hanya berbantalkan kedua lengannya.
Pengajar yang melihatnya hanya bisa menggeleng jikapun ia menegur apa hukuman yang akan ia berikan. Anak yang mempunyai kelebihan dalam semua bidang akademik hanya saja berbeda dengan tingkah lakunya. Lebih baik ia tidur dikelas dari pada membuat permasalahan di luar sana.
Selang beberapa lama tiba-tiba ada seorang siswa yang berlari masuk kedalam kelas tanpa permisi dan keringat yang sudah membasahi tubuhnya. Ia menghampiri gadis yang masih tertidur dan mencoba membangunkannya. " Khal bangun khal!." Ujarnya menepuk-nepuk bahu Khala tanpa agar terbangun.
Khala yang merasa terusik mengangkat kepalanya menatap siswa yang membangunkannya dan berdecih kesal. Murid itu ketakutan mendapatkan tatapan maut dari Khala. " Maaf khal tapi anak-anak.....
Belum sempat menyelesaikan ucapnya terdengar jelas suara ledakan yang begitu kencang dari arah luar. Suara itu sontak membuat seisi kelas terkejut begitu pula dengan Khala. Ia berlari keluar kelas begitu juga dengan murid tadi dan mengarahkan Khala untuk kebelakang sekolah.
Khala semakin mengencangkan larinya ketika ia mendengarkan lagi suara ledakan. Ia terkejut melihat teman-temannya yang berkelahi dengan anggota geng motor. Melihat salah satu orang dari geng itu membuat emosi Khala meluncak ia pun ikut bergabung dengan teman-temannya. Seragam training yang selalu ia pakai memudahkannya untuk melawan dan menangkis semua serangan.
Selang beberapa waktu terdengar suara mobil polisi yang datang dan beberapa tembakan gas air mata yang diluncurkan membuat para geng motor itu kabur menyelamatkan diri namun ada juga yang tertangkap.
Sedangkan para murid yang ikut tawuran tetap berdiri ditempat mengikuti apa yang dilakukan pimpinan mereka. Tenaga yang terkuras membuat beberapa murid terduduk lemas di jalanan tempat mereka melakukan olahraga paginya. Hembusan nafas yang tak beraturan dan wajah yang penuh luka tak menghalangi senyuman di bibir mereka masing-masing.
Suara tawa terdengar dari arah belakang membuat yang lainya ikut tertawa begitu pula sang pemimpin yang tersenyum dengan perjuangan mereka. Tak memikirkan konsekuensi yang akan mereka hadapi setelah ini yang terpenting mereka berhasil melakukan perlawanan.
" HAHH." Teriak Lutfi membuat semua orang tertawa.
______________________
Setelah selesai melakukan serangkaian kegiatannya mulai dari interogasi, pengarahan dan juga penuturan par murid yang ikut serta dalam tawuran di perbolehkan pulang dan mendapatkan skor selama satu hari.
Begitu juga dengan Khala, tapi kali ini ia tak pulang kerumahnya tapi rumah bundanya. Setelah mendapatkan kabar putrinya ikut dalam tawuran Bu Zahra menyuruh Khala untuk pulang kekediaman utama mereka.
Sesampainya di dalam rumah Khala telah di sambut dengan amarah dan rasa khawatir yang terpancar dari mata sang bunda. " Kali ini apa yang kau buat." Ucap sang bunda tapi ia acuh dan berjalan menuju kamarnya. " Khaulah kamu.....
" Kalau bunda nyuruh aku kesini cuma buat berantem mending aku gak kesini." Sahut Khala ia terlalu lelah untuk perdebatan yang tak berujung ini.
" Khaulah dengarkan bunda." Bentaknya. " Kamu itu perempuan seharusnya kamu tidak melakukan semua hal itu.....
" Hal apa?, berantem mabok ikut tawuran gitu." Sahut Khala dan membalas bentakan sang bunda." Kalau kebahagiaan ku ada disana, apa itu salah?. Percuma aku punya rumah, percuma aku punya keluarga, percuma aku punya bunda kalau itu semua yang membuat aku jauh dari semua yang pernah aku rasakan." Ujarnya dengan getaran yang begitu jelas ketika ia meluapkan semua yang ia rasakan selama ini. " Seharusnya keluarga ini yang selalu membuat aku nyaman, seharusnya keluarga ini yang membuat aku aman, tapi apa yang aku dapat dari keluarga ini?. Seharusnya bunda yang menjadi tempat aku pulang, tempat ku menaruh semua rasa yang aku rasakan, tapi apa yang aku dapat dari bunda?, apa bunda?, apa?." Jelas Khala.
Mata yang sudah memerah akibat amarahnya membuat ia tak bisa melarang air matanya untuk terus menetes. " Aku memang pembunuh, aku yang membuat bundaku kehilangan lelaki yang sangat ia cintai. Aku memang pembunuh dan aku pantas untuk mendapatkan semuanya." Ucap Khala dan berlalu pergi meninggalkan rumah.
Sedangkan bundanya hanya bisa menangis dalam duduknya. Bukan ini yang ia mau dari putrinya, bukan ini yang ia inginkan ketika putrinya pulang. Tapi inilah yang harus ia terima, menelantarkan buah hatinya sendiri, menghadapi kesulitan dimasa yang tak seharusnya ia rasakan. Ia menyesal tapi ia juga tak tau harus bagaimana?.
Ternyata hal yang baik itu tak selamanya baik, begitupun dengan hal yang buruk. Kenyamanan itu kita yang rasakan bukan apa yang mereka lihat.
Trima dan kasih.
👇✨👇

KAMU SEDANG MEMBACA
K H A U L A H
Teen Fictionbukan akhir yang semua orang mau, tapi jika sudah lelah apa yang akan dilakukan?